Epilog

162 12 12
                                    

Terimakasih Al, akhirnya semua pertanyaanku terjawab di bagian cerita ini. Terimakasih juga sudah mengungkapkan perasaanmu, walaupun kau hampir terlambat memberitahuku. Saat detik-detik kepergianmu, aku sempat putus asa karena di matamu aku tidak melihat ada tanda-tanda kamu mencintaiku. Tapi sekarang aku tahu Al, kamu tipikal lelaki yang tak pandai mengungkapkan rasa. Aku juga melihatmu gugup saat itu.

Al, aku selalu menunggumu seperti dulu kamu menungguku. Kau pernah bilang bahwa kepergian seseorang yang kita sayang diibaratkan seperti sedetik berlabuh, pergi tak akan lama dan kembali secepatnya. Aku harap begitu Al. Kau pergi untuk kembali. Sebab sampai kapanpun aku tetap menunggumu disini. Walau nanti waktu sudah tak lagi sama, tapi percayalah rasaku tak akan pernah berubah.

Cepatlah kembali Al, aku tak sabar melanjutkan kisah ini lagi. Kisah sedetik berlabuh yang ujungnya masih aku terka seperti apa. Dan semua orang pasti mengharapkan akhir yang bahagia. Tapi kita hanyalah dua insan yang bisa berjalan di atas alur yang dirangkai oleh Tuhan. Semoga takdir kita dipersatukan bukan dipisahkan.

Aku mencintaimu Al.
Alyssa Althafia, Ica.

#9-08-2020
10.25PM









Review dong setelah kalian baca cerita ini💞

Sedetik Berlabuh (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang