𖥸 mistakes.
˚₊·͟͟͟͟͟͟͞͞͞͞͞͞➳❥ udah di bawa terbang ke langit ke tujuh, eh di hempas lagi ke daratan bumi yang keras. capek ya? sama kok minho juga :)
●
✎ ☕️ . . ⇢ ˗ˏˋ happy reading! ˎˊ
"belum pulang, yer?"
si manis mendongak, "eh kak minho." sapanya reflek. "belum nih, masih nunggu bus."
minho melirik jam tangan rolex yang terpasang sempurna di tangan kirinya, "emangnya jam segini masih ada bus yang lewat ya?"
yeri meringis pelan, "gaada sih kayaknya.."
minho menggeleng heran, "terus lo ngapain masih duduk nungguin bus disini, cantikkk? minta di culik ya?"
"sini deketan."
satu alis yeri terangkat, "mau ngapain?" tanyanya bingung.
walaupun begitu, dirinya tetap berjalan mendekat kearah motor minho.
hap!
"ayo naik." titah minho setelah memasangkan helm dengan rapi di kepala yeri.
"lohh? aku mau di bawa kemana?" tanyanya dengan polos.
sekali lagi minho hanya bisa terkekeh gemas, "mau gue bawa pulang ke apartemen, terus gue mutilasi."
"ya gue anterin pulang lah! buruan naik, keburu malem."
dengan sedikit keraguan, yeri memegang bahu minho dan naik ke atas motornya dengan hati-hati.
"pegangan yang erat ya, sayang. bentar lagi mau hujan, jadi gue harus ngebut biar kita engga kehujanan."
yeri mengangguk patuh, tangannya ia bawa untuk memeluk sang kakak kelas. kepalanya ia tempelkan di punggung minho saat sang pengendara benar-benar melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.
namun, tanpa disadari siapapun, minho tersenyum penuh kemenangan di balik kaca helmnya.
●
hujan turun membasahi kota jakarta disaat minho masih sibuk menyalip motor dan mobil di tengah kemacetan.
setelah 10 menit bergelud dengan kemacetan, akhirnya minho memilih untuk putar balik dan melewati jalan pintas.
tangan kekarnya ia bawa untuk mengelus jemari yeri yang sudah membeku saking dinginnya.
cup!
"yer, mau neduh dulu gak?" ucap minho setengah berteriak.
"boleh deh kak, aku udah gak kuat lagi. lagipula rumah aku masih lumayan jauh."
minho mengangguk kemudian memberhentikan motornya di tepi warung kecil yang menjual minuman-minuman hangat.
pria itu turun dari motor dan mengandeng yeri untuk masuk ke dalam warung tersebut.
"bu, kopi sama teh angetnya satu ya." pesan minho kemudian duduk di kursi kayu yang berada di warung tersebut.
pemuda kelahiran 98 itu mengacak rambutnya yang sedikit basah oleh air hujan.
"loh yer? kenapa masih berdiri di situ? sini duduk."
yeri terkekeh pelan, "aku masih shock." ucapnya sambil duduk di sebelah minho.
"shock kenapa?"
"crazy rich kayak kakak masih mau nongkrong di warung kecil kayak gini."
minho tertawa renyah tanpa berniat membalas ucapan adik kelasnya barusan. kedua nya sibuk menatap tetesan air hujan yang kian bertambah banyak dan suhu udara sekitar yang semakin menurun.
minho menoleh untuk menatap wajah rupawan yeri dari samping. wajah gadis itu benar-benar cantik tanpa polesan make up yang tebal.
sampai akhirnya mata minho tak sengaja terfokus ke arah seragam yeri yang sudah setengah basah. sadar akan arah pandangannya, minho segera melepas jaket yang ia kenakan dan di sampirkan ke bahu yeri.
si manis menoleh dengan wajah kebingungannya, "e-eh, gak perlu kak--"
"shht, udah gapapa. pake aja." sela yang lebih tua.
hening lagi, tidak ada satupun dari mereka yang berniat membuka percakapan.
tak berselang waktu yang lama, akhirnya hujan mulai mereda. melihat hal itu, minho berinisiatif untuk mengantar yeri pulang.
"ayok pulang, udah gak hujan lagi."
●
08.37 PM
minho yang baru keluar dari kamar mandi mengusak rambutnya dengan perasaan berbunga-bunga.
badannya ia hempaskan begitu saja ke atas kasur tanpa memperdulikan ponselnya yang berdering beberapa kali.
15 menitnya ia habiskan untuk memikirkan kembali momen-momen dirinya bersama sang pujaan hati.
"akhh! bisa gila gue lama-lama!" serunya kemudian meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas.
dari ribuan notif yang masuk, satu-satunya yang membuat minho tertarik adalah chat dari nomor yang tidak ia kenali.
+62 821xxxxxxxx
| ini gue seo changbin
| gue cuman mau bilang sama lo makasih udah nganterin yeri pulang ke rumah dengan selamat dan tanpa lecet sedikitpun
| tapi mulai sekarang lo gak perlu ngelakuin itu lagi
| karna gue yang bakal jagain dan nganterin dia selagi dia masih jadi pacar gue
| makasih.●
request dari: waidajae
ini request-an dari tahun lalu tapi baru bisa di realisasikan hshshshs, maaf yaaa.
btw, double up 😗✌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗢𝗻𝗲 𝗦𝗵𝗼𝗼𝘁 || 𝗞𝗶𝗺 𝗬𝗲𝗿𝗶.
Fanfic[ ʏᴇʀɪ, ꜱᴛʀᴀʏᴋɪᴅꜱ ] ꜰᴛ. ᴏᴛʜᴇʀ ɪᴅᴏʟ 𝙬𝙖𝙧𝙣𝙞𝙣𝙜! • 𝙡𝙤𝙬𝙚𝙧𝙘𝙖𝙨𝙚 • 𝙝𝙖𝙧𝙨𝙝 𝙬𝙤𝙧𝙙 • 𝙨𝙩𝙧𝙖𝙮𝙫𝙚𝙡𝙫𝙚𝙩 𝙣𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣 ᴋᴀɴɢᴅᴀɴɪʟʟʟ Ⓒ 𝟤𝟢𝟤𝟢