04. dunianya

581 158 60
                                    

ⁿᵒʷ ᵖˡᵃʸᶦⁿᵍ
ılı.lıllılı.ıllı
[overwhelmed - Royal & the Serpent]
¹:¹⁷─⊙────── ³:⁴¹
ᵛᵒˡᵘᵐᵉ:▮▮▮▮▮▮▯▯▯
↺ʳᵉᵖᵉᵃᵗ ⊜ᵖᵃᵘˢᵉ ↠ⁿᵉˣᵗ

Warning! Selfharm
Note: kalau tidak nyaman, silakan skip.

»»-------------♚-------------««

Malam ini entah mengapa aku merasa sangat ingin mati. Tadi sore, ibuku menamparku lagi, Ayahku menendangku.  Aku bahkan tidak tahu aku salah apa. Pulang sekolah, rambutku di tarik Ibu, dan tiba tiba di tampar. Ah, aku ingat ucapan Ibu, "KAU ANAK TIDAK TAHU DI UNTUNG! MATI SAJA SANA!" Kalau aku bisa aku juga ingin mati, Bu.

Setelahnya aku mengurung dikamar. Lampu tidak ku nyalakan. Aku hanya berdiam. Berpikir, aku salah apa sebenarnya? Kakek, kau tahu aku salah apa tidak? Aku lelah.

Aku membuka laci meja, disana ada benda yang kucari. Tersenyum samar, 'Ku raih benda itu, membuka bungkusnya dan mulai melukis di lenganku. Ah, rasanya? rasanya bahkan aku tidak tahu lagi.

"bodoh." suara itu mengangguku.

"pergi."

"lepas pisau itu," ucapnya. Aku tidak menuruti, terus mencoba melukis lenganku lebih banyak.

Dia mendekat, dan mengambil alih pisau itu dan menghancurkan dengan genggamannya. Mataku sedikit membola. Setelahnya aku hanya termenung membiarkan darah menetes dari lenganku.

Dia menarik lenganku dan membasuh dengan kain basah yang entah dari mana didapat, setelahnya membawa diriku kepelukannya.

"sudahku bilang, Berhenti melakukan itu," ucapnya. Aku hanya termenung dalam pelukannya. Hangat.

"bawa aku ke duniamu. Ibu menginginkanku mati, bawa aku Kuroo."

"sialan nenek tua itu. Tidak. Tidak akan," ucapnya menolak.

"BAWA AKU! AKU LELAH, TOLONGLAH!" tangisku pecah bersamaan dengan teriakanku. Kuroo mengeratkan pelukannya menahanku untuk bergerak.

Tahu begitu, sebelum Kuroo datang aku gantung diri saja. Percuma memintanya pasti ia menolak.

"kau masih punya masa depan. Jangan kau sia siakan," ucapnya mengelus rambutku. Aku masih menangis.

"Aku lelah. Sangat lelah."

"berhenti memikirkan apapun. Pergi dari sini. Ku bantu mencari tempat, asala tidak ke duniaku." ucapnya.

"kenapa? Padahal kemarin kemarin kau memintaku menjadi pengantinmu. Tapi aku tidak dibolehkan ke duniamu," tanyaku padanya. Ia terdiam sebentar mendengar pertanyaanku.

"kau tidak akan kembali lagi-"

"baguslah. Disini tidak ada yang mengharapkan kehadiranku," selaku, "bawa aku. Jadikan aku pengantinmu, aku tidak peduli. Aku lelah disini tolong." lanjutku menangis.

"tidak." kemudian ia menepuk dahiku dan setelahnya rasa kantuk yang luar biasa mengerangku, dan detik itu pula aku tertidur di pelukannya.

"kau berharga untukku. aku tidak ingin kau menyentuh dunia kotorku. Maaf."

»»-------------♚-------------««

ada yang bisa tebak? Endingnya bakal apa? :D

Sugarhmhm.

Lacuna. | Kuroo Tetsurou √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang