#DL - 1

1.8K 219 54
                                    


Selamat datang di dunia Denial.
Dimana nyatanya cinta tapi menyianyiakan.

Kenyataan dimana selalu membuat seseorang menampik fakta yang ada.

Dan dimana semua terjadi seperti cerita klasik biasa. Yaitu awalnya membenci tapi berakhir mencintai.


Satu hal yang sangat Archiera benci adalah ketika ia terbangun karena merasa haus yang berlebihan. Ia bisa bangun ditengah malam hanya untuk minum saja bahkan kadang sialnya, air di galonnya habis dan membuat Archiera terpaksa berkeliling mencari isi ulang air galon tersebut. Seperti sekarang, ia sudah berada di Indomursidah yang bertempatkan di depan komplek perumahannya.

Hanya memakaikan piyama kodoknya yang berwarna hijau dengan dibaluti cardigant panjang. Rambut yang di-jeday asal, wajah yang mengantuk, Archiera memesan isi ulang air galon dan sekalian membeli stock snack untuk dirumahnya.

Archiera menutup matanya, sekedar mengistirahatkan perih yang dirasakan kedua matanya karena mengantuk.

"Semua jadi dua ratus lima puluh ribu rupiah Mbak, ada tas belanjaanya?" Ujar kasir Indomursidah yang membuat Archiera membuka matanya dan mengambil uang untuk membayar.

Sialnya, Archiera salah membawa dompet. Ia baru saja ingat bahwasannya ia baru mengganti dompetnya beberapa hari yang lalu. Ia merutuki kebodohannya sambil menepok jidatnya sedikit keras.

"Mba, saya salah bawa dompet. Bisa ditinggal sebentar? Nanti saya balik lagi kok Mbak..."

"Yah gak bisa Mbak. Ini sudah saya scan semua. Untuk barang yang sudah di scan tidak bisa dicancel."

Rasa tak enak hati dirasakan oleh Archiera, ia menengok ke arah belakang dan menemuka cowok dengan memakai celana pendek dan hoodie. Baru saja Archiera ingin meminta tolong, cowok itu mengela Archiera terlebih dahulu.

"Gabungin sama belanjaan saya. Nanti belanjaan dia saya yang bayar."

Mendengar apa yang cowok itu katakan membuat Archiera sedikit lega. Setidaknya masih ada orang baik hati yang ingin membantunya. Cowok itu membayar belanjaan dirinya dan Archiera. Sebelum cowok itu pergi Archiera mengucapkan rasa terima kasihnya.

"Makasih yaa. Untuk gantiin uangnya, bisa kasih nomor rekening lo? Biar sampai rumah gue transfer."

"Gak usah."

"Loh kok gak usah? Maunya cash? Tapi gue kan sekarang gak megang cash..."

"Gak usah transfer. Gak usah cash."

"Terus?"

Cowok itu meminta kertas terhadap Mbak Kasir dan juga meminjam pulpen untuk menulis. Archiera tidak mengetahui apa yang akan ditulis pleh cowok tersebut. Satu hal yang jelas Archiera tau dimana cowok itu menuliskan sederet angka. Setelah selesai menulis sesuatu, cowok tersebut memberikannya terhadap Archiera.

"Telfon gue. Nanti kita makan bareng and getting know each other more. Thats how you gonna repay me, i'll wait."

Archiera yang mendengar dan mendapat nomor telfon cowok tersebut hanya meringit bingung. Cowok tersebut tanpa aba-aba mengangkat galon air milik Archiera dan mengantarnya ke mobil Archiera. Archiera diam kebingungan sampai cowok itu berteriak.

"Mau sampe kapan liatin gue ngangkat galon?! Gak ada niatan buka mobilnya?!"

Archiera segera keluar dari Indomursidah dan membuka pintu mobil miliknya. Cowok tersebut menaruhnya ke dalam mobil Archiera.

"Jangan lupa telfon gue. Gue anggap utang loh itu. Jadi kalau gak dibayar, ditagihnya di akhirat."

Perkataan cowok tersebut membuat Archiera membelalakan matanya. Tak menunggu reaksi dari Archiera, cowok tersebut berjalan pergi meninggalkan Archiera.

Denial ; YoungKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang