02. menganggu

728 157 63
                                    


ⁿᵒʷ ᵖˡᵃʸᶦⁿᵍ
ılı.lıllılı.ıllı
[you should be sad - Halsey]
¹:¹⁷─⊙────── ³:⁴¹
ᵛᵒˡᵘᵐᵉ:▮▮▮▮▮▮▯▯▯
↺ʳᵉᵖᵉᵃᵗ ⊜ᵖᵃᵘˢᵉ ↠ⁿᵉˣᵗ

»»-------------♚-------------««

Sudah seminggu lamanya [name] bertemu dengan guardians devilnya, Kuroo Tetsurou. Semenjak itu pula, [name] semakin malas untuk hidup.

Bayangkan saja, semenjak kehadiran Kuroo, [name] selalu saja di ganggu. Saat ia berkerja, belajar, hingga dirumah. Saat orang tuanya bertengkar, [name] yang biasanya hanya memutar musik dengan headphone keras keras. Tetapi kali ini, Kuroo berhasil membuatnya mendengarkan teriakan serta bantingan dari perabotan rumah.

"bajingan. Jangan ganggu aku brengsek!" umpat [name] saat Kuroo hendak menganggunya lagi dengan memainkan rambutnya.

"mulutmu kotor. Sini kubersihkan," ucapnya. Perempatan imajiner tercipta di dahi [name]. Buku tebal menjadi senjatanya itu di lempar ke Kuroo, tapi dengan mudahnya ia menghindar.

"menjijikan. Diam aku ingin belajar untuk besok!"

"daripada belajar, mending kau ikut aku. Kita keluar. Malas sekali mendengar suara teriakan dari manusia manusia kotor itu," ucap Kuroo, "besok akanku bantu mencontek. Tenang saja," lanjutnya.

"bahkan aku lupa, kau itu setan yang hanya bisa menggoda manusia ke jalan buruk," ceplos [name].

"enak saja! Setan dengan devil beda!" protesnya. [name] mengabaikan dan lanjut membaca materi yang ada di buku.

»»-------------♚-------------««

Ya, dan pada akhirnya [name] terpaksa mengikuti sang devil untuk menghibur diri malam malam. Tujuannya hanya ingin memakan ramen di depan toko kelontong, tapi Kuroo mengajaknya melihat bintang dari atas gedung kosong.

"lalu? Kau mengajakku hanya untuk melihat bintang bintang membosankan ini?" tanya [name] sambil melipat tangannya.

"tidak."

"lalu?!"

"mengeluarkanmu dari rumah bermasalah itu. Berisik sekali. Aku ingin membekap mereka dengan rantaiku," ucapnya sedikit kesal.

"oh terimakasih, tahu saja kau ingin aku keluar dari rumah itu," ucap [name], "seharusnya kau mengajakku ke duniamu. Aku akan senang, daripada melihat bintang membosankan ini," lanjutnya.

"kau pikir duniaku seperti mall? Seenaknya saja manusia keluar masuk ha?!"

"setidaknya tidak ada yang munafik di duniamu, kan?"

"kau ini. Pikirkan saja cara membuat dirimu bahagia, jangan memikirkan yang lain." ucap Kuroo mengambil posisi duduk di samping [name].

"aku bahagia bersamamu. Setidaknya masih ada orang yang berbincang denganku selain gitar kesayanganku," ucap [name].

"kau terlihat menyedihkan," ucap Kuroo menyentil pelan dahi [name] dan dibalas oleh keluhan sakit.

"sudahlah. Aku bosan, ingin ke toko kelontong saja," ucap [name] bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Kuroo.

Kuroo dapat melihat dari atas gedung, [name] yang berjalan dengan malas meninggalkan gedung. Ia menyusul dengan terbang menggunakan sayapnya.

Tenang saja, guardians devil maupun angel hanya dapat dilihat oleh sang pemilik. Jadi, ia bisa bebas terbang kemanapun.

"hai nona cantik. Belikan aku ramen ya, cantik," ucap Kuroo mencolek dagu [name] menggoda. Jangan lupakan ia masih dengan sayapnya yang mengepak.

"Om, kau itu kaya. Jadi, tolong jangan minta di traktir oleh bocah miskin sepertiku," ucap [name].

"enak saja kau panggil om," protes Kuroo.

"wajahmu cocok dengan panggilan itu," jawab |name], "aku pesankan, tampakkan dirimu. Supaya orang yang lewat tidak curiga ramen tiba tiba terbang," lanjut [name].

Biarku beri tahu. Wujud devil Kuroo dengan wujud manusianya berbeda. Wujud devilnya itu, wajah angkuh dan tatapan tajam. Sedangkan wujud manusianya wajahnya terlihat tampan dan ramah.

Malam itu, [name] tidak pulang kerumahnya. Ia hanya berjalan jalan keliling kota di temani oleh Kuroo. Sepertinya [name] mulai menyukai kehadiran Kuroo, walaupun tetap menjengkelkan.

»»-------------♚-------------««

Sebentar lagi tamat 👁👄👁.

━゙sugarhmhm.

Lacuna. | Kuroo Tetsurou √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang