Target

44 5 1
                                    

Author POV




Selesai mandi Reyhan teringat pesan yang tadi di kirim oleh Berliyan, dia membuka pesan tersebut.


Berliyan:

Kak kenapa sih ga mau jujur aja, kenapa kakak kayak gitu, kakak cuma mainin aku ya?


Reyhan tidak membalasnya, dia memilih tidur. Apa kata besoklah


*****


Waktu jam pelajaran di mulai Reyhan keluar kelas menuju dia ke kelas Berlian.

"Assalamualaikum pak, saya kesini minta izin untuk memanggil Berliyan, ada rapat ekstrakurikuler." Reyhan sambil mengarahkan pandangan ke Berliyan.

"Baik, Berliyan silahkan." Jawab Pak guru. (Gurunya ga usah kasih nama, soalnya hanya lewat).

Reyhan mengajak Berliyan ke ruang ekstrakurikuler Basket. Berhubungan Reyhan ketua jadi keluar masuk seenaknya.

Sampai di ruangan, mereka hanya diam cukup lama.

"Kenapa?" tanya Reyhan.

"Gapapa, mau rapat apa?" Berlian balik tanya.

"Semalem kenapa sayang, hmm?" tanya Reyhan dengan nada lembut. Selembut ehee

"Aku lihat kakak sama Billa, kemana?" tanya Berliyan memastikan.

"Ga kemana-mana, cuma pulang bareng, gue nganterin dia." Jelas Reyhan dengan kebohongan.

"Oh yaudah." Jawab Berliyan singkat.

"Cemburu?" ucap Reyhan sambil menggeser kursi agar lebih dekat.

"Engga."

Cupp

Reyhan mengecup kening Berliyan, dia pikir dengan cara gitu Berliyan ga marah lagi.

"Yuk ke kantin." Ajak Reyhan

"Masih jam pelajaran kak, disini aja gue males ke kantin, males juga balik ke kelas, udah terlanjur, panas ati panas pikiran." Berliyan sambil menidurkan kepalanya ke meja.

"Tumben lu, ga nyangka anak rajin bisa males juga."

"Kakak yang buat!"

"Iya maaf, mau cium?"

"Cium tembok, itu nganggur!"

"Temboknya cewe ya? aku cium ahh." Reyhan mulai nempel- nempel ke tembok.

Berlian tertawa melihat kelakuan Reyhan yang ga jelas dan absurd. Gue ngerasa sendiri sih.


*****

Di pinggir jalan aku melihat anak sekolah lain berdiri di tepi jalan, keringetan kayak cacing kepanasan sedang menunggu angkutan "boleh juga".

"Hi, yuk bareng gue." Reyhan menawarkan tumpangan dan sok kenal hahaha.

"Reyhan ya?" tanya cewe tersebut memastikan.

"Kok tau? yuk naik dulu."

Cewe itu pun mengiyakan ajakan Reyhan.

"Bisa kenal gue darimana?" tanya Reyhan.

"Kemaren pas tim basket lu ngelawan tim sekolah gue."

"Oh iya, nama lu?"

"Gue Dini."

"Haaa? bentar berhenti di sana."

Reyhan berhenti di supermarket, mereke membeli minum dan makan dulu, lalu duduk di kursi depan supermarket tersebut.

"Nama lu siapa?" Reyhan mengulang pertanyaannya.

"Gue Dini, anak SMA 4."

"Oke, boleh minta nomor wa?"

"Mana hp lu?"

Reyhan menyodorkan HPnya, dan Dini mulai mengetik lalu menyimpan nomornya.

"Udah itu!"

Mereka melanjutkan obrolannya, saling tanya dan mulai akrab.













HAHAHA GW LAGI GABUT

JANGAN LUPA VOTENYA, WAJIB
GA BOLEH PELIT, DOSA. HAHAHAHA

KRITIK & SARANNYA ADEK, KAKAK, OM, TANTE. PENULIS AMATIR MASIH BANYAK BELAJAR SAHABAT

@reynnd_08

SALAM MANIS

Nick_Name

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Simple FakboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang