(22) Kue

3.1K 296 180
                                    

"maafkan Papah."

_Tut_

"Tch! Menyebalkan!"

            Halilintar menyimpan kembali Handphone miliknya, ia baru saja mendapat kabar kalau Ayah atau Papahnya tidak datang (lagi) untuk menjenguk mereka. Padahal entah sudah berapa tahun mereka disuruh berdikari, tapi setidaknya tak salah 'kan kalau orangtua mereka menjenguk atau sekedar melihat saja? Bahkan memberi kabar pun tidak ada. Orang tua macam apa mereka?

"Huh ..."

            Meski begitu, Halilintar tahu kalau orangtuanya bekerja untuk kepentingan dirinya dan kembarannya juga, mungkin saja mereka terlalu sibuk. Ya, Papah dan Mamah Boboiboy Elemental bekerja di sebuah perusahaan yang mereka dirikan, dengan berbagai cabang di luar kota, ditambah selalu ada panggilan dari perusahaan-perusahaan besar untuk mengajak kerjasama, dan kadang sampai menembus luar negara.

"Mungkin itulah yang membuat mereka sibuk."

Tok tok tok!

"Kak Hali!" suara Thorn terdengar di balik pintu.

"Hm,"

Ceklek!

"Turun, Kak. Kita akan mulai sekarang." ucap Thorn melihat Halilintar yang berdiri dan diam saja.

"Hm," Halilintar berjalan lebih dulu, tapi ... Thorn?

"Hm?" Halilintar berbalik,"kenapa diam? Ayo." lanjutnya.

"Thorn ... "Thorn menunduk," Thorn ..."

"Ada apa?" Halilintar mendekati Thorn.

"Thorn ...," dia mendongkak menatap Hali dengan matanya yang berkaca-kaca. "Thorn ... rindu Mamah dan Papah ..."

'Sudah kuduga.'  batin Halilintar.

"Hn, tidak apa-apa, mereka akan pulang." Halilintar mengacak surai rambut Thorn yang tertutup oleh topinya itu.

"Ehehehe ... " Thron tersenyum menampakan wajahnya yang imut, dengan pipi yang chubby, dan matanya yang sedikit menyipit. Uhuk-uhuk! Diabetes aku.

"Kenapa?" Halilintar kebingungan dengan tingkah Thorn yang berubah.

"Ehehehe ... walaupun Mamah dan Papah tak 'da, ada Mama Gem dan Papa Hali!" teriak Thorn menerjang Hali dalam pelukannya yang tiba-tiba.

"Eh-eh?" Halilintar hampir hilang keseimbangan, tapi dia tidak melepaskannya, dia senang Thorn kembali ceria.

"Ekhm!" sebuah suara membuat Halilintar dan Thorn melirik asal suara, tanpa melepaskan pelukannya.

"Taufan/ Bang Ufan?"

"Hm ... lanjut aja lajut! Abaikan Taufan aja yang dari tadi liatin Kalian!!!" Halilintar swetdrop, ada sedikit nada cemburu dalam kalimat Taufan.

"Bilang aja iri! Blweek!!!" teriak Thorn menjulurkan lidahnya dan mengeratkan pelukannya kepada Halilintar.

"Uhuk! Sesak!"

"Hek eleh~ Taufan tak cemburu pun~ " Taufan menyeret keduanya setelah menghentakkan kakinya beberapa kali dan mengepalkan tangannya. Bilang aja cemburu!

...

Di dapur,

"Ok, kita mulekan!" Gempa berteriak semangat, mengabaikan kejadian saat di supermarket tadi pagi.

10 menit ...

"Taufan! Bukan itulah, yang satunya lagi!"

30 menit ...

PERUBAHAN ( Boboiboy halilintar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang