9. Call Ur Mine

920 105 5
                                    

"Phi, belikan aku ice cream" rengek Gulf yang menarik ujung jas Mew layaknya anak kecil. Mew melihat kearah toko ice cream dipusat perbelanjaan. Ya sekarang keduanya berada disana karena Gulf merengek ingin datang.

"baiklah, tunggu disini" ucap Mew yang berjalan meninggalkan Gulf yang kini duduk seorang diri.

" Haii... kakak" sapa Pria kecil yang kini menatap Gulf

"Eh?"

Gulf menoleh kearah Pria kecil yang kini memakan ice cream vanilla, ia memberikan kotak coklat ke Gulf.

"kak, ini"

Pria kecil itu tersenyum dan berjalan meninggalkan Gulf yang kini menatapnya bingung, Gulf membuka kartu yang terselip didalamnya dan mulai membacanya.

Untuk Gulf

Coklat untukmu yang cantik

Tul Pakorn

Gulf menyerngitkan dahinya bingung, siapa orang ini? Gulf tersenyum sepertinya ada penggemarnya, Gulf terkekeh.

"Gulf, kau kenapa?" Mew datang dengan membawa ice cream vanilla

"Whoaa, tahu dari mana aku suka vanilla?" heboh Gulf yang langsung mengambil ice cream dari tangan Mew. Mew hanya tersenyum simpul.

Mata elang menatap kearah benda yang ada dipaangkuan Gulf

"Kau beli coklat?" tanya Mew pada Gulf yang kini sibuk dengan ice creamnya. Gulf hanya menggelenng sebagai jawabannya. "Lalu?"

Gulf memberikan kartu ucapan pada Mew, Mew mulai membacanya. Mata elangnya menerawang mencari sosok yang Mew cari. Tangan Mew mengepal, Gulf melihat kearah Mew.

"Kau mengenalnya?"

Mew tak menjawab, ia malah mengambil kotak coklat Gulf dan membuangnya kekotak sampah. Gulf melebarkan kedua matanya saat melihat Mew membuang coklat miliknya. Mew menatap Gulf dengan mata yang mulai memerah.

"Gulf, jangan pernah menerima apapun dari orang yang tak kau kenal"

Gulf hanya mengangguk lemah, kenapa Mew begitu kesal? Itu hanya sebuah coklat, tidak akan menyakitinya kan?

-

-

-

Mew berjalan berdampingan dengan Gulf yang kini nampak bercerita panjang lebar tentang film yang baru saja mereka tonton.

"Gulf? Apa kau tak lelah?"

Gulf menggeleng ia nampak sangat bahagia sekarang, Mew yang melihatnya terlihat senang. Mew menyeruput kopi hitam digenggamannya.

"Gulf? Bagaimana kalau kita ke Pattaya besok?" tanya Mew yang kini terus berjalan "yah.. aku hanya ingin mengikuti kemauanmu"

Tak ada jawaban, Mew menoleh. Ia tak mendapati Gulf disampingnya. Kenama Gulf? Berarti ia ngomong seorang diri eoh?

Mew terus mengedarkan pandangannya mencari sosok Gulf, Mew mengacak rambutnya frustasi.

"Gulf!" teriak Mew pada akhirnya, ia tak perdulikan tatapan dari orang-orang yang melihatnya. Yang ia inginkan Gulf kembali dihadapannya.

-

-

Gulf memakan Big burger miliknya dengan lahap tanpa menghiraukan Mew yang terus menerus mengomel tiada hentinya. Bibir plum Gulf terus bergerak seiring dengan masukanya Big Burger miliknya. Mata bulatnya terus menatap pakaian 'Si Kecil' yang baru saja dibelikan oleh Mew.

Always Remember Us This WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang