“Memang Oppa transite jam berapa disini?” tanya Nayeon pada seseorang disebrang ponselnya
“……….”
“Baiklah aku akan kesana”
“……………”
“Iya sampai jumpa Oppa” Nayeon mematikan ponselnya dan dia tersenyum. Dia memilih bersiap dan menuju kekamar mandi untuk bersiap hari ini.
“Nayeon mau kemana?” tanya Umma Nayeon
“Aku mau ke bandara Ibu”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Bandara?”
“Iya, aku mau bertemu Jaebum Oppa” kata Nayeon membuat mata Min Seo menatapnya begitu tajam
“Nayeon, ibu rasa kau sudah besar untuk tahu hal ini Nayeon” kata Min Seo membuat Nayeon diam
“Ibu mohon padamu. Hilangkan perasaanmu pada Jaebum. Kalian sudah menjadi saudara” kata Min Seo menangis dan Nayeon menjadi diam
“Nayeon, Ibu tahu kau marah karena Ibu memilih untuk menikah dengan ayah Jaebum, tapi tidak bisakah kau mengerti sedikit saja”
“Maafkan Nayeon Ibu” kata Nayeon dengan air matanya yang mengalir dan dia langsung pergi membuat ibunya menangis dan Nayeon dia menangis didalam mobilnya Ponsel Nayeon berdering dan dia langsung menghapus air matanya dan mengangkat panggilannya
“Oppa”
“kau dimana? Aku sudah sampai” “Aku, aku sedang dijalan Oppa. Sebentar lagi aku sampai. Berapa lama Oppa akan transite?”
“Hem sekitar satu jam Nayeon”
“Baiklah tunggu ya”
“Iya hati-hati jangan ngebut”
Nayeon mematikan ponselnya dan dia langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi buru-buru supaya dia bisa lebih lama bertemu dengan Jaebum.
Nayeon melajukan mobilnya dan dia terkejut dengan motor yang tiba-tiba lewat didepannya dan dia membanting stir kemudi dan membuat mobilnya berguling dijalanan aspal
---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
