Eps 3

2 0 0
                                    

Sella merasa heran dan melongokan kepalanya ke arah dua manusia yang saling pandang.
Dan refleks tangan Sella melambai-lambai di antara Andini dan Ryhan.
"Hei, kalian kenapa saling pandang? kan yang nyapa kak Rey aku," ucap Sella sambil bersidekap tangan di atas dada.
Lambaian tangan dan suara Sella membuyarkan pandangan mereka berdua, dan dengan gaya Coolnya Reyhan menjawab "Hai, juga," namun pandangan mata Reyhan tak beralih sedikitpun dari wajah gadis cantik di hadapannya.

Sella masih tak percaya dengan semua ini, dia hanya mampu melongo melihat keduanya.
Dan dalam keadaan ini Andini mulai merasa malu dan dia menundukkan pandangannya.

"Kalian sudah mau pulang?," tanya Reyhan.
"Iya kak, kami sudah mau pulang," sahut Sella.
"Kakak juga udah mau pulang?," tanya Sella kembali.
"Iya," jawab Reyhan singkat.
"Ywdh, kak kita duluan ya," kata Sella.
"Kita duluan, kak," kini Andini lah yang bersuara.

"Ya, hati-hati," timpal Reyhan.

***

Saat sampai di rumah pertama kali yang Andini cari adalah keberadaan sang Ibu.
"Assalamualaikum Ibu, Ibu Dini pulang," ucap Andini saat memasuki rumah dengan mengucapkan salam kepada Ibunya lalu mencium punggung tangan sang Ibu.
"Wa'alaikumsalam salam sayang, sudah pulang?," tanya Ibu.
"Sudah, Bu," ucap Andini sambil melepaskan sepatunya.
"Juna mana Bu, belum pulang?," tanya Andini pada Ibu.

"Belum, mungkin masih di jalan." jawab Ibu.
"Ouh," Andini berkata sambil mengangguk anggukkan kepalanya.
"Bu, aku mau ke kamar dulu ya Bu mau ganti baju, aku udah laper banget nih,Bu," ucap Andini sambil mengelus perutnya yang lapar sambil berjalan menuju kamarnya.
"Cepatlah! ganti baju kalau sudah lapar,Ibu akan menyelesaikan masakan Ibu untuk makan siang," ucap Ibu dari arah dapur.
"Iya, Bu," jawab Andini dari balik pintu kamarnya.

"Huffftt, nyaman banget," kata Andini saat dirinya merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang di penuhi banyak boneka kesayangannya.
Dan terlintas bayangan Reyhan di pikiran Andini "ada apa dengan kak Rey? dia memandang ku seolah aku ini buruannya saja," gerutu Andini membayangkan kejadian tadi di Parkiran sekolah.
"Ahh, sudahlah untuk apa aku memikirkannya, aku hanya ingin fokus belajar agar bisa menjadi orang Sukses dan bisa membahagiakan Ibu Bapak dan Arjuna," ucap Andini pada dirinya sendiri.
"Ahh, aku lapar sekali," kata Andini sambil mengusap perutnya.
Kemudian Andini keluar kamar menuju meja makan yang letaknya ada di dapur.
"Ibu, sudah selesai masaknya?," tanya Andini.
"Sudah, ayok makan mumpung masih anget," kata Ibu pada Andini.

"Assalamualaikum Ibu, Ibu Juna sudah pulang," salam Juna saat masuk ke rumah dan mencari keberadaan sang Ibu, kemudian Juna mencium punggung tangan Ibunya ketika dia menemukan keberadaan sang ibu di dapur bersama sang kakak.

"Wa'alaikumsalam," ucap Ibu dan Andini bersamaan.
"Pulang sama siapa, Jun?," kata Andini yang mulai menyedok nasi dari piringnya sambil bertanya pada sang adik.
Ya, Arjuna adalah adik Andini. Mereka hanya dua bersaudara maka mereka harus saling menyayangi satu sama lain, itu yang Ibu dan Bapaknya ajarkan kepada kedua anaknya.
"Pulang sama Raka kak, biasa nebeng," jawab Juna sambil meletakkan sepatunya di rak sepatu.

Mengejar Cinta AndiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang