Real PDKT || Eps. 04

7 3 0
                                    

Vote and coment nya readers. GRATIS!!

😁 IYA GRATIS dan itu membuat seorang penulis, author semangat dalam menulis dan meng-update ceritanya!

Maka dari itu, dukungan dari kalian semua itu sangat berarti looh!!

Apa lagi buat penulis pemula kayak aku!!

Okkay langsung aja readers!!
HAPPY READING!!

Warning : Typo abaikan!!
_____________________

.
"Willy, lo udah nyerahin Tugas bu Endang belum?"

"Belum, nih gue mau ke ruang guru..." jawab Willy sambil mengambil buku yang ada di dalam tasnya.

"Ya udah, gue nitip ya?"

"Barengan aja!" Ajak Willya kepada teman kelasnya itu yang Willya tahu sebagai Bendahara di Kelasnya.

"Gue nggak bisa, yang lain udah pada nunggu di kantin. Nanti jangan lupa ke kantin ya? Gabung sama gue dan yang lain!"

Tawaran itu sontak membuat Willy mengangguk kegirangan karena bisa berkumpul dengan teman satu kelasnya di kantin.

"Ya udah, sampai ketemu di kantin Will.." pamit Sintya yang sudah menyerahkan bukunya ke Willy untuk di antar ke bu Endang guru akuntansi.

"Nggak apa-apa deh, yang penting bisa bergaul dengan yang lain.." Batin Willy. Dia pun segera keluar dari kelas yang mulai sepi itu.

Seperti perkataan Sintya, Willy sudah duduk manis di sebuah bangku yang sudah dipersiapkan Sintya khusus untuknya setelah kembali dari ruang guru.

"Willy, kamu keren banget tau pas nunjuk Joy pas disitu waktu itu.." ucap Marvin sang ketua kelas dengan kaca mata minusnya sambil menunjuk kerah TKP  satu hari yang lalu itu dengan dagunya.

Willy yang baru menyuap satu kali nasi gorengnya hanya tersenyum miring. Mereka nggak tahu setelah itu dia mendapat hal yang tidak di inginkan dari Gina Cs.

"Buset dah Vin, lo nggak tahu cerita yang lebih keren dari Willy apa?" Ucap Melani cewek tomboy di kelas mereka.

Marvin menggeleng cepat ketika Melani berucap setengah beteriak itu. Yang membuat ia tidak jadi menyuap baksonya.

"Sumpah lo nggak tau Vin?" Tanya Galang yang sudah menghabiskan dua mangkok soto.

Dibangku yang di tempati Willy itu, ada 6 orang termasuk dia. Marvin sang ketua kelas, Sintya sang bendahara, Galang Cowok cool tapi playboy cap kaki tiga, Melani cewek tomboy dan Adimas si cowok misterius, begitulah kesan Willy kepada teman-teman kelasnya itu.

"Yang waktu Joy berantem di dekat lapangan outdoor itu?" Ucap sintya memotong cepat.

Dan melani langsung mengangguk di barengin Galang membenarkan.

"Terus hubungannya dengan Willya?" Tanya Marvin dengan kacamata yang sudah melorot di hidungnya.

"Nih bocah yang nyuruh Joy berhenti mukul Tomi, kepala suku! Lo kudet banget sih jadi ketua kelas?"

"Ya elah Lang, wajarlah Marvin nggak tau, dia mah sedang di perpus kalii.." bela Sintya yang baru saja menghabiskan teh manisnya.

"Wah.. hebat juga dong kamu Wil?!" Ucap Marvin berbinar-binar dan menghentikan aktivitasnya memakan  baksonya.

Willy yang mendengar itu hanya tersenyum. Apakah masih ada yang memuji dia jika ada yang tahu dia menangis dan pingsan ketika di kunci di gudang belakang sekolah?

WILLYA'S DAY  ♡~[ON GOING]~♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang