-03-
"Fact that people easily get bored and ignored"
Tidak salah bukan, jika Minho memilih menganggukkan kepalanya di saat Chan bertanya"Boleh aku mengenal mu lebih dalam, Minho?"
Pria itu....
Dia punya pesona yang luar biasa, aura dominan nya sungguh menjajaki hati Minho. Maksudnya, Minho sepertinya bisa bertumpu pada pria berhati hangat seperti Bangchan.
Dia juga yang telah menyelamatkan nyawa Minho saat dia hampir meninggal akibat gantung diri.
Dia bertemu dengan Bangchan karenanya, tapi mengingat kejadian itu tetap saja Minho merasa ada yang aneh, ada yang janggal.
Malam itu sebenarnya....
"Minho— kau lebih suka pedas atau sedikit manis?"
Suara sang dominan menginterupsi isi pikiran Minho.
Chan menyembulkan kepalanya dari dalam dapur dan itu terlihat sangat menggemaskan bagi Minho. Dapat Minho lihat sekilas di tangan kirinya dia memegang sebotol kecap manis dan di tangan kanannya memegang satu kemasan cabai bubuk.
"Hehe, kau pilih yang mana?" Chan mengangkat kedua tangannya untuk memperlihatkan pada Minho.
Minho tersenyum sebelum dia turun dari kursi meja makan dan sedikit berlari ke arah Chan, dia menunjuk botol berwarna coklat dengan cat's paw finger hitam miliknya yang sedikit ketutupan oleh lengan hoodie yang Chan pinjamkan padanya.
(cat's paw finger)
"Aku lebih suka yang sedikit manis" tutur Minho.
—Bangchan POV—
Ini pertama kalinya aku mengundang Minho datang ke apartemen untuk makan malam bersama.
Alih-alih menjemputnya seperti yang aku janjikan, Seri, pacarku, malah datang ke apartemenku dan bilang dia rindu. Jadi kami menghabiskan waktu bersama sebentar, melakukan cuddling dan hal-hal lain yang biasa dilakukan pasangan.
"Aku mengundang seorang teman malam ini"
"Siapa?" tanya Seri masih dengan memainkan helaian rambutku.
"Lelaki yang ku ceritakan waktu itu"
Entah aku yang salah lihat tapi dia sedikit tersenyum kecut sebelum mengatakan
"Kalau begitu aku tidak boleh mengganggu kakak, benar begitu?"
…
Ting tong–
Aku terkejut melihat Minho yang basah kuyup berdiri di depan pintu.
"Maaf aku telat, hehe"
Sial, bukannya mengomeli ku tapi dia malah memamerkan senyumnya.
"Ini pakai hoodie ku sementara kau mengeringkan baju mu"
Hanya itu satu-satu nya pakaian yang menurut ku pas untuk Minho pakai. Tapi ternyata tidak, hoodie itu malah kebesaran di badannya.
Aku masih memasang raut wajah bersalah, aku malu. Seorang pria tidak boleh melupakan janjinya begitu saja.
"Kau lupa dan itu hal yang manusiawi, aku tidak marah kok"
Sial, lagi-lagi dia tersenyum.
"Ah– apa makanannya sudah siap? Perlu ku bantu?" tawar Minho
"Aku baru mengerjakan setengah, duduk saja dan silakan melihat-lihat" jawab ku
"Bolehkah?" tanyanya dengan menyatukan kedua tangannya di dada. Oh tuhan siapa yang akan baik-baik saja berada di dekat nya? Detak jantungku bahkan tidak normal sejak melihat dia basah kuyup tadi. Itu seperti melihat sebuah mahakarya indah.
"Ah benar, aku kan tidak tahu dia suka yang pedas atau yang manis"
"Minho— kau lebih suka pedas atau sedikit manis?"
Aku tidak tahu apakah aku membuyarkan lamunannya tapi dia sedikit tersontak kaget.
Minho berlari kecil ke arah ku, menampakkan sedikit bahu putih mulusnya akibat hoodie yang oversized, lalu menunjuk botol kecap yang ada di tanganku dengan sebuah.....
paw kucing?
Dimana dia mendapatkannya?
Mengapa itu terlihat sangat menggemaskan?
Apalagi tangannya tertutupi lengan hoodie ku yang kebesaran.
"Aku lebih suka yang sedikit manis"
KAMU SEDANG MEMBACA
⌜ possess you ft. banginho ⌟ (on hold)
Fanfictionterlalu mengistimewakan seseorang itu apakah bukan perilaku obsesi? ©slashmaddie,2020