15

1.1K 76 5
                                    

---

Jepretan kamera terus mengarah kepada Jisoo yang menjadi objek utama sang fotografer. Jisoo nampak sangat elegan dengan setelan yang tengah ia pakai saat ini. Senyum yang sangat cantik juga terhias di wajah Jisoo.

"Satu take lagi" perintah sang fotographer

"Baiklah" jawab Jisoo santai mengabaikan jam yang sudah memasuki jam 10 malam tersebut.

Pemotretan Jisoo memakan waktu sampai dengan jam setengah 12 malam membuat dia harus sampai dirumahnya jam 12 malam lebih

"Pasti semua sudah tidur" kata Jisoo dan dia masuk kedalam rumah yang gelap karena lampu yang mati namun begitu dia menaiki tangga, lampu seketika hidup membuat Jisoo berhenti

"darimana kau?" tanya Jaebum yang duduk disofa

"Jawab Jisoo! aku tidak bicara dengan batu" kata Jaebum tajam

"Apa Oppa bodoh? tentu saja dari pemotretan"

"Apa pemotratanmu itu lebih penting dari pada anakmu"

Jisoo diam dia enggan berdebat dengan Jaebum dan memilih masuk kekamarnya membuat Jaebum kesal dengan sikap Jisoo

Setelah beberapa saat, Jinyoung juga baru datang membuat Jaebum semakin kesal

'Kau dari mana?"

"Dari motret"

"Anakmu sendirian sejak tadi"

"Jisoo dimana?"

"Dia baru pulang"

"Keterlaluan" kata Jinyoung marah dan dia menemui Jisoo dikamarnya dan setelah Jaebum mendengar perdebatan mereka didalam kamar membuat dirinya pusing. Pantas saja ibunya mengeluh dan mengatakan tidak kuat tinggal dengan Jisoo selama Jaebum masih di Jerman.

---

Sesuai dengan janji Sehun, Sehun mengajak anak dan istrinya ke Busan menemui ayah mertuanya disana. Sehun mengajak mereka menginap disana membiarkan Nayeon yang begitu merindukan ayahnya yang tinggal disini ditemani beberapa pelayan.

"Bagaimana keadaan dari mantan istriku?" tanya Jungsoo pada Sehun dan keduanya tengah menikmati kopi dihalaman belakang rumah mewah milik Jungsoo itu

"Istri ayah yang mana?" tanya Sehun

"Tentu saja Ibu Jaebum"

"Aku dengar dia tinggal di apartemen ayah"

"Semoga dia hidup dengan tenang"

"Sepertinya tidak, melihat kelakukan dari anak perempuannya"

"Dia masih mengusik kalian?"

"Tidak lagi"

"Garam dia hilang tanggung jawab dan malah meninggalkan mereka untuk bersama dengan Min Seo"

"Paman Garam dia memilih menenangkan dirinya dengan bersama Ibu Min Seo" kata Sehun

"Mereka bisa bersama dengan mengabaikan perasaan anak Garam, sungguh dia pria yang lebih mementingkan cinta"

"Ayah tidak mau kembali pada Bibi Hye Kyo?"

"Tidak, aku lebih menikmati kesendirianku aku tidak mau menambah beban dengan membuat permasalahan baru"

Sehun tersenyum mendengar apa yang ayah mertuanya katakan

"Hyunjin ayo mandi dulu" teriakn Nayeon membuat mereka melihat kearah sumber suara dan terlihat anak sematya wayang Sehun yang baru bangun dan menghampiri kakeknya

"Cucu kakek kenapa ini?"

"Hyunjin tidak mau mandi kakek"

"Nanti hyunjin bau jika tidak mau mandi" kata Nayeon kesal

"Hyunjin mandi ya sayang, biar tidak bau" kata Sehun

"Tidak mau Pa"

"Nanti kakek ajak jalan-jalan ke kebun mau?" tawar Jungsoo

Anak itu mengangguk

"Tapi mandi dulu sama mama ya.. nanti Hyunjin jalan-jalan dengan kakek"

"Janji"

"Iya Nanti kita jalan-jalan dengan kakek, sekarang Hyunjin mandi dulu" kata Sehun

Anak itu langsung turun dan menghampiri ibunya

"Hyunjin mau mandi mama"

"Bagus ayo"

Nayeon mengajak anaknya kembali ke kamar mandi

"Dia sangat lucu"

"Iya Pa, dia sangat lucu dan juga cerdas"

"Ayahnya cerdas tentu saja anaknya juga cerdas"

"Kakeknya juga cerdas" kata Sehun membuat keduanya tertawa

---

"Sampai kapan kau mau begini Jisoo? kasihan anakmu" kata Hye Kyo sedih

"Kalian tahu jika aku tidak mau menikah dengan laki-laki itu"

"Tapi dia anak dari Hera"

"Tapi aku tetap tidak mau hidup bersama dengannya"

Hye Kyo melihat Jisoo dengan sangat kecewa. Dia sungguh tidak menyangka anaknya akan setega itu

"Baiklah kita bercerai" perkataan Jinyoung membuat dua wanita itu terkejut dengan Jinyoung yang tiba-tiba datang

'jinyoung ini.."

"Tidak Ibu, aku juga sudah lelah, aku tidak bisa melihat anakku yang diabaikan oleh ibunya sendiri. Kita bercerai dan Hera aku yang urus"

"baiklah"

"Tidak" kata Hye Kyo

"Kenapa tidak Ibu, biarkan saka dia yang akan mengurus Hera. Sudah cepat urus perceraian kita dan bawa anak itu pergi seajuh mungkin" kata Jisoo  lalu pergi membuat Hye Kyo menangis dan Jinyoung mengepalkan tangannya.

--- To Be Continue ---

Udah di Part 15. Cerita ini bentar lagi mau selesai ya.. soalnya aku emang buat partnya gak terlalu panjang..

Silahkan ditunggu untuk part endingnya.


Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang