gempa!!

212 23 1
                                    

" lihat muka blaze, hali, dan solar.. merah semua!! Ahahaha!!" Kata thorn sambil tertawa.

"Ooh.. jadi kamu tertawa karena muka memerah.. aku pikir, karena kau masih di rasuki.." kata gempa khawatir

Thorn menoleh ke arah gempa karena jawaban tadi. Saat ia melihat ke arah gempa, thorn langsung terkejut

"GEMPAAA!!! LEHER MU KENAPA!!!" Teriak thorn
"Oh ini.. gak papa.. cuma ke gores aja tadi.." kata gempa sambil tersenyum..
"Bukan thorn, itu bukan..... Aaaaaau!!!!" omongan blaze terpotong karena cubitan yang keras dari taufan
"Bukan apa?" Tanya thorn yang masih penasaran
"Enggak papa.." kata solar, taufan hali, dan gempa
"Aiih.. sakit.." kata blaze merintih kesakitan

"Diam kau!!" Bisik taufan
"Yasudah. Kalau gitu, aku panggilin ambulan yaah.." kata thorn sambil mengambil handphone nya

Thorn pun pergi ke kamar untuk mengambil ponselnya dan menelfon ambulan

"Kalian bertiga! Tolong kau bereskan di dapur. Bercak bercak darah yang ada di lantai dan di pisau. Bersihkan sekarang. Sebelum thorn kembali kebawah." Perintah taufan

Tanpa basa basi, mereka langsung membersihkan dapur.
Tak lama, dapur selesai dibersihkan dan thorn pun kembali kebawah.

"Nah. Itu udah ada ambulannya di depan. Kita tinggal kesana aja. Udah di tungguin." Kata thorn

Mereka pun pergi ke arah ambulan itu berada. Namun, saat mereka mengangkat gempa menuju ambulan, tiba tiba thorn merasa haus lagi. Ia pun pergi ke dapur untuk mengambil minum.

"Taufan, temenin aku ke dapur. Aku mau minum."
"Ouh. Ok"

Sesampainya di dapur, thorn melihat ada sedikit darah di meja bawah dekat kompor dan di pisau. Otaknya pun di penuhi dengan beribu ribu pertanyaan. //sebenernya sih cuma 3//.

"Taufan. Itu darah siapa?" Kata thorn sambil memegang pisau.
Taufan pun terkejut.
"Apa ini darah gempa? Siapa yang berani melukai gempa? Katakan padaku taufan.." kata thorn memaksa.

Taufan tidak bisa mengelak lagi. Ia pun terpaksa menceritakan semuanya.

~tak lama kemudian~

Thorn terdiam dan menangis..
"Maafkan aku taufan.. aku yang sudah berbuat seperti ini.. aku minta maaf.. aku gak tau aku akan melukai gempa.." kata thorn sambil menangis
"Aku juga sangat berterima kasih pada mu taufan. Karena telah menyadarkan ku dan mengehentikan aku untuk melanjutkan perbuatan yang keji itu.." lanjut thorn sambil memeluk taufan

"Tidak apa apa thorn.. ini hanya kejadian yang tidak di sengaja. Thorn kan gak sengaja.. jadi, gak papa.." kata taufan membalas pelukan thorn
"😊" thorn hanya tersenyum

"O.iya. tadi thorn mau minum kan.. yaudah minum dulu gih." Kata taufan
"Iyah"

Tak lama kemudian, taufan dan thorn menyusul ke 4 kembarnya.

//o.iya, btw, kalian nyadar gak kalo ais gak aku sebut dari awal? Kalo kalian gak nyadar.. jadi begini ya.. ais kan tukang tidur, jadi ais di titipkan di rumah fang supaya dia bisa bebas tidur tanpa di ganggu oleh para kembarannya itu, rumah fang kan terkenal sepi karena hanya di huni oleh 2 orang saja. Dan 2 orang itu (fang dan kaizo) selalu sibuk dan selalu meninggalkan rumah.//

Ok lanjut..

Sesampainya di rumah sakit, gempa langsung di evakuasi oleh tenaga medis.
//ya memang lukanya tidak terlalu parah.. tapi memang itu sudah jadi tanggung jawab dengan tegas para tenaga medis//.

Dokter pun langsung memeriksa gempa.

Waktu terus berlalu, dokter masih berada di dalam ruangan bersama gempa. 5 kembar itu menjadi khawatir.

"Sabar ya thorn.. semoga aja gempa baik baik saja.." kata taufan
" iyah.."

Tak lama dokter pun keluar

"Dok, bagaimana dengan keadaan gempa dok?" Tanya taufan
"Syukurlah kalian semua segera membawa anak ini kepada petugas medis. //sebenarnya agak telat si boss ngaterinnya ke rumah sakit//. Luka tidak terlalu parah. Dan dia baik baik saja. Namun, ada kendala pada bagian suara nya." Kata dokter
"Apa kendalanya?" Tanya thorn
"Suaranya akan menghilang. Karena lukanya sedikit menggores pita suara" kata dokter

Semua terdiam.

"Apa kami boleh masuk dok?" Tanya solar
"Boleh.. silahkan. Kalau begitu, saya permisi dulu. "
"Ya.. mari dok.."
"Mari.."

Dokter pun pergi dan mereka masuk keruangan. Terlibat gempa terbaring lemas. Dengan wajah yang pucat.

"Gempa.." panggil thorn
"Hm?"
"Maafkan aku gempa.. gara gara aku, kamu jadi kehilangan suara..
"Gara gara kamu? Ah. Enggak kok.. ini cuma kegores saja.." kata gempa dengan suara yang sangat kecil
"Tapi, kata taufan.."
"Taufan.." sindir gempa

"Ah. Eemmmm.. hehe.."
"Yasudah, tidak apa apa.. ini kan tidak sengaja.. gak apa apa.." kata gempa sambil tersenyum

Thorn langsung memeluk gempa..
Disusul dengan semua pun memeluk gempa..

Tamat..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ok guys.. sampai disini dulu ya..
Gimana? Seru? Jangan lupa like and komen ya.. 😁😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Detektif TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang