[20] Ulangan Bunda Irene

502 101 27
                                    

A/: Karena komennya pada lanjut jadi gue bakal lanjut, mau syukuran onlen dulu gak nyangka nih cerita sampai kepala dua. Padahal dari awal udah mencong dari yg direncanakan😭, tapi gue kgk duli lanjut teross~

Happy reading~

-----------------------------------------------------------

"Silahkan di coba Bunda hehe" Ucap Jeffry sambil menyodorkan makanan buatannya, setelah itu dia melepas apron yang berada di tubuhnya.

Mata Bunda Irene menyipit, dia menelisik hasil masakan Jeffry. Dari bentuknya sih cakep kayak yang buat, tapi rasanya belum tentu yakan. Bunda Irene menyendok sedikit, lalu mengunyah dengan khidmat.

Bunda gak tau aja Jeffry udah ketar ketir, berasa ujian UTBK dia. Setelah mendapat restu dari Mama Krystal, sekarang gantian meminta restu ke Bunda Irene. Kan gak adil yah kalau Alluna doang yang ketemu camer, gantian dong sekarang.

Bunda Irene bilaik: Mau jadi calon mantu harus dicoba dulu, bisa apa aja. Tidak semudah itu ferguso.

"Lulus gak nih Bun?" Tanya Jeffry lalu mengulum bibirnya, Bunda melirik sekilas lalu melanjutkan makannya sampai habis.

"Lumayan makanannya, selamat Tes pertama kamu lulus!" Bunda menepuk pundak Jeffry.

"Lah Tes nya masih ada lagi Bun?"

"Kenapa? Kamu gak mau? Yaudah gak usah jadi mantu bunda" ucap Bunda Irene, Jeffry langsung menggeleng.

"Mau Bun! Yaudah Tes keduanya apaan Bun?" Yah gak mungkin lah Jeffry nyerah.

Bunda Irene senyum satu sudut, lalu mengode Jeffry untuk mengikutinya.









"Yaampun Bunda! Itu Jeffrynya di tes Jadi calon mantu, atau calon pembantu?!!" Teriak Alluna.

Sedari tadi Alluna tidur dikamarnya, dia tau Bundanya mau ngasih Tes buat Jeffry. Tapi pas Alluna tidur kok dengar suara mesin, terus muncul suara gerasak gerusuk. Alluna yang merasa gak benar langsung turun, eh benar aja Jeffry lagi nyuci baju manual.

"Ini juga termasuk tes Na! Udah mending kamu tidur lagi deh" ucap Bunda Irene sambil mengibaskan tangannya mengusir Alluna.

"Yah lagian bunda aneh aja! Zaman modern nyuruh nyuci manual, masih ada mesin cuci padahal" Alluna natap Jeffry yang ketawa.

Jeansnya udah diganti sama celana pendek bunda Irene yang bunga bunga, terus kemeja juga digulung. Jeffry lanjut nyuci baju, setelah siap dia langsung bawa kehalaman belakang rumah Bunda Irene buat dijemur.

"Na kamu lihat Jeffry dulu yah, Bunda ada telpon nih!" Bunda Irene langsung pergi ngangkat telpon.

"Kamu mau aja disuruh suruh bunda!" Jeffry noleh kearah Alluna yang sekarang membantunya menjemur pakaian.

"Entar kalau gak dituruti aku diblacklist dong?" Jeffry ketawa, dengan kesal Alluna mukul bahu Jeffry.

Sisa air cucian Alluna siramkan ke tanaman Bunda Irene, abis itu dia nyusul Jeffry yang duduk dipandopo dekat kolam ikan.

"Gak nyangka kamu bisa nyuci hehe, eh minum dulu pasti capek" Alluna menuangkan air dingin ke gelas milik Jeffry.

Sambil minum, Alluna ngelap keringat Jeffry yang ngalir dipelipis matanya.
Jeffry ngegenggam tangan Alluna terus dielus elus, dia ngecup sekilas punggung tangan Alluna.

"Apapun aku lakuin kalau itu demi kamu"

"Gak nyangka cowok nyebelin ini bisa jadi pacar aku, padahal pertama kali ketemu kita berantem terus yah" ucap Alluna sambil menatap langit dengan senyuman, dia ngingat dimana ia dan Jeffry sering bertengkar.

Tetangga Masa Gitu Sih?! [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang