Di cerita ini aku ganti nama senghee jadi May kalo pake mana aslinya agak sulit soalnya dia orang korea
•
•
•
•"Phii" may berlari menuruni tangga rumahnya "phii bolehkan may minta ini" may menunjukan gambar di ponselnya
"Maaf nong phi gak bisa" may hanya mengerutkan kening nya heran "phi akan membeli mobil untuk pui" mew yang masih sibuk mengutak atik ponselnya
"Pui..pui..pui slalu saja pui" may pergi meninggalkan mew Yang masih mengutak atik ponsel nya
"Aku benci perempuan itu" may langsung melajukan mobil nya menuju kampus
•
•
•
"May kau baru sampai?" may mengangguk sebagai jawaban"Apa kau sedang ada masalah may?kau terlihat kusut" may menggeleng lalu pergi
"Oihhh may kau mau kemana?" may berhenti berjalan lalu menengok "kalo kau mau ikut ayo jalan" lalu may kembali berjalan
•
•
•
"May kita makan siang yu" dew membereskan bukunya yang berserakan di atas meja lalu beranjak dari kursinya"May" dew melambaikan tanganya di depan wajah may "May" masih tidak ada jawaban "WOYY MAY SUPPAPIT" dew berteriak pas di telinga may
"Ouyyy dew apa kau ingin aku tuli hah?" may mengusap telinganya
"Abis aku panggil gak nyaut nyaut kau ini kenapa sih hah?" dew mulai kesal dengan sikap may yang slalu tidak menjawab petanyaan nya "baiklah kalo kau tidak mau cerita tapi bisakah kita makan siang sekarang aku lapar" dew membereskan buku may dan memasukannnya ke dalam tas milik may
"Ayo may kau lambat" may masih saja melamun "Hey May ayo kita makan siang" dew memukul pundak may dan membuyarkan lamunan may
"Hah apa?" may memasang wajah heran "oihh may dari tadi aku berteriak kau tidak dengar hah?" may hanya cengengesan tanpa meresa bersalah "auhh may may ayo makan aku sudah lapar" dew lalu menarik tangan may
"Hah..baiklah ayo" mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin kampus
•
•
•
May memarkirkan mobil nya saat sudah sampai di depan rumah nya lalu bergegas masuk ke dalam rumah"Nong kau sudah pulang" may menoleh ke arah suara yang memanggil nya dan medapati mew dan pui sedang duduk di depan tv dan kembali melanjutkan berjalan ke arah kamarnya
"Nong ada yang perlu phi katakan bisakan nong duduk sebentar dengan phi dan phi pui" may berhenti berjalan dan berbalik menuju arah mew dan pui
Mew menggenggam tangan may saat may sudah duduk di depan mew "nong phi dan phi pui akan segera bertunangan"may memasang wajah kaget dan segera menarik tangannya dari genggaman mew
"Apa tunangan?"mew mengangguk sebagai jawaban "tapi phi nong gk setuju phi tunangan dengan wanita itu,dia gak cocok buat phi dia hanya ingin uang phi bukan cinta phi,dia itu bukan cwe setiap phi,dia itu cwe ma..."
PLAKKK
mew menampar pipi may cukup keras sebelum may menyelesaikan ucapannya
"APA YANG KAU BICARAKAN HAH JANGAN BERBICARA SEMBARANGAN KALO KAU TIDAK TAU APA APA JANGAN ASAL BICARA DASAR KAU ADIK KURANG AJAR"may diam membeku sembari memengang pipinya yang panas karna tamparan yang cukup keras dari mew dan kini matanya nya mulai mengeluarkan air
"Phi mew apa yang kau lakukan?"pui beranjak dari tempat duduknya dan duduk di samping may lalu memeluk may yang masih membeku
"Nong maa...maaf kan phi phi cuma terbawa emosi"mew menyadari apa yang barusan ia lakukan pada may
"berhentilah bersikap baik padaku di depan phi mew"may melepaskan pelukan pui dan beranjak dari tempat duduk nya
"May tidak akan lagi perduli dengan hubunagan kalian berdua dan terserah phi mau tunangan atau pun menikah dengan wanita ini"may bergi meninggalkan mew dan pui dengan menangis
Mew hanya bisa diam setelah apa yang dia lakukan pada may
•
•
•
"Mae..poh hiks..phi sudah tidak menyayangiku lagi hikss..dia lebih percaya pada wanita itu dari pada aku mae..hikss"may terisak di sudut kamarnyaMay mengembil ponsel nya di atas meja dan langsung menghubungi dew sahabat baik nya
Tuttt...tuttt...
"Hallo may ada apa?""Hikss dew"
"May kau menangis?"
"Dew hikss apa aku boleh menginap di rumah mu malam ini?"
"May kau kenapa?"
"Nanti aku ceritakan di rumah mu dew hiks.."
"Baiklah may aku akan menjemputmu"
"Terimakasih dew"
Tuttt..
May mematikan telponnya lalu segera memasukan beberapa baju ke dalam tas miliknya dan hanya menunggu dew datang menjempunya
Titt..tit..
May langsung beranjak dari tempat tidur nya dan keluar dari kamar menuju ke luar rumah
"Nong kau pergi kemana?"mew berlari ke arah may yang sedang menuruni tangga tapi may tidak mengubris ucapan mew dan pergi menuju ke luar
Saat dew melihat may keluar rumah dew segera menghampirinya
"Sudah?"may mengangguk dan mereka berdua masuk ke dalam mobil dew
Setelah mereka masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman masing masing dew segara melanjukan mobil nya dengam kecepatan sedang
•
•
•
"Mae..mae"dian yang sedang duduk di ruang tamu menengok ke arah suara"Mae malam ini may menginap di sini apa boleh?"dia menoleh ake arah may yang sedang menunduk lalu menganguk sebagai jawab
"Makasih mae...ayo may aku antar kau ke kamar"dew dan may berjalan beriringan menuju kamar tamu
"Makasih dew"dew memberi anggukan lalu membuka pintu kamar dan mempersilahkan may masuk
"Nah sekarang kau bisa menceritakan semuanya padaku may"daw duduk di tepian kasur dan di susul may
May menarik napas dalam dalam lalu menceritakan semua nya pada dew,sesekali dew mengangguk mengerti dengan apa yang may ceritakan
"Oihh aku masih heran kenapa phi mew malah membela wanita itu"may hanya menggeleng untuk jawabannya"apa phi mew sudah terlalu mencintai wanita itu atau dia sudah di pengeruhi?"tebak nya dan may hanya menganglat bahunya tidak tau
"Oke baiklah lebih baik kau istirahat"may mengangguk mengerti"kalo butuh sesuatu tinggal panggil aku saja oke selamat malam friend tersayangku muah"day memberikan flykiss lalu keluar dari kamar may
"Selat malam juga dew"may hanya menggelengkan kepalanya atas kelakuan sahabatnya itu
May mersyukur karena memiliki sahabat seperti dew yang slalu menemani may di saat may sedang sedih mau pun bahagian
"Thank dew you will always your bestfriend"lalu tersenyum ke arah dew yang baru sajah keluar dari kamar nya
•
•
•~jangan lupa vote dan komen maaf kalo gak nyambung maaf juga kalo banyak typo atau kesalahan kata~
#Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother [End]
Teen Fiction"Bukan kah phi slalu bilang akan slalu mempecayaiku"~ "Bukan kah phi pernah bilang jangan pernah memaksakan cinta seseorang?"~ "Maaf kan aku harusnya aku percaya padamu hikss..dan maaf phi tidak memperhatikan dan menyayangimu phi bukan phi yang bai...