Her Choice | Part 3

66 11 22
                                    

Thank You banyak untuk kalian yang udah mengklik cerita ini. 

Dipart bagian ini, Syl dedikasiin untuk NabilaZahra073 yang juga merupakan pembaca Syl.

Sebelumnya, seperti biasa, jangan lupa untuk vote + Comment yang banyak dan share ke temen-temen kalian!

Happy Reading!

My Playlist : 

Ed Sheeran - Photograph (Official Music Video)

Your Playlist :

Her Choice | Part 3


3 years ago

Warxive's Mansion, Meadow Lane, Southampton, New York

Breaking News

Good evening, people

You're watching A! news with me, Caroline Rodriguez. We will bring you the most updated news from all around New York

Today at 3 pm some people in New York City found Princess Aaliyah of Dubai along with the daughter of German Tycoon, Ashley Venesturd, out of the Frederico Salon who picked up by a car that was known belongs to Prince Abrisam of Dubai.

Belum selesai berita tersebut ditayangkan, Olivia langsung berlari kecil kearah putranya Raphael.

"Son, mommy baru saja mendengar bahwa mobilmu tadi menjemput Nadine dan Ashley, apakah itu benar?" tanya Olivia lembut dengan penuh harapan putranya akan menjawab iya.

"Yeah, aku tadi juga ikut menjemput mereka, kebetulan aku juga sedang berada di sekitar area Riverdale dan Ashley meneleponku untuk menjemput mereka karena ia mengendarai mobil Bexon. Namun, karena sebuah kericuhan yang terjadi karena beberapa orang mengenali mereka sehingga membuat mereka tidak dapat meninggalkan tempat itu. Jadi, aku meminta sopir untuk mengambil mobil Bexon dan aku yang membawa mereka kembali ke apartment mereka sebelum kembali ke rumah." jelas Raphael panjang lebar mengenai tragedi yang menimpa mereka sore ini.

Bisa dilihat Olivia tengah berusaha keras menyembunyikan rasa senangnya begitu ia mendengar hal itu dari putranya. Ditambah lagi, Raphael akhirnya berbicara sepanjang ini usai pertengkaran yang terjadi beberapa hari dengan Ashley.

"Kau dan Ashley sudah berbaikan?" tanya Olivia yang kini mengikuti putranya yang tengah berjalan ke arah dapur.

"Mungkin," balas Raphael sebelum ia menegak segelas air putih yang ia tuangkan.

"Ish kau ini! Kau sudah minta maaf kepadanya?" tanya Olivia beruntun.

"Aku tidak merasa hal itu diperlukan mengingat ia yang melakukan kesalahan itu dan membuatku marah. Kemudian ketika aku tidak menjawab panggilannya, ia yang marah kepadaku kembali." jelas Raphael lagi. Ia kesal dengan pertanyaan yang sama setiap kali ia bertemu dengan orang di keluarganya.

Mendengar hal itu, Olivia langsung menepuk kepalanya pelan. Darimana ego ini diturunkan? Seingatnya, Quliot tidak akan melakukan hal ini meski Olivia lah yang salah dulu.

"Kau---huh," Olivia bahkan tidak sanggup mengatakan apapun kepada putra keduanya sebelum ia menghela napasnya.

"Ini, gunakan ini, belikan buket bunga kesukaannya yang besar. Kalau bisa sebesar taman nenekmu di Roma, lalu antarkan kepadanya sebagai permintaan maaf!" pintah Olivia seraya menyodorkan kartu berwarna hitam yang terdapat tulisan 'American Express' kepada Raphael.

"Jangan kembali sebelum kau melakukannya," tambah Olivia yang membuat Raphael mengernyitkan dahinya.

"Namun siapa yang akan menyediakan bunga sebanyak itu dalam waktu satu malam?" tanya Raphael yang benar-benar bingung. Ini pertama kali dalam hidupnya ia menggunakan kartu Amex hanya untuk membeli bunga---ralat---lebih tepatnya buket bunga seluas taman neneknya yang di Roma.

"Itulah tugasmu, Raph. Kau tidak akan tidur di rumah malam ini karena kau harus menyiapkan bungamu sebelum Ashley pulang sekolah." jawab Olivia yang kemudian meninggalkannya sendirian yang tengah kebingungan.

Dan untung saja Raphael teringat dengan kekasih Dylann yang membuka florist di daerah Riverdale. Segeralah Raphael berlari ke arah garasi mobil tidak lupa mengajak beberapa pelayan dan bodyguardnya sebelum bergegas ke florist milik kekasih Dylann itu usai memilih mobilnya.

Evelynn Florist, Bronx, New York City | 08.21 PM

Raphael langsung berhenti tepat didepan pintu floris tersebut diikuti dengan beberapa bodyguardnya yang sangat mencolok bagi orang lain.

"Eve, I really need your help." mohon Raphael yang membuat Evelynn yang baru saja dikejutkan dengan kedatangan mobil Bugatti La Voiture Noire yang diikuti oleh 2 mobil Roles Royce dibelakangnya, semakin terkejut. Tidak pernah ia sangka kalimat tersebut akan keluar dari mulut Raphael yang sedingin es di kutub utara.

"Ck, apa yang kau lihat? Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu saat ini, begitu pula dengan semua pelayan dan bodyguard yang aku bawa. Mereka juga akan membantuku." Raphael bahkan berdecak dan berbicara sepanjang itu kepadanya. Benar-benar di luar nalar.

"Baik-baik, apa yang kau inginkan?" tanya Evelynn.

"Aku akan menyewa New York Botanical Garden yang ada di dekat sini. Dan aku ingin kau mendekornya dengan mawar merah dan mungkin dengan beberapa bunga indah lainnya." jelas Raphael.

Evelynn membelalakkan matanya. Ia tak percaya akan ada orang yang selarut ini datang ke toko bunganya dan mengatakan hal semacam itu. "Baiklah, kapan kau membutuhkannya?" tanya Evelynn.

"Besok sebelum pukul 2 siang." sahut Raphael yang benar-benar membuat Evelynn ingin memukul lelaki itu.

"Namun itu terlalu banyak Raph, lagipula kau membutuhkannya untuk apa?" tanya Evelynn lagi.

"Aku ingin memberikan kejutan kepada kekasihku sebagai tanda minta maafku," jawaban Raphael sontak membuat Evelynn terdiam. Ia tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Baiklah, besok jam 1 siang, aku yakin sudah selesai dan aku harap kau tidak keberatan untuk meminjamkan seluruh pelayan yang ikut denganmu itu serta, bayar sebanyak 2 kali lipat, deal?"

"I'll pay you 5 times." tutur Raphael bersamaan dengan dikeluarkannya black card yang ada di dalam saku celananya.

Shit! Itu kartu Amex! Pertama kali dalam hidup Evelynn untuk melihatnya secara langsung dan sedekat ini. Ia bahkan sempat gugup untuk menerima kartu itu, namun untungnya ia segera kembali ke dalam kesadarannya.

"Okay, selesai. Kau bisa pergi untuk mengurus taman itu dan aku akan mengantarkan bunga-bungaku dalam waktu kurang dari 2 jam ke taman itu." pintah Evelynn usai menyelesaikan transaksi pesanan bunga Raphael. 

Segini dulu ya mentemen 

Luvvvvv 

Her ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang