Minho dan Felix pulang lebih lambat dari biasanya karena anggota ekskul dance harus kumpul untuk membicarakan kegiatan pentas seni.
"Ji lo tunggu di apart gue ya,nantik pulang sekolah gue sama felix harus kumpul buat acara pentas seni."
"Hm iya kak,semangat ya."
"Hannie mah gitu masak cuman kak minho doang yang disemangatin,kembaranya sendiri dilupain."
Felix mengepoutkan bibirnya lucu,ia kesal sejak tadi dirinya bagaikan nyamuk diantara pasangan minsung.jisung dan minho terkekeh saat melihat felix kesal.
"Iya,,iya..lixie semangat ya...sini peluk dulu biar tambah semangatt..."
"Aaa....hannie..."
rasanya melihat kedua sahabatnya minho ingin menjadikan keduanya sebagai pacarnya sekaligus,
"Udah napa pelukan mulu,mana gue gak diajak."
"Dih kak minho udah tiap waktu ya peluk peluk hannie gue dicuekin."
"Mangkanya sana carik pasangan,gak usah sirik."
"Nye..nye..nye..."
"Udah kalian berangkat daripada ntar telat,nih gue udah buatin sandwich dimakan ya."
"Makasih ji,makin sayang deh gue sama lo."
"Makasih hannie..."
"Iya,gue anterin sampek depan ya."
Jisung menatap kepergian minho dan felix dengan rasa sedih.waktu berjalan dengan cepat,ini sudah 1 bulan berlalu itu artinya waktu jisung tinggal 2 bulan lagi untuk menemani minho dan felix.jisung melihat album bewarna putih yang tak asing denganya didalamnya terdapat tumpukan squotes.
jisung mulai membuka lembar tiap lembar album itu,ingatanya mulai kembali lagi,tentang peristiwa peristiwa yang ia alami bersama minho dan felix.'Kak,gendong dong kakiku capek nih.'
'Iya iya kakak gendong,sini kamu naik dipundak kakak.'
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE~MINHO
No FicciónKamu memang tidak bisa melihat aku,tapi kamu dapat merasakan kehadiranku,karena aku selalu ada bersamamu.