Kami saling menatapi satu sama lain dan Leo mempertahan senyumnya yang hangat sambil menunjukkan tangan memberi isyarat silahkan masuk, Lea yang senang dengan apa yang baru dia lakukan.Lalu Dia duduk disofa putih dan mengatur nafasnya, Leo yang datang membawa makanan menghampiri Lea, dia menggunakan celemek berwarna pink serta dengan serbet yang dia ikat dirambutnya.
"Leoo, kenapa kamu pakai celemek?" Lea yang spontan menanyakan tanpa ragu. Belum lagi ucapan didalam hatinya, "Astaga! Apa ini surga?! Malaikat kecil biarkan aku bernapas dlu!!" Bisa dibilang Lea hampir mau mimisan
"Aku kalau jalan kadang bisa goyah, jadi airnya bisa keciprat. Kalau pakai celemek, bajuku tidak akan kotor" Menjelaskannya dengan senyum yang manis
"Tidak aneh, imut sekali!!!" Lea yang sambil memukul tangannya dibawah pahanya, bisa dibilang Lea gemas sama tingkah laku Leo
Sedangkan Leo bingung padanya yaitu apakah ini aneh?"Aku pilih salah satu ya..." Lea memilih potongan cake cream vanilla dan memakannya dengan menggunakan sendok mungil, ia tidak menyadari bahwa tersisa cream disamping mulutnya.
Leo yang melihatnya langsung maju mendekat kehadapan Lea, mendekatkan bibirnya kearah pipi kiri Lea dan menjilatkan cream itu menggunakan lidahnya. Memasukkan kedalam mulutnya dan tersenyum terhadap Lea, Lea panik juga memerah diseluruh mukanya dan marah membentak akibat perlakuan Leo barusan.
Leo yang melihat emosi Lea yang berubah, dia memakai rencana yaitu menangis merengek seperti bayi tak bersalah. Lea kemudian merasa bersalah dan mengelus kepala Leo, "Aku tidak tahu kamu punya masa lalu yang menyedihkan begitu, tenang saja aku tidak marah kok. Anak pintar jangan menangis lagi". Berusaha menenangkan tangisan Leo manja ini
"Masa lalu? Apa yang ku katakan? Apa akting ku terlalu bagus", firasat Leo dalam hati
"Iya baguslah, kalau kak Lea engga marah" menghapus air matanya dengan tangannya
"Oh iya kak Lea mau lihat studio gambarku?" Menanyakan pada Lea agar dia lebih lama disini
"Kamu punya studio gambar? Cepat bawa aku kesana!!" Lea dengan kegembiraan akan penasaraan studio Leo
Leo yang menunjukkan arah dimana studio terletak di lantai 2, dan mereka sudah sampai disana. Setelah Lea masuk, dia dibuat kagum dengan ruangan itu.
"Kak Lea, siang tadi kenapa kamu mau menggambar diam diam?" Leo ingin membawa topik pembicaraan terhadap Lea
"Karena aku ingin menjadi kartunis, aku ingin mendaftar diuniversitas seni. Aku sangat suka komik, setiap kali aku merasa sedih membaca komik bisa membuat semangat lagi. Jadi aku ingin memberikan kekuatan untuk orang lain, menjadi kartunis. Tapi kedua orang tua ku tidak menyetujuinya jadi aku berlatih diam diam" Lea mengatakannya dengan ucapan tulus namun ada rasa sakit akan impiannya
"Kalau begitu, datang latihan disini saja. Aku juga dapat mengajarimu! Aku kasih tau sebuah rahasia, nilai seniku paling tinggi dikelasku!" Leo yang menegaskan perkataanya dan menyemangati Lea yang merasa sedih
"Benar kah? Terima kasih Leo" Dia mendekat dan memeluk Leo dengan terharu, mengelilingi Leo sambil mengucapkan terimakasih berulang ulang kali
Leo yang dipeluk dan diperlakukan seperti itu, ia semakin senang dan puas dengan perkataan yang ia ucapkan terhadap Lea. Lea yang sedang menatapi lukisan lukisan disana, Ternyata Leo sedang menatapi Lea dengan penuh makna.
Ternyata sebelum mereka bertemu dilapangan, mereka sudah pernah bertemu dahulu sejak kecil. Dulu orangtuanya Leo sangat keras mendidik Leo tapi tetap saja tidak dapat pengakuan walau pun ia sudah mencobanya, ia pernah kehilangan harapan untuk masa depannya dan mengganggap tak bisa apa apa.
Sampai Dia muncul seorang anak cewe yang ceria melihat dan memuji lukisan Leo, dan untuk pertama kalinya ada yang mengakuinya dan Leo mendapatkan impian dari dia
"Suatu saat, kamu pasti akan menjadi kartunis yang hebat" senyum hangat terlihat dimuka anak perempuan itu.Dan sekarang cewe dimasa kecilnya muncul dihadapannya Leo dengan senyuman hangat yang sama, "Kamu pasti lulus di universitas seni yang terbaik dan menjadi kartunis hebat!" Ucapan Lea
Leo hanya tersipu malu dengan kelakuan Lea dan mengalihkan pandangannya, Dia mulai berjalan maju ketempat berdiri Lea dan memegang tangan nya dengan tatapan mata serius.
"Sebenarnya aku..." Leo dengan pipi merah meronanya
Dia tiba tiba jadi serius, Leo bukan jatuh cinta pada pandangan pertama pada ku kan dan ingin menyatakan perasaan kan?

YOU ARE READING
Cooler one
RomanceMenceritakan kisah cinta seorang kembang sekolah yang bertemu dengan Leo si dingin yang berpura pura menjadi seseorang yang manja dan imut, dan seorang Julian yang seperti serigala yang memegang rahasia Leo Apakah Topeng Leo akan terbongkar?