Helm - bagian 2

28 2 4
                                    

"Makasih ya Bangg" Rama mencoba mengawali percakapan di perjalanan untuk membeli helm sore itu.

"Haaah?????" masalahnya, Alvin hampir tidak mendengar apapun karena suasana jalanan yang cukup padat.

"MAKAAASIIIHHH !! EM A MA – KA A KA- ES I SI- HA. MAKASIIHH" Rama membalas dengan teriakan super kencangnya. Kali ini jangankan Alvin, beberapa motor di depan, samping, dan belakang mereka pun mendengarnya. Beberapa menoleh dan tertawa, beberapa menoleh dengan tatapan mencibir.

"Sama-sama" jawab Alvin pelan. Ia cukup malu sebenarnya. Untungnya, Rama tidak memperpanjang urusan ini, ia tersenyum singkat lalu melakukan wink ke Alvin melalui kaca spion. Huh? Alvin rasa ada yang salah dengan Rama. Mungkin ia memiliki sejenis gangguan kepribadian, pikirnya. Pasalnya tadi pagi ia tampak pendiam dan pemalu namun belum genap 24 jam, ia sudah berubah menjadi seperti ini.

 Pasalnya tadi pagi ia tampak pendiam dan pemalu namun belum genap 24 jam, ia sudah berubah menjadi seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di toko helm tujuan, mereka segera melihat-lihat pilihan helm yang ada. Alvin menyarankan Rama sebuah helm bogo berwarna cokelat karena menurutnya simple dan cocok di kepala bulat Rama. Tentu saja bagian kepala bulatnya tidak diucapkan secara langsung kepada si pemilik kepala, ia berhenti di kata "simple dan cocok". Namun Rama tampaknya tidak tertarik dengan helm itu, ia malah menginginkan helm monster inc lucu. Katanya ia sangat menyukai film kartun itu, "monster inc used to be my favorite movie, bang" begitu lonjaknya dengan gembira.

"Terlalu mencolok, Ram" debat Alvin

"Kan bukan abang yang make?"

"Tapi kan lo perginya sama gue? Otomatis gue juga kena lirik dong kalo lo jadi pusat perhatian?"

"Ngapain juga orang-orang merhatiin gue? Itu kan Cuma helm!"

"Ya justru ituu. Kenapa helm aja harus monster inc?"

"Ya karena itu film favorit gue? Lo apasih bang" saut Rama tak mau kalah

"Yang gue pilih juga bagus tau Ram, lagi trend nih"

"Bosen banget bang. Kalo Ieu the angker pisan, mantap pokonya mah mamang racing"

"....LAHH? Lo kok bisa bahasa sunda??" Alvin tampak terkejut. Rama sih cengengesan saja, malu juga keceplosan bahasa daerah. "Ya aing mah emang barudak sunda ieu"

"Hah? Apatuh artinya? Ngatain gue ya?"

"Sembarangan hush. Maksudnya ya gue mah emang orang Sunda bang. Bogor lebih tepatnya."

"Ohh gitu" Alvin manggut-manggut

"Yaudah, gimana nih? Take ya bang nih helm?" ucapnya sambil memelas. Alvin kasian juga sih sebenarnya, toh ia pikir juga itu hak Rama mau pakai helm apa, yah walau ia harus menanggung malu setiap ia membonceng Rama. Eh, tapi memangnya mereka akan sering berboncengan?

"Ah lama lo Bang. Pak, nih saya ambil yang ini" Rama berjalan ke si bapak penjual hendak membayar helmnya.

 Pak, nih saya ambil yang ini" Rama berjalan ke si bapak penjual hendak membayar helmnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Markhyuck ~ TengaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang