“Dokter bisakan aku pergi dari sini?” Boun sedang berada di ruang dr. Tay.
“Kau masih belum bisa mengendalikan diri Boun. Terkadang kau masih mengamuk” dr. Tay berbicara.
“Apa yang harus aku lakukan untuk keluar dari sini?”
“Opsi 1 kau membutuhkan penjamin seperti temanmu kemaren yang keluar dari sini. Jadi opsi 2 saja buat aku terkesan tak ada keluhan dan hasil pemeriksaan 100% normal. Jika kau bisa melakukannya selama tiga bulan aku akan menulis surat kepada pihak berwenang dan mengeluarkanmu dari sini. Semua tergantung padaku”
“Aku akan melakukannya Dokter”
“Ya silahkan keluar” dr. Tay mempersilahkan Boun keluar.
Prem sedang berada di ruang kantor Fluke yang sedang memandangi cover majalah yang terdapat gambar Fluke dan Ayahnya Fluke.
“Ayah terlihat keren disisni” Prem berkata masih dengan pandangan tertuju ke majalah.
“Aku lebih keren”
“Oke! Tunggu sebentar” Prem mengangkat telepon masuk dari hpnya.
“Hallo!”
“Hallo sayang ini mantan pacarmu. Joss Wayar” suara Joss diseberang telepon.
“Hari itu kau terlihat sangat kaya”“Bisakah ku hubungi lagi nanti?” Prem berkata dengan melihat Fluke yang masih sibuk dengan kertas-ketas didepannya.
“Haruskah kupanggil Fluke?”
“Baiklah. Katakan apa masalahnya?”
“Aku butuh sepuluh juta. Temui aku dikedai depan kantor jam enam sore”
“Aku tidak punya”
“Aku juga tidak punya makanya aku meminta. Jika kau tak datang tepat waktu aku akan memanggil Fluke. Sisanya tergantung padamu. Love you sampai jumpa” Joss menutup teleponnya.
“Tidak Tuan. Aku akan memesan kalung itu di ulang tahun berikutnya. Iya batalkan. terimakasih” Prem pura-pura masih berbicara.
“Apa yang kau lakukan?” Fluke bertanya.
“Sebenarnya aku memesan kalung untuk Ibu di hari ulang tahunnya. Karena mahal ku batalkan pesanannya”
“Memang berapa harganya”
“Sepuluh juta. Aku tak punya uang segitu”
Fluke membuka berangkasnya dan mengeluarkan uang sepuluh juta dan diserahkan ke pada Prem.
“Ambilah uangnya dan berikan atas nama kita”
“Fluke aku tak mau merepotkanmu. Itu sebabnya aku tak memberitahu hal-hal seperti itu”
“Sayang ambil saja”
“Baiklah terimakasih” Prem tersenyum manis kepada Fluke.
.....
“Boun. Siapa Kin itu?” Arm datang tiba-tiba. Raut wajah Boun sedikit khawatir.
“Dia siapa?” mereka sedang menonton tv bersama pasien lain.
“Kenapa?”
“Dia berbicara dengan kepala keamanan. Dia ingin kau menandatangani sesuatu. Dia memberinya banyak uang. Lihat dia memberiku juga” Arm memperlihatkan uang dari sakunya. “pada jam sebelas malam besok semua cctv bakal dimatikan selama sepuluh menit untuk diservis. Mereka akan membawanya masuk menemuimu. Apa masalahnya?”
Boun memandang meja tempat dia duduk dengan ekspresi wajah marah tiba-tiba “Aaaarrrgggg” Boun berteriak keras membanting gelas air yang ada didepannya. Semua penjaga bahkan Arm sangat kaget dibuatnya mereka berusaha menenangkannya tapi Boun sama sekali tidak bisa ditenangkan sehingga dia dibawa ke kamar sel tersendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Revenge (BounPrem)
Short Story[(END)] Banyak orang yang mengatakan bahwa jatuh cinta itu anugrah tapi bagi dia jatuh cinta itu sebuah musibah yang tuhan berikan padanya. Mungkin memang benar jangan langsung percaya pada apa yang dikata cinta karena belum tentu itu cinta betulan...