Eps 7

2 0 0
                                    

"Terserah, kalau kakak ga mau gabung sama kita silahkan menikmati makanannya sambil berdiri!" ucap Sella sambil melangkah meninggalkan Reyhan yang masih berdiri di tempatnya.

Namun, Reyhan berpikir sejenak, mana mungkin dirinya dan Doni makan dengan keadaan berdiri seperti ini. Sungguh sangat tidak nyaman makan sambil berdiri.

Tidak pikir panjang lagi Reyhan mengikuti Sella dari belakang. Dan Sella di depannya sempat menengok ke arah belakang kemudian buru-buru Sella kembali menghadap ke depan dengan senyum puasnya yang tadi hampir membuat Reyhan yang jutek kebingungan karena tak mendapatkan tempat duduk untuknya dan Doni makan.

Tanya Andini yang meraskan kedatangan Sella dan mengangkat wajahnya dari kesibukannya menatap benda pipih di tangannya, namun ucapannya terputus saat dia melihat seorang pria di balik tubuh sahabatnya "Udah dapet mak--. " Andini bertanya namun masih terkejut akan keberadaan pria tersebut sehingga dia tak sempat menyelasaikan ucapannya kepada Sella.

"Kenapa lu bengong? Nih gue udah dapet makanannya," ucap Sella yang kini menempati tempat duduknya dan menyodorkan pesanan Andini tadi.

Tak lama Andini tersadar saat Sella bersuara sambil menyodorkan makanan pada Andini.

"Sini kak Rey, duduk gabung sama kita!" ajak Sella pada Reyhan yang masih betah derdiri sambil memandang Andini.
"Aku merasa, kak Reyhan menyukai Andini terlihat dari cara dia memandang Andini setiap kali mereka bertemu," batin Sella.

"Ehhm, oke,"  jawab Reyhan sambil menarik kursi yang berada di hadapan Andini.

Tak selang berapa lama Doni datang dengan membawa semua pesanan mereka berdua di tangannya.
"Eh, bukannya kalian anak kelas X kan? Kalian ada di sini juga?" tanya Doni beruntun kepada dua gadis yang ada di hadapannya.

"Iya," jawab Andini dan Sella bersamaan.

"Kalian ngapain ada di sini?" ucap Doni sambil menyodorkan pesanan Reyhan dan menanyakan keberadaan mereka berdua di Mall ini pada kedua gadis yang berada satu meja dengannya.

"Abis jalan-jalan plus cuci mata donk," jawab Sella sambil menyenggol siku Andini yang berada di meja tersebut, sehingga membuat Andini tersedak karena kaget.

"Uhuk-Uhuk." Suara Andini batuk, tersedak makanan karena kaget sikunya di senggol Sella. Refleks tangan Reyhan menyodorkan minumannya, namun di tolak Andini karena merasa malu kepada Doni dan Sella.

"Udah mendingan?" tanya Sella.
"Elu ... apaan sih Sell nyenggol siku gue, kaget tau," jawab Andini mencebikkan bibirnya karena kesal kepada sahabatnya tersebut.

Namun mimik wajah Andini tak luput dari perhatian Reyhan, yang diam-diam dari tadi memperhatikan Andini.
"Lucu sekali dia saat kesal" batin Reyhan tanpa sadar mengulas senyuman tipis dari bibirnya.

Namun ada kedua pasang mata yang melirik Reyhan dari ekor matanya. Ya, siapa lagi kalau bukan Sella.

"Fix, ini mah emang bener kalau kak Reyhan suka sama Andini, harus aku comblangin ini mah," batin Sella sambil terkikik geli mengingat kata comblang, berasa dirinya seperti mak comblang.

Namun, Sella tak menyadari bahwa ketiga pasang mata, sedari tadi memperhatikan dirinya yang senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

"Hei, elu kenapa?" tanya Doni penasaran apa yang sedang Sella tertawakan.
"Ehem, gapapa lanjutin aja makan kalian," jawab Sella yang kepergok senyum-senyum sendiri dan dia langsung memakan kembali makanannya.

Ciee Reyhan yang diam-diam mencuri-curi pandang pada Andini, ecieeee hahahahahha (author yang ngomong ini ya) 😆😆😆

Mengejar Cinta AndiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang