#6 Keluar

32.2K 522 27
                                    

Dirga merasakan kejanggalan ketika Tevin menarik keluar kontolnya. Tidak bisa dideskripsikan rasanya, namun yang pasti Dirga ingin kontol Tevin secepatnya masuk kembali ke dalam.

Tevin memutar tubuh Dirga dan kini mereka saling berhadapan. Bibir Tevin menyentuh bibir Dirga dan mereka bertukar ciuman secara sensual. Dirga sangat menikmati ciuman tersebut. Lidah mereka berpagut sementara tangan mereka sibuk menggerayangi satu sama lain.

Tevin terus bergerak maju dan kini punggung Dirga telah bersentuhan dengan dinding kamar mandi.

"Katakan, sayang, apa yang kamu inginkan?" bisik Tevin di telinganya. Dia sangat menikmati melihat reaksi Dirga yang masih terlihat gugup namun tidak bisa menahan nafsu yang menggebu-gebu.

"Lagi...." Dirga mengerang.

"Lagi apa?" Tevin tersenyum nakal sembari membelai wajahnya.

"Tolong, Om, lagi....." Dirga masih merasa sulit untuk mengatakannya.

Tangan Tevin yang satu lagi mencari dan mulai mengelus lubang pantat Dirga, "Lagi apa, sayang?"

"Entot aku lagi, Om! Kontol Om masuk lagi, please!" Pertahanan Dirga telah runtuh seutuhnya. Dia tidak peduli lagi jika dia harus memelas seperti seorang pelacur. Dia ingin kontol Tevin yang sempurna itu kembali menusuk lubang pantatnya.

Tevin tertawa dan kedua tangannya meraih paha belakang Dirga. Dia kemudian mengangkat Dirga sementara Dirga untuk menjaga keseimbangan segera melingkarkan kakinya di belakang pinggul Tevin. Dan kedua tangan Dirga segera melingkar di leher Tevin. Tevin mengarahkan kontolnya ke lubang pantat Dirga dan mulai mendorong masuk.

Posisi seperti ini membuat lubang pantat Dirga semakin ketat dan sensasi kontol Tevin yang tebal semakin terasa. Dirga kagum akan kekuatan Tevin yang mampu menggendongnya dan mengentot di posisi seperti ini. Dirga selalu menyukai adegan semacam ini ketika menonton film porno, namun tidak terbayang di benaknya bahwa dia akan mengalaminya, apalagi dia mendapat posisi wanita yang digendong.

"Gila! Ketat banget lobangmu, sayang! Uhhh.....uhhhhh....enak banget.....!" Tevin meracau, 

Mendengar Tevin meracau, semakin meningkatkan gairah Dirga. Sepertinya dia memang sangat mudah terangsang oleh kata-kata sensual yang diucapkan Tevin.

"Rasakan kontol besar ini! Gila! Mimpi apa Om semalam bisa dapat lobang perawan hari ini?"

Tevin terus menghujamkan kontolnya dan dia mencoba dari beberapa sudut dan hal itu menyebabkan tingkat kenikmatan yang dirasakan Dirga semakin besar.

 "Enak dientot Om?" bisik Tevin di telinganya.

"Enak, Om! Ohhhh.....ohhhh.... terus Om!" Dirga menyemangati pria paruh baya itu.

Tevin mendaratkan ciuman di bibir Dirga, kemudian mulai menggigit telinganya dan mencium lehernya. Nafsu Tevin sudah lama tidak memuncak seperti ini.

"Gila! Kontol Om besar banget!! Lebih cepat, Om! Lebih cepat!" Dirga sudah tidak peduli lagi bahwa dia meracau seperti seorang pelacur murahan. Dan Tevin sangat senang mendengar respon dari Dirga sekarang.

Dalam posisi seperti itu, kontol Dirga terjebak di antara tubuh mereka dan setiap Tevin mendorong kontolnya masuk lebih dalam, secara tidak langsung kontol Dirga juga terangsang merasakan otot-otot perut Tevin yang keras. Tanpa perlu menggunakan tangannya, Dirga merasakan kenikmatan tersendiri dari kontolnya dan dia semakin dekat menuju klimaks.

"Oh dekat, Om.... Mau.... Ngecrot!" Dirga sudah kehilangan kemampuan untuk merangkai kalimat.

Mendengar itu, Tevin semakin bersemangat mengentot Dirga. Ada rasa kebanggaan tersendiri melihat Dirga mengerang nikmat karena kontolnya dan akan mencapai klimaks tanpa bantuan tangan sama sekali. Tevin mengerahkan seluruh energinya untuk mengentot Dirga, masuk keluar, dan berkali-kali menghantam prostat Dirga.

Iseng Berujung Nikmat (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang