”Prem harus mengulangi tahun ini. Itu keputusannya” Dekan berbicara kepada kedua orang tua Prem.
“Pak kami bangkrut dan tidak ada uang lagi untuk membiayai ini lagi” Ayah Prem berbicara.
“Prem seharusnya memikirkan itu sebelum dia melakukan kecurangan”
“Pak! Pak! Saya mohon. Pak Saya mohon padamu. Tolong jangan lakukan ini” Ayah Prem mendekat dan berlutut didepan Dekan.
“Tuan apa yang Anda lakukan?”
“Saya mohon!! Beri kesempatan untuk putra saya”
“Ayah apa yang kau lakukan” Prem berkata dengan air mata mengalir dipipinya.
“Tolong duduklah. Ayo” Dekan menyuruh Ayah Prem duduk.
“Ayah adalah pasien jantung dia bisa terkena serangan jantung. Saya mohon beri saya kesempatan Pak” Prem memohon.
“Baiklah saya beri kesempatan terakhir. Tapi ada suatu kondisi berapapun nilai Prem saat ujian. Tapi dalam lembar penilaian terakhir. Perguruan tinggi hanya akan memberinya 35%. Saya tidak bisa melakukannya lebih dari ini” Final Dekan.
....
“Dengar teman-teman. Salah satu dari kalian harus ikut bersamaku. Aku rasa kita harus mendobrak pintu kamar Prem” Plan mendatangi meja Noppakao dkk yang sedang makan malam.
“Ada apa?” Ohm bertanya.
“Aku tidak tahu. Tanapon sudah mengetuk pintunya tapi tak ada jawaban” Plan panik.
“Plan! Plan! Tenanglah” Ohm berdiri menenangkan Plan.
“Aku harap dia tidak melukai dirinya. Cepatlah” Plan menarik Ohm mengikutinya disusul Noppakao, bosston bahkan Boun dan Mark yang duduk diseberang mengikuti dari belakang.
Ohm mendobrak pintu kamar Prem dan menemukan Prem sudah tergeletak di lantai tak sadarkan diri. Noppakao langsung berlari menggendongnya membawanya ke rumah sakit Universitas. Boun yang melihat itu hanya diam memandangi kepergian mereka.
...
“Bagaimana keadaanya sekarang Mark?” Boun bertanya kepada Mark karena Mark juga ikut ke rumah sakit sedangkan Boun saat ini sedang berada dikamarnya.
“Dia baik-baik saja tidak ada luka tapi ada kabar buruk”
“Kabar buruk apa?”
“Neneknya meninggal tadi sore. Disini ada dokter nanti kuceritakan” telepon terputus. Boun diam membisu.
.....
Setelah kuliah Boun mengunjungi Prem kerumah sakit.
“Selain dekat dengan ayahku aku juga dekat dengan Nenek. Bagian buruknya aku tidak bisa datang kesana karena kesehatanku”
“Aku minta maaf Prem. Aku sudah tahu soal 35% mu”
Prem menangis walau tidak mengeluarkan suara keras.
“Aku tak berharap kalau otoritas perguruan tinggi akan mengambil tindakan tegas seperti itu”
“Kenapa kau minta maaf. Aku layak mendapatkannya. Aku minta maaf untuk semuanya Boun” Prem tersedu.
“Aku tak akan memaksamu. Tapi tolong beri aku kesempatan”Boun hanya memandang Prem diam.
Tiga hari Prem dirawat dan saat ini dia sudah bisa masuk kuliah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Revenge (BounPrem)
Povídky[(END)] Banyak orang yang mengatakan bahwa jatuh cinta itu anugrah tapi bagi dia jatuh cinta itu sebuah musibah yang tuhan berikan padanya. Mungkin memang benar jangan langsung percaya pada apa yang dikata cinta karena belum tentu itu cinta betulan...