4. Bahasa Inggris

172 39 3
                                    

Harshita - Gretadinda
8 Agustus 2020

Jangan lupa tekan di pojok kiri bawah ya !

.

.

.

Setelah bersiteru dengan Sana yang ternyata adalah murid beasiswa, Harshita merasa telah kehilangan semangat untuk melalui hari kedua di sekolahnya. Melangkah dengan gontai menuju kelas, Harshita langsung mendaratkan kepalanya diatas meja dan memejamkan matanya untuk beristirahat sejenak.

Ditengah waktu istirahat singkatnya, Harshita tiba-tiba membuka kedua matanya setelah mengingat pelajaran apa yang akan dihadapinya pagi ini. Tidak! Harshita belum siap untuk menghadapi pelajaran ini. Kepalanya bahkan langsung berdenyut nyeri mengingat ia harus mengulang pelajaran itu. Maka dengan segera Harshita bangkit untuk bergegas kabur dari kelas.

Namun sayang, sebelum langkahnya tiba di luar kelas, rombongan Wedanta dan Narendra sudah tiba di kelas bersama dengan guru yang akan mengajar mereka.

" Harshi, kamu mau kemana ? " tanya Pak Dimas.

" Sa-saya mau ke - - "

" Kembali ke tempat dudukmu! " titah Pak Dimas. Harshita menggeleng dengan tegas.

" Saya tidak bisa, Pak! "

" Duduk! "

Harshi tanpa sadar mengepalkan tangannya dan menghela napas dalam.

" Pak, mohon pengertiannya. Saya tidak bisa - - "

" Jangan semena-mena! Duduk! "

Tak memperdulikan perkataan Pak Dimas, Harshita tetap melanjutkan langkahnya keluar kelas. Pak Dimas dan Narendra selaku ketua kelas hendak mengejar Harshi, namun Wedanta lebih dulu menahan langkah mereka.

" Biar saya yang mengejar Harshita. " ujar Wedanta.

" Bagus! Sekaligus hubungi walinya untuk datang ke ruang BK menemui saya. " seru Pak Dimas lalu kembali ke depan kelas bersiap untuk kembali mengajar.

Wedanta menepuk pundak Narendra sebelum ia pergi menyusul Harshita. Dalam perjalanannya, ia menyempatkan diri untuk menghubungi Papa Harshita dan memintanya untuk memenuhi panggilan Pak Dimas ke sekolah.

*-*-*

Yudistira tiba di SMA Ganesha setelah menerima telepon dari Wedanta yang mengabarkan bahwa Harshita menolak untuk mengikuti pelajaran Bahasa Inggris. Yudistira tak dapat menutupi kecemasannya. Seharusnya ia sudah menduga hal ini akan terjadi sebelumnya. Namun ia lalai dan berujung mendapat panggilan dari guru yang bersangkutan.

" Silahkan duduk Pak Yudistira. " titah Bu Bela, guru BK SMA Ganesha. Selain Yudistira dan Bu Bela, diruangan itu turut hadir Bu Vicky selaku wali kelas, Pak Dimas selaku guru Bahasa Inggris, dan juga Narendra, ketua kelas di kelas Harshita.

" Terima kasih karena Pak Yudistira sudah menyempatkan hadir di tengah-tengah kesibukkan Bapak. Jika Bapak sudah ada di sini, berarti Wedanta sudah menyampaikan masalah yang dibuat oleh Harshita hari ini. " sambung Bu Bela.

" Ya, Wedanta sudah menjelaskannya pada saya. Lalu apa yang ingin kalian dengar dari saya ? " tanya Yudistira. Ia tak bisa berlama-lama disana. Ia ingin segera bertemu dengan Harshita dan menenangkan putrinya.

" Saya meminta bantuan kepada Pak Yudistira untuk dapat memberikan pengertian kepada Harshita bahwa ia tidak bisa semena-mena selama bersekolah di sekolah ini. Bukan karena sudah menguasai pelajarannya atau bahkan tidak menyukai pelajarannya sehingga bisa pergi keluar kelas begitu saja. Ia adalah putri dari pemilik yayasan SMA Ganesha. Seharusnya ia bisa memberikan contoh yang baik kepada teman-teman yang lainnya. " ujar Pak Dimas.

HARSHITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang