🍁Acara pembawa bencana II

10.9K 60 2
                                    

..

Di dalam ruangan yang sudah di sediakan sebelumnya terlihat dua orang wanita yang sedang mengobrol membicarakan tentang berbagai hal.

"Rin apa kamu tak bosan?" Lesuh Rena.

"Um kurasa sedikit"

"Uhh sebenarnya kerjasama ini jadi atau engk sih! Kalau emnag gak jadi kenapa gak langsung kabarin saja dan kita pulang selesaikan pekerjaan yang lainya"

"Ren jangan mengeluh seperti itu donk, kita itu harus profesional sabar dan tunggu aja nanti pasti bos yang tadi kamu bilang datang. Masa iya gak jadi untuk kerja sama ini"

"Lihat aja jika bos ini sampai Dateng lebih telat lagi, akan ku remas-remas dia uhh ku pukul, tinju, mungkin smekdown juga. Yaa kalau bosnya ini ganteng, tinggi, seksi, dan cool gak apa-apa tapi kalau nanti orangnya item, jelek, pendek, gendut gitu gak lama udah ku ceburin aja ke dalam kolam yang ada di depan itu!!"  Omel Rena udah kyak sopir angkot yang putus cinta🤣.

"Ren sabar, kamu berlebihan banget dan jahat sekali kalau emang bos yg mau kita jumpai ini jelek kayak yang kamu bilang. Jangan gitu ntar kamu gak akan cepet dapetin jodoh yang sempurna loo hayoo" goda Rinan.

"Ihh apa sih Rin jangan ngomong gitu ah.. kan aku jg jadi takut. Aku kan juga pengen punya pasangan yang bener-bener mapan dan yang paling penting dia itu ganteng, tinggi, putih, dan berwibawa hihihi"

"Huh ngarep yang berlebihan aja kalau soal Pria mapan dasar" rinan menyenggol kaki Rena.

Mereka terus bercanda walau kadang serius tentang Masalah perusahaan dan pekerjaan apa lagi soal pria idaman yang mapan pasti gak ada habisnya di bahas oleh Rena.

Sudah 30 menit dari mereka sampai ke Caffe ini menunggu orang yang akan berkerjasama dengan perusahaan yang mereka ikuti lama mereka menunggu sampai-sampai kepala Rena terasa terbakar karena kesabaran.

"Rin kita pulang saja yuk, ini udah sangan lama sekali Lo dari jadwal pertemuan. Malas kalau lama kelamaan menunggu aku bosan dan ingin sekali membunuh bos besar ini Aaaa" frustasi Rena.

"Tunggu beberapa menit lagi ok, tadi kan kamu yang semangat dan kamu yang menyuruhku untuk bersikap profesional untuk sabar menunggu. Sekarang malah kamu sendiri yang sepertinya terbakar oleh api hihi"

"Udah ah aku males" Rena bangkit dari duduknya dan akan menuju pintu lalu keluar dari ruangan pertemuan.

Namun belum Rena melangkah suara pintu terbuka dan terdengar suara seseorang.

"Silahkan.."

Suara karyawan atau apalah tadi terdengar mempersilahkan seseorang untuk memasuki ruangan yang tadi di masuki oleh Rena dan Rinan.

Terlihat seorang ah bukan namun dua orang memasuki ruangan ini dengan setelan jas rapi berwarna hitam senada dengan sepatu dan celana yang di kenakan.

Dua orang pria masuk ke dalam ruangan yang satu melangkah dengan tegap, dan sangat berwibawa.
Berwajah tegas namun sangat rupawan di belakangnya terlihat seseorang lagi yang mengikutinya dengan membawa tas hitam postur tubuhnya hampir sama dengan pria di depannya namun lebih hanya terkesan cool saja dan lihat kepala menunduk tak mau melihat jalan di depannya.

Setelah dua orang pria itu masuk Rena kembali duduk ke tempatnya semula dengan tenang dan sedikit gemetar karena melihat pria yang paling ia idam-idamkan mungkin.

Sedangkan Rinan hanya melihat dengan tenang dan nampak profesional.

"Ren kendalikan dirimu" bisik Rinan.

"Hufftt.. huuhh..." Rena menarik nafas dan menghembuskan nafas secara perlahan.

Tanpa adanya aba-aba ataupun suara kedua orang yang baru masuk tadi langsung duduk ke kursi yang memang sudah di sediakan.

"Baik sekarang mari kita mulai perbincanganya" ucap pria yang sepertinya sekertaris dari pria berwibawa ini.




Next apa engak miyau??

I'm Love MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang