D-2

139 24 1
                                    

Tok... tok... tok...

Terdengar bunyi ketukan pintu yang datang dari luar rumah keluarga Doh.

"Kyungsoo, ibu dan ayah pulang~" ujar Ibu Kyungsoo yang baru saja pulang dari Bandung bersama suaminya. Orang tua Kyungsoo mengernyit heran karena anaknya tidak juga membukakan pintu rumahnya.

"Kyungsoo, tolong buka pintunya!" panggil Ayah Kyungsoo sambil terus mengetuk pintu.

Tidak lama terdengar suara seseorang yang menyahut panggilan tersebut dari dalam rumah. Dibukakannya pintu tersebut, namun ternyata seseorang yang membukakan pintu di kediaman Keluarga Doh itu tidak lain dan tidak bukan adalah Jungah, calon kakak iparnya Kyungsoo.

"Loh, nak Jungah ada disini?" tanya Ayah Kyungsoo keheranan.

Jungah hanya tersenyum mengangguk menanggapi pertanyaan Tuan Doh, ayah Kyungsoo.

"Ih ayah ini bagaimana, kan kemarin sudah ibu beri tahu kalau nak Jungah yang menemani Kyungsoo selama kita di Bandung. Masa lupa sih yah..." jelas Ibu Kyungsoo.

"Hehe memang ayah lupa, bu. Maaf ya Jungah karena sudah merepotkanmu menemani anak om" ujar Ayah Kyungsoo kepada Jungah.

"Ah iya tidak apa om, tante. Mari silakan masuk" Jungah mempersilakan.

Kedua orang tua Kyungsoo pun masuk ke dalam rumah diikuti dengan Jungah di belakangnya. Jungah pun berinisiatif menanyakan kepada calon mertua adiknya ingin dibuatkan minum apa, namun sayangnya hal itu tidak terjadi karena ucapannya sudah terlebih dahulu disela oleh Ibu Kyungsoo.

"Loh, Kyungsoo-nya kemana nak Jungah? Kok sudah siang begini belum kelihatan? Jangan bilang dia masih tidur, ugh memalukan ibu saja" gumam Ibu Kyugsoo sambil menepuk jidatnya.

"Iya tante, dek Kyungsoo masih tidur ka-" belum selesai, ucapan Jungah kembali dipotong oleh ayah Kyungsoo.

"Kamu ini bagaimana, kenapa tidak dibangunkan saja nak?" ujar Ayah Kyungsoo.

"Dari tadi omonganku dipotong terus" keluh Jungah dalam hati.

"Ayah! Jungah belum selesai bicaranya kok main potong saja? Tidak sopan ayah!" rutuk Ibu Kyungsoo.

"Ya ampun, maafkan om ya Jungah, om tidak bermaksud seperti itu. Hanya saja om merasa malu karena anak om sedikit pemalas dan tidak biasa bangun pagi" ucap sendu Ayah Kyungsoo.

"E-ehh om, tidak, aku tidak berpikir kesitu. Om dan tante tenang saja, dek Kyungsoo belum bangun bukan karena dia malas, tetapi karena semalam aku terlalu bersemangat mengajari Kyungsoo macam – macam sehingga dia kelelahan dan mungkin itu yang menyebabkan dia belum bangun hehe. Justru aku yang harus minta maaf disini sama om dan tante karena sudah bikin dek Kyungsoo jadi kelelahan..." terang Jungah.

"Oalah begitu rupanya..." jawab Ibu Kyungsoo.

"Oh begitu ya? Ya sudah kalau begitu om tinggal istirahat dulu ya, Jungah. Sekali lagi terima kasih banyak karena sudah menemani Kyungsoo selama kami pergi. Santai saja di rumah ini oke? Anggap seperti di rumahmu sendiri" jelas Ayah Kyungsoo kemudian pergi ke kamarnya untuk istirahat.

"Tante mau Jungah buatkan teh hijau? Supaya lebih rileks badannya karena habis bepergian jauh" tawar Jungah.

"Boleh nak, terima kasih ya" balas ramah Ibu Kyungsoo yang sudah duduk di meja makan.

Jungah segera membuatkan calon mertua adiknya itu teh hijau hangat dan beberapa camilan yang ada di lemari persediaan keluarga Doh. Setelah itu, Jungah mengobrol santai dengan Ibu Kyungsoo dan melaporkan kegiatan Kyungsoo selama ditinggal dua hari ke Bandung.

Before Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang