32 ✨ Hopeless

876 181 37
                                    

Karena hampir mendekati End. Jadi aku akan update setiap sampai 30 vote trus perchapter harus ada yang komen

Jangan lupa vote + komen❤️

.
.
.

Keadaan keluarga Gaeun semakin hari semakin memburuk dari segi ekonomi. Butik Seulgi bangkrut karena Jimin banyak berhutang dengan rentenir. Rumah Gaeun tergadai di bank untuk modal butik Seulgi. Tagihannya sudah menunggak, Seulgi dan Jimin gaada kerja hanya tiduran di rumah

Gaeun muak melihat mereka, semua harta benda Gaeun dipakai Jimin untuk membayar hutangnya kepada rentenir. Mulai dari laptop sampai kamera. Jimin beneran gila

Mama Gaeun pun tak berkutik, mamanya kasihan dengan Jimin yang banyak hutang dan tidak memikirkan Gaeun yang sudah jadi korban disini

Gaeun selalu marah2 menyebut laptop dan kameranya yang tak kunjung balik. Namun mamanya malah ikut memarahinya "sabar, kalau itu rezeki kamu nanti balik lagi. Apa gunanya kamu emosian kaya gitu terus"

Seulgi bahkan menambahkan "gue modali lo pakai uang yang gue pinjam di bank waktu itu. Gue berhak pakai barang lo karena lo masih berhutang sama gue"

"ANJING LO SEULGI! BARHAK KEPALA LO! BAHKAN LO GABAYAR TAGIHAN RUMAH, BARANG GUE LO RAMPAS SEMUA. GUE BUNUH LO SEKELUARGA!"

Tak ada keadilan di rumah Gaeun. Gaeun muak bahkan sering berkata ingin membunuh Jimin dan Seulgi namun mamanya selalu menahan emosinya. Dada Gaeun terasa sesak

Gak habis pikir bagaimana jalan pikiran mamanya itu. Gaeun hanya bisa menangis atau menenju dinding kamarnya untuk melepaskan emosinya

Gaeun gak ngerti bagaimana pola pikir anggota keluarganya. Udah salah gak merasa bersalah. Udah salah harus dimengerti pula. Lalu siapa yang mengerti Gaeun? GAADA!

Hyunjaelah satu-satunya orang diluar keluarga yang mengetahui keadaan Gaeun. Bahkan Hyunjae ikut menjadi saksi disetiap kejadian masalah keluarga Gaeun

Malam itu, pukul 23:50 Gaeun mengunji dirinya di kamar menahan emosinya agar tidak meluap. Malam itu Gaeun sangat ingin membunuh Keluarga Seulgi yang sudah merampas semua hartanya, termasuk rumah yang dibangun papanya

Sambil terisak-isak Gaeun menelfon Hyunjae. Sudah sebulan ia tak menghubungi Hyunjae sejak kejadian Gaeun membatalkan perjodohannya

"Hallo Gaeun"

"Hmm, Jae. Sibuk besok?"

"Gak sibuk, ada apa?"

"Mau gak temani gue?"

"Kemana Eun?"

"Kemana aja, ke tempat yang bisa nangis disana"

"Kenapa lo?"

"Suntuk di rumah. Gaada teman untuk pergi keluar"

"Ada masalah apa? Lo kenapa sih?"

"Gue bosan hidup"

"Ada apa Gaeun?!"

"Bisa temani gue besok gak?!"

"Gak bisa Eun"

"Kenapa anjng?!"

"Lo mau kemana?"

"Terserah, pokoknya keluar dari rumah sialan ini"

"Gue lagi nginap di hotel Eun"

"Hotel mana?"

"Hotel BM"

Sahabat || Lee Hyunjae✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang