Remember

857 122 68
                                    

❗ NOTED ❗
Belajar dari pengalaman kemaren, yang udah copy paste cerita ku, im sorry karena aku marah marah dan mungkin ganggu, honestly, aku bikin cerita itu ga ngasal ya, aku harus mikir dan nyisihin waktu! Siapapun yang tau entah lewat atau nemu cerita mirip ceritaku tlg kirim inbox ya?
Dan yang masih bersikeras MENYONTEK cerita ku, maaf lain kali aku bakal laporin ke pihak berwajib.
Bikin cerita itu ga mudah ya, ngerti?

×××

Bermula dari grup angkatan sekolah di salah satu apk ponsel, kisahku dimulai. Kebetulan 5 bulan lagi sekolah ku akan mengadakan reuni akbar, dimana semua alumni mulai tahun 2001-2020 akan bertemu setelah sekian lama nya. Pasti,sudah banyak yang menua,jelas. Skip saja, jadi.. namaku Seulgi, dan aku jarang sekali nimbrung di dalam obrolan grup. Pertama aku sudah bekerja, kedua apa yang mereka bahas sebenarnya tidak terlalu penting, ketiga aku juga tidak terlalu akrab dengan mereka semua. Mungkin, aku hanya menyapa beberapa temanku yang membalas pesan salah satu senior.

Hingga.. aku mulai dekat dengan salah satu seniorku, awalnya lucu.. jadi, aku mempunyai senior yang bernama Seulki, dan saat itu sebut saja JIMIN, dia mengetik 'dimana Seulki?', bisa bisa nya aku menjawab 'im hereeee.' ya tuhan malu sekali. K dan G berjauhan. AAAAAAAAAAAAA.

Sejak saat itu kami dekat, kami sering bertukar pesan, bertukar kabar, dan dia sangat perhatian padaku. Fyi, kami tidak pernah yang namanya bertemu langsung, dia dan aku sama sama sibuk. Yang penting, chat kami berjalan mulus, meski dia termasuk orang yang sangat slowrespon.

.

.

.

.

.

Seulgi masih sibuk merevisi data kerjaan yang baru saja diberikan oleh pak Hwang, padahal kemarin sudah jelas, pak Hwang tidak keberatan dengan laporan tersebut, tapi sekarang pria tua itu malah berkata bahwa laporan yang dibuat oleh Seulgi berbeda dengan apa yang sudah di sepakati. Kalau saja bukan bos, sudah Seulgi tendang orang itu.

"Huh." Seulgi menghela nafasnya kasar lalu menggembungkan kedua pipinya, bersandar pada kursi hitam yang bisa bergerak memutar, suntuk sekali. Tetapi Seulgi membutuhkan pekerjaan ini.

"Biasanya, Kak Jimin chat? kok tumben sih sampe jam segini ngga ada chat?." keluhnya sendiri sembari memainkan ponselnya, memandang foto profil Jimin yang terpampang keren dilayar ponselnya.

Alih alih menunggu, Seulgi dibuat jantungan karena tiba tiba bubble chat di ponselnya muncul, bukan mimpi, tapi terasa tidak nyata. "JIMIN?! eh, kak Jimin.." serunya panik. Segera ia memencet kolom chat Jimin, dan melihat pesan apa yang dikirim kan oleh pria itu.

"Morning Seulgi, have a nice day ya.. jangan lewatin sarapan, sorry sibuk banget,baru sempet kabarin."

Sudah jangan terkejut, Seulgi mencak mencak berdiri dari kursinya setelah membaca berkali kali pesan itu, singkat namun membuat hatinya berlonjak kacau. Sejauh ini, memang seperti itu chat Jimin untuknya, sudah sangat akrab dan dekat.

Seulgi ingat, beberapa hari lalu, ia memang 'sengaja' menggoda Jimin, bermanja melalui chat,dan mendapat respon yang semakin membuatnya yakin kalau Jimin menyukai dirinya.

"AAAAAAAAA!!!! ngga ngga, jangan baper!! dia senior,inget Seulgi,,dia senior!." pekiknya pada diri sendiri, sambil menangkup pipi bulatnya ia masih berusaha menahan gejolak aneh dalam diri. Sungguh, Jimin perhatian sekali.

Akan tetapi, mereka tetap tidak pernah bertemu. Sekalipun Seulgi libur, ia sungkan untuk sekedar mengajak Jimin lunch, bagaimanapun juga, Jimin itu harus dihormati, jangan sampai ia membuat Jimin ilfeel.

SHORT STORY SEULMIN PT.4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang