Her Choice | Part 4

73 8 11
                                    

Riverdale Country School, Bronx, New York\

Seperti biasa, usai pulang sekolah, Ashley dan teman-temannya akan berkunjung ke café terdekat. Namun, berbeda dengan hari ini. Teman-temannya mengajaknya ke Botanical Garden. Kabarnya sedang ada pameran mawar.

"Where are we going today?" tanya Ashley kepada teman-temannya.

"New York Botanical Garden! Oh My God. I believe you'll love it, Ash." jawab Catherine antusias.

Gadis rambut pirang dengan mata biru itu tampak antusias sekali mengajak Ashley ke taman itu. Padahal beberapa kali Ashley mengajak teman-temannya ke taman, Catherine akan maju ke barisan paling depan untuk menolak.

"If you said so, I'll believe it tho, since you're the one who hates garden and suddenly you tell me those kinda things." balas Ashley menuruti Catherine sebelum beranjak masuk ke mobil Nadine yang baru saja menjemput mereka.

"Oh hello my friend, we're going to Botanical Garden, right?" tanya Nadine sebelum melajukan Teslanya.

"Yes!" pekik Cathrine semangat. Sedangkan Ashley, ia tampak tak berenergi hari ini.

New York Botanical Garden, Bronx, New York, AS

Aroma mawar langsung menyapa begitu mereka turun dari mobilnya.

"Aku tidak dapat mempercayai ini. Aku pikir hanya Kylie Jenner yang akan mendapatkan mawar sebanyak ini. Namun, ah... Tidak ku sangka kita akan merasakan apa yang Kylie Jenner rasakan saat Travis memberikannya bunga mawar seluas rumah Kylie." cicit Catherine yang nyaris membeberkan hal yang sebenarnya tengah terjadi.

"Well, aku rasa NYB lebih luas dibanding rumahnya." jawab Nadine sembari melentikkan telunjuknya.

"Let's get in!" ajak Ashley yang kemudian diikuti oleh Nadine dan Catherine.

Mereka langsung disambut oleh 3 pelayan sekaligus yang memberikan mereka 3 mawar dengan warna yang berbeda.

Ashley sendiri mendapatkan mawar merah yang diselipkan sebuah surat.

'I'm sorry' isi dari surat tersebut membuat Ashley mengerutkan dahinya. Namun, bukan Ashley jika tidak mengabaikannya. Mungkin hanya surat-surat random yang dibagikan kepada seluruh pengunjung taman. Pikirnya.

Usai beberapa menit mereka mengelilingi taman tersebut, sampailah mereka pada "The hall of Love" puncak dari pameran mawar ini.

Yang benar saja, semua mawar merah tersusun dengan rapi. Ashley bahkan masih belum mempercayai tempat ini nyata. Ia banyak mengunjungi negara-negara lain, namun belum ada yang menatanya seperti ini.

Mulai dari mawar merah yang ditata sekilas tampak seperti berbentuk lingkaran. Ditambah dengan sentuhan lavender yang tidak menutupi peran dari mawar merah. Benar-benar membuat Ashley terkesima. Di ikuti dengan helaian kain berwarna pastel yang membuat ruangan kaca ini tampak sangat manis sesuai dengan aromanya.

Berbeda dengan Catherine dan Nadine yang setelah mengetahui apa yang akan segera terjadi beberapa detik setelah ini.

Degh. Jantung Ashley seolah berhenti berdetak. Ruangan yang sebelumnya terang seketika meremang. Kain-kain berwarna pastel yang semula hanya menjadi pemanis ruangan, kini berguna menutupi seluruh kaca. Tidak ada cahaya matahari yang dapat masuk secara langsung kedalam ruangan ini.

Dan kini, dapat didengar suara gitar yang teramat jelas di depan Ashley. Ashley langsung memejamkan matanya. Ia tahu bahwa hanya 1 orang gila yang mampu melakukan semua ini.

Her ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang