Samping sekolah

86 7 3
                                    

Jika hatimu ingin, lakukanlah
Karena dirimu yang akan menentukan
Dan dirimu yang akan menerimanya


~~~~~

Pulang sekolah aku berencana mengajak Berliyan karena kejadian tadi, aku merasa dia sedih melihat aku dengan Billa. Saat aku mau ke kelas Berliyan, aku melihat dia sedang bicara sama Billa.

Aku baru tau ternyata mereka saling kenal, untuk menemui Berliyan aku urungkan cari aman ae. Melihat mereka berdua sepertinya sangat akrab, ada rasa gak enak deketin mereka berdua, tapi gak tau besok hahaha.

Aku kembali ke parkiran rencananya nunggu Berliyan, tapi ternyata dia pulang sama cowok lain. Aku terus melihat mereka dan waktu Berliyan melihatku cuma sekilas, gak seperti biasanya yang selalu manggil dan tersenyum manis.

Apa dia marah??

Tak lama disusul Billa jalan sendirian keluar sekolah, aku yang melihat langsung menyusulnya dan mengajaknya pulang bareng. Awalnya dia menolak tapi akhirnya dia mengiyakan ajakanku.

*

Sesampai aku di rumah, aku menuju ke kamar rahasia Reyhan. Tiba-tiba saat aku buka pintu ada orang di dalam, aku maunya cewek gitu nyasar ke kamar ternyata Adit.

"Eh abang Rey udah pulang" ucap Adit. "Abis ngebucin ya?" Lanjutnya.

"Iya nih capek 15 ronde" jawab Reyhan.

"Gila lu, perkasa jaya indah."

"Hahahahaha"

Sudah biasa Adit berada di kamarku, karena mamaku pernah bilang ke dia anggep aja rumah sendiri jadinya dia makin menjadi. Ga ga, karena udah lama kita sahabatan jadi ya gitu, ortu udh saling kenal, ortu udah akrab juga, kurang apa lagi? tinggal anu. Hahaha

"Rey, gue mau ngomong serius." Adit sambil pegang buku dan pensil.

"Apa? PR tadi? males gue Dit" ucap Reyhan melas.

"Bukan, gini gue mau cerita!"

"Iya cerita aja"

"Lu tau Billa anak kelas 10 Bahasa? Gue suka sama dia."

Setelah Adit bilang gitu, aku merasa gak enak hati barusan aku nganterin dia pulang. Yahh target gue ilang satu.

"Deketin aja Dit, dia mantap juga." ucap Reyhan tanpa dipikir dulu.

"Mantap mantap matalu, dia katanya suka cowok tapi gue kagak tau siapa."

Tingkat kegeeran ku makin meroket, aku ngerasa cowo itu aku. Awokawok

"Terus katanya cowok yang dia suka seangkatan sama kita" jelas Adit serius.

"Gini Dit, kan masih katanya, deketin aja siapa tau beruntung."

"Iya juga, ntar gue coba"

Setalah lu pikir, aku memutuskan untuk tidak akan mendekati Billa lagi. Nanti kalau ku teruskan resikonya pasti ke Adit juga, aku gak mau persahabatan rusak karena cewek yang baru saja ku kenal. Kalau ceweknya kayak Kimi mah beda lagi.

"Katanya fakboi tapi gitu aja lu kagak bisa." Sindir Reyhan keras.

"Kan lu raja fakboi, jadi berguru sama suhu."

"Gue mah goodboy dunia akhirat," ucap Reyhan dengan rasa PDnya.

"Tiap malem suka muncrat muncrat." Sahut Adit.

"Astaghfirullah,, lanjut perangnya, kemaren lu kalah 2:1 sama gue."

Kita memutuskan bermain PS dan melanjutkan sepak bola kemaren untuk melupakan masalah cewek yang hanya bikin pusing sendiri.


**

Bentar lagi ultah SMA 1, berita pensi sudah tersebar luas, seperti biasa sebelum pensi di gelar, pasti ada beberapa perlombaan yang akan memeriahkan acara tahunan ini.

Semua ketua ekstra kurikuler di kumpulkan dan aku sebagai ketua ekstra basket menghadiri kumpulan tersebut, yang ternyata ada Berliyan juga, dia menjadi perwakilan ekstra club' bahasa, ketuanya tidak bisa hadir karena lagi sakit.

Aku tidak terlalu fokus apa yang dibahas, aku cuma merhatiin Berliyan yang saat ku lihat selalu memalingkan wajah, tidak ada senyum yang dia tunjukkan.

Setelah rapat aku langsung menemui Berliyan, aku ajak dia ke pinggir sekolahan. Ya walau dia menolak tapi pas aku pegang tangannya dia pasrah aja.

"Kenapa?" tanya Reyhan.

"Kenapa apanya?" jawab Berliyan sambil memalingkan muka.

"Marah sama gue, apa gimana?" Reyhan memastikan.

"Gapapa kak" ucap Berliyan singkat.

Ada rasa yang gak aku mengerti kenapa saat Berliyan bersikap gitu rasanya ada yang beda. Aku menatap matanya dalam-dalam, dan,,, cup. Aku mencium bibir indah itu, suasana membuatku larut dan dia membalas tanpa rasa takut.

"I love you," ucap Reyhan.

Berliyan hanya diam, matanya sudah berkaca dia tidak bisa menahan lagi, dia menangis dan memelukku.

"Gue tanya lagi, lu kenapa?" ucap Reyhan.

"Gue gak suka lihat kak Rey dekat sama Billa sampai pegangan tangan. Aku gak suka lihat kak Rey bonceng Billa sambil di peluk, aku gak suka." Tangisnya semakin kencang.

Aku yang menyadari langsung menenangkan dia, aku gak mau digrebek kali. Aku melepaskan pelukannya dan mengajaknya duduk untuk bicara baik-baik.

"Cemburu nih" ledek Reyhan.

"Berliyan cemburu karena sayang ya!" bela Berliyan.

"Iya, udah jangan marah lagi, gue ga ada apa-apa sama Billa. Tapi ga tau sama yang lain, tunggu aja hehehe."

"Kak Rey nyebelin!" kesal Berliyan sambil memukul pundakku.

"Sana cuci muka, ga enak liatnya."

"Anterin ya"

"Yaudah yuk, abis itu gue langsung ke ruang basket mau bicarain soal acara nanti."

"Iya sayang."

"Apa? Yang yang apa?"

"Yang budeg!" Berliyan berdiri dan meninggalkanku.

Sesuai permintaannya aku mengantar dia ke kamar mandi, aku mengikutinya dari belakang. Aku tersenyum melihat tingkahnya yang sesekali melihat ke belakang dengan muka sok jutek. Aku mengejarnya lalu memegang tangannya. Kita berjalan selaras dengan tangan saling menggenggam, tanpa memperdulikan murid lain melihatnya.

Setelah sampai kamar mandi, ya aku nunggu di luar mau ikut ke dalem ntar kan jadi viral. Setelah itu aku pamit pergi ke ruang basket untuk rapat dan membicarakan agenda dan apa saja yang diperlukan. Aku meninggalkan dia dengan rasa lega.









JANGAN LUPA TINGGALIN VOTE DAN KOMEN.

KALAU ADA TYPO HARAP MAKLUM MANUSIAWI.

JANGAN LUPA KRITIK & SARANNYA ADEK, KAKAK, TANTE, OM. MASIH AMATIR DAN BANYAK BELAJAR SAHABAT.

@reynnd_08

SALAM MANIS

Nick_Name

Simple FakboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang