ⁿᵒʷ ᵖˡᵃʸᶦⁿᵍ
ılı.lıllılı.ıllı
[rewrite the stars - TGS cast]
¹:¹⁷─⊙────── ³:⁴¹
ᵛᵒˡᵘᵐᵉ:▮▮▮▮▮▮▯▯▯
↺ʳᵉᵖᵉᵃᵗ ⊜ᵖᵃᵘˢᵉ ↠ⁿᵉˣᵗNote: play the mulmed when you saw this emoji 🎶.
»»-------------♚-------------««
Hari ini adalah hari libur. Seperti biasa, jika hari libur seperti ini [name] akan keluar rumah seharian dari pada harus mendengarkan teriak teriakan itu.
Pagi pukul 7 [name] sudah rapi. Dia membawa gitarnya kali ini, hanya untuk ia mainkan jika sedang bosan saat ditaman. Kuroo menatap heran ke arah [name] seakan akan ada yang salah dengan diri [name].
"apa lihat lihat?" protes [name].
"kau terlihat cantik, jadi pengantinku saja," tawar Kuroo.
"tidak." entahlah sejak kapan Kuroo mulai menggodanya. Sepertinya sejak seminggu yang lalu. Setiap hari selalu saja mengeluarkan kata kata godaan seperti tadi. Untung saja [name] tidak seperti gadis lain, yang jika di goda dikit langsung malu.
Kaki [name] melangkah menuju taman yang sepi. Wajar saja, sekarang masih pukul setengah 8 pagi di hari libur. Orang orang memilih untuk bersantai dirumah dati pada pergi keluar. Ya walau ada beberapa orang yang lebih suka di luar, seperti [name].
Kuroo hari ini sengaja memerlihatkan dirinya kepada manusia lain. Ia beralasan supaya [name] tidak terlihat seperti orang gila jika berbincang sendiri.
"hidupmu membosankan sekali," ucap Kuroo mendudukan diri di bangku taman, "lebih baik jadi pengantinku," lanjutnya.
"kau itu kenapa si? Dari seminggu yang lalu selalu menggodaku untuk menjadi pengantinmu," tanya [name] heran.
"hanya ingin. Lagi pula kau pasti maukan memiliki pasangan tampan dan baik hati sepertiku?"
"menjijikan. Sifat percaya dirimu turunkan tuan jambul ayam," ucap [name] sembari mengeluarkan gitar hitamnya dari casenya.
"sudahku katakan jangan panggil aku seperti itu. Ku cium tahu rasa," ucap Kuroo menjahili [name] dengan mendekatkan wajahnya ke [name] sengaja. Otomatis [name] memundurkan wajahnya dan menangkup wajah Kuroo dengan tangannya dan menyingkirkan.
"diam tuan iblis. Daripada kau menyampah seperti itu lebih baik mainkan gitar. Pasti bisa," ucap [name] menyerahkan gitar miliknya ke Kuroo.
"ingin lagu apa?"
"terserah."
🎶
Gitar itu dipetik mengeluarkan melodi melodi yang tidak asing di telinga. Suasana pagi dengan lagu ini sepertinya sangat cocok.
Lagu yang dimainkan oleh Kuroo adalah lagu ost dari film yang pernah [name] tonton. Kuroo tahu ini adalah salah satu kesukaan [name] ia menyanyikan dengan nada yang pas.
"what if we rewrite the stars? Say you were made to be mine," saat mencapai reff dari lagu,banyak orang yang mengalihkan landangannya ke arah Kuroo. Suaranya terdengar merdu.
Pengunjunh taman mulai mendekat kepada Kuroo dan [name]. Kuroo masih asik dengan nyanyiannya sementara [name] menyimak lagu itu menunggu gilirannya.
"you think is easy? You think i dont wanna run to you? But there are mountains, and there a doors that can't we walk through," tiba tiba saja kepala [name] terputar cuplikan dari awal ia bertemu dengan guardians devilnya.
Berbagai emosi yang ia keluarkan jika bersama Kuroo. Padahal dahulu ia tidak pernah seperti ini. Kuroo berhasil mengubah [name] sedikit.
"no one can rewrite the stars, how can you say you'll be mine?" benar. Bagaimana bisa [name] menulis ulang takdir? Menjadi pengantin iblis? Yang benar saja. Itu tidak mungkin baginya.
Tapi entah kenapa hati kecilnya berteriak seakan akan ia ingin terus bersama Kuroo selama waktu yang ditentukan.
"all i want is to fly with you, all i want is a fall with you," nyanyi mereka bersama. Suara mereka terdengar merdu di telinga pengunjung taman, para penonton seperti mendapat penampilan konser gratis disini.
Mereka bernyanyi saling menatap satu sama lain. Mata kelam milik Kuroo seakan menunjukkan bahwa ia bahagia bersama dengan [name] begitu juga sebaliknya.
Saat lagu hendak berakhir, tatapan mereka melembut. Membuat para penonton gemas dan bertanya tanya apakah merema sepasang kekasih yang sedang kencan.
"you know i want you? Is not a secret i try to hide." nyanyi [name], "but i cant have you, we're bound to break and my hands are tied." selesainya lagu, mereka di tepuki tangan dari para penonton.
[name] yang baru menyadari keramaian yang berafa di sekitarnya, buru menutup kepalanya menggunakan tudung hoodie. Ia benci keramaian.
Selang beberapa menit suara ramai itu menghilang, tanda orang orang sudah menjauh. Tapi tetapi [name] menunduk seakan akan menahan sesuatu.
Pikirannya kembali memutar memori yang ia miliki selama sebulan ini dengan Kuroo. Emosi kesal, marah, senang, dan sedih semua tercampur seakan akan ingin meledak sebentar lagi.
"angkat kepalamu, sudah tidak ada orang." suruh Kuroo.
[name] mengangkat kepalanya dan membuka tudungnya pelan, menelisir sekitar. Saat di pastikan sudah sepi ia membuka tudung hoodienya.
Matanya memerah juga dengan hidungnya. Entahlah hari ini emosinya sedang tidak stabil mungkin.
"ikut aku. Ku ajak kau ke suatu tempat." ucap Kuroo bangkit meninggalkan [name] yang masih terduduk.
"bukannya dibantu merapikan gitar, malah pergi. Tunggu aku sialan!!" ucap [name] sedikit berteriak karena Kuroo yang menjauh. Dari kejauhan tampak Kuroo yang terkekeh pelan serta rambutnya yang terkena sinar matahari menambah kesan tampan.
Seketika detak jantung [name] berdetak dengan kencang.
"ah sepertinya memang aku sudah masuk perangkap iblis itu."
»»-------------♚-------------««
Firat of all, i'm sorry kalau chapter kali ini engga jelas 😔🙏. Dan tolong abaikan saja typonya 👁👄👁.
━゙sugarhmhm.
![](https://img.wattpad.com/cover/235587618-288-k708278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna. | Kuroo Tetsurou √
FantasiLacuna. (n.) a missing part. ━゙ ❝ Satan love me. so, he keep callin me, tryin to flirt.❞