[AXM#16] RIGOROUS

ANTARIKSA| 32 NEW VERSION

Cuma mau bilang boleh nggak sih? Vote dong promoin, ajak temen kalian baca cerita ini, biar makin dikenal orang, huhuhu kadang Ai mikir deh gimana kalo nih work terkenal pasti Ai seneng banget huhuhu.

Apa sih gblg.

BERAPA EMOJI UNTUK PART INI? 1-10

Gaje lanjut.

Tap tap nama Cast terfaporit.

Balik lagi pulang dari piknik bersama Arik? Membuat gadis ini lupa akan kehidupan nya, dan pada saat ia baru membuka pintu utama Anta binggung dengan beberapa anggota inti keluarga nya yang tengah menangis disana.

Terlihat ada Detra, Galaxy, Aksara, Granma Martha, Grandpa Lucifer, Grandpa Alang, tak hanya itu bahkan seluruh anggota inti cucu atau pun anak dari keluarga Meritxell ikut turut menangis dalam ruangan keluarga ini.

Anta yang cemas pun segera berlari ke arah mereka dengan rasa penasaran nya yang semakin memuncak, ia bertanya pada salah satu dari mereka agar tahu apa penyebab mereka semua menangis sedih seperti ini.

"Grandpa Cifer ada apa? Grandma? Kalian semua kenapa, kenapa menangis?" Tanya polos seorang Antartika.

Mendengar suara Antartika cucu perempuan dari keluarga Meritxell pun membuat mereka sontak menoleh, Detra berhambur memeluk sang anak dengan lembut ia tidak tega untuk menjelaskan apa yang terjadi pada mereka.

"Sayang kamu baru pulang?" Tanya Detra mencoba mengalihkan suatu perbincangan ini.

Anta menatap Detra jengah ada rasa amarah yang bisa Anta tangkap dari mata hazel sang ayah nya itu.

"Dadd, stop it. Katakan yang sejujurnya sebelum Anta mencari tahu sendiri..."

"Grandpa Gaza meninggal sayang," Lirih Detra sambil memeluk Anta, mendengar itu tubuh Anta merosot tak menyangka dengan kabar apa yang ia dapatkan?

Kabar tak menyedapkan ini membuat keluarga Meritxell menangis tersedu-sedu, mengenang dahulu sosok Gaza Algarian Hansworth yang merupakan anak dari Alan Algarian membuat Marthavera, Lucifer, Luke dan Alang tidak bisa membendung rasa isak tangis mereka.

Tentu saja merasa kehilangan orang yang sangat dekat dengan mereka dan terlebih Gaza paling suka berantem sama Martha membuat sang nenek menangis kala pikiran nya menggenang sosok Gaza Algarian Hansworth.

"Apa? Anta gak salah dengar kan, Grandpa Gaza gak mungkin meninggal orang kemarin sehat-sehat aja kok kalian semua bohong kan! Bilang sama Anta kalo ini sebuah prank semata! Please...." Parau Anta jujur saja jika mengingat sedikit tentang siapa Gaza bagi hidup Anta sangat sulit dijelaskan.