"Hikss...hiks...ji...hikskk...ji...jangan tinggalin gue...""Kak bangun kak...kak minho....bangun ih.."
Jisung menepuk pelan pipi minho,sejak tadi minho susah dibangunkan ia malah mengigau yang tidak tidak.
"Hannie sini biar lixie aja yang bangunin kak minho."
Felix membawa seember air,ia mulai mengambil ancang ancang dan 1..2...3
BYURRRRRR........
Air dingin mengguyur tubuh minho,hal itu tentu saja berhasil membuat minho gelagapan karena dingin.
"Lixiee jangan gitu kasian kak minho,dingin tau.."
"Halah biarin aja hannie,kak minho udah biasa kok,ya kan kak."
"Fel,lu bener bener ye..adek lucknat."
"Hehehe lagian kak minho susah dibangunin.kan kasian hannie."
Minho langsung memeluk erat jisung hingga ia tidak bisa bernafas .
"Kak...lepas..uhukkk hukk...kak sesek.."
"Ji ini kamu kan."
"Iya ini aku tapi lepasin pelukan nya aku gak bisa napas."
"Kakak gak bakal lepasin pelukanya,kakak gk mau kehilangan kamu lagi."
"Lepasin ato aku mati nih ntar lagi."
Minho buru buru melepaskan pelukanya ia gak mau jisung pergi lagi.
"Ji serius ini bukan mimpi kan ini kamu kan."
"I-iya ini aku jiji....kak minho kenapa sih sini cerita sama jiji."
"Tadi kakak mimpi kamu pergi ninggalin kakak selamanya."
"Gimana ceritanya,jiji baik baik aja kakak gak usa khawatir."
Tadi kakak mimpi kamu tabrakan pesawat terus arwah kamu pamit ke kakak kalok kamu gak bakal kembali lagi."
"Aishhh emang iya aku tabrakan..tapi..
"Ah apakah ini mimpi..."
AAWWWWWW....
Bunda han dan segera ke kamar jisung melihat apa yang sedang terjadi,
hingga suara teriakan minho nyaring seisi rumah."Sakit ....tau ji...merah nih."
"Minho,kamu kamu kenapa nak,teriak teriak bunda kira petasan."
![](https://img.wattpad.com/cover/235723394-288-k583631.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE~MINHO
Non-FictionKamu memang tidak bisa melihat aku,tapi kamu dapat merasakan kehadiranku,karena aku selalu ada bersamamu.