Tetangga Masa Gitu Sih?! [Completed]✓

[01] Sok Ganteng Banget Sih?!

A/: Ayo, tes arus dulu. Kalau komennya banyak aku lanjutin.

[][][][][][]

Nama: Alluna Marissa Zayn
Umur: 24 Tahun
Pekerjaan: Model
Hobi: Ngumpat
Sifat: Bar Bar

-----------------------------------------------------------

"Cel!"

Alluna yang baru selesai di makeup, langsung noleh kesumber suara. Dilihatnya mbak Sonya datang sambil ngangkat ujung gaunnya, udah kayak orang kebanjiran.

"Paan? Cal cel cal cel, nama gue bagus padahal" saut Alluna membuat mbak Sonya ketawa, padahal gak ada yang lucu.

"Dipanggil Papi Bear Lo, gak tau mau ngapain" ucap Mbak Sonya.

"Ngapain sih si gendut manggil gue?" Balas Alluna.

Papi bear itu sebenarnya panggilan model diperusahaan ini untuk CEO mereka, emang cuman Alluna doang yang berani manggil gendut.

"Yeu si boncel body shamming Lo anjir"

"Ngaca mbak! Lo ngatain gue boncel juga body sharing"

"Shamming goblok, pembagian otak gak datang sih!" Ralat Sonya sambil menatap Alluna kesal.

Alluna gak peduliin ucapan Sonya, dia lebih milih berjalan keluar untuk menemui Papi Bear. Dijalan Alluna gak berhenti ngoceh, udah tau rambutnya disanggul ditambah gaun yang dia pakai menjulur kebawah. Bisa dibayangkan seberapa berat yang Alluna pakai? Itu masih gak seberapa dibanding beban hidup Alluna hehe.

Sekarang Alluna sampai didepan ruangan CEO, dia ngetuk pintu terlebih dahulu. Setelah dapat izin baru dia masuk kedalam,  dilihatnya Papi Bear aka CEO tercinta sedang sibuk menandatangani banyak berkas.

"Yah dengan Alluna disini siapa disana?"

"Masuk dengan papi bear disini, monitor Alluna" yaelah pakek disautin segala, memang satu perusahaan kagak ada yang waras.

"Becanda Mulu nih si gen-- eh? Papi bear maksudnya hehe. Kenapa panggil Una?" Ucap Alluna yang hampir saja keceplosan, bisa bisa dipecat dia.

"Ada tawaran majalah ni untuk kamu"

"Majalah apa tuh?" Saut Alluna dengan nada alaynya.

"Majalah boboho! Majalah fashion lah Luna, astaga. Tapi kamu harus setuju sih, papi soalnya udah tanda tangan" jelas papi bear dengan watadosnya.

Alluna rasanya pengen tenggelam aja, yah kalau udah setuju ngapain manggil Alluna lagi? Capek capek Alluna jalan dari lantai 3 naik ke lantai 5, gak capek juga sih soalnya dia pakai lift.

"Serah papi aja deh, Alluna kalau masalah duit gak nolak. Papi mau ngomong itu ajakan? Alluna balik dulu yah, udah mau mulai nih pemotretan nya" pamit Alluna tak lupa ia menyalim Papi Bear.

"Kayak mau berangkat sekolah na"

"Biar sopan sama yang lebih tua Pi" ucap Alluna lalu buru keluar, takut disemprot dia.

"Asem bocah! Padahal gue belum tua tua banget"