Taeyeon sudah bangun sebelum alarm dari ponselnya berbunyi. Ia merasa tubuhnya sudah lebih fit dari hari kemarin. Tapi tetap saja, ia masih harus tetap istirahat lebih untuk hari ini.
"Ehmmmmmm" tiba-tiba sebuah tangan melingkar ke pinggangnya.
Dengan segera ia membalikkan badannya dan melihat siapa pemilik tangan tersebut. Dan ternyata adalah Tiffany, mungkinkah gadis ini tertidur? Atau sudah terlalu malas untuk pulang? Pasalnya tadi malam gadis tersebut berkata bahwa akan pulang setelah dirinya tidur. Tapi nyatanya gadis itu masih berasa disini.
Ia tatap gadis yang sedang tidur tersebut. Bahkan tangan itu masih melingkar di pinggangnya. Sudah lebih dari 20 menit ia menatap Tiffany yang sedang tidur nyenyak tersebut.
Tiba tiba kedua mata gadis itu terbuka perlahan. Ia masih mengerjap-ngerjapkan matanya untuk memulihkan kesadarannya yang masih setengah. Hingga tiba-tiba ia kaget melihat Taeyeon yang sedang menatapnnya dengan datar.
"Kenapa ada kau disini?!" Tanya Tiffany dengan tangan yang masih melingkar di pinggang Taeyeon.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu" jawab Taeyeon datar.
Tiffany kemudian melihat sekelilingnya. Dia baru sadar jika dirinya tertidur di kamar Taeyeon. Seingatnya tadi malam ia hanya ikut berbaring dan memandangi wajah Taeyeon. Ia tidak menyangka jika akan ketiduran seperti ini.
"Aaaah mian" ucapnya sambil melepas tangannya dari pinggang Taeyeon yang ternyata sedari tadi ia peluk erat.
"Bagaimana keadaanmu? Apa masih merasa sakit?" Tanya Tiffany berusaha mengurangi rasa gugupnya.
"Ehmmm aku sudah merasa lebih baik, gomawo" jawab Taeyeon.
"Benarkah??" Tanya Tiffany sambil memegang pipi dan dahi Taeyeon.
"Ahhh syukurlah tubuhmu sudah tidak panas lagi" ucap Tiffany setelah mengecek suhu tubuh Taeyeon. Sedangkan Taeyeon hanya diam tanpa menanggapinya.
"Apa jika bangun tidur matamu sipit seperti itu?" Tanya Taeyeon yang melihat mata Tiffany sedikit sipit dan membengkak seperti orang yang habis menangis.
"Mwo? A-ania, memang ada apa dengan mataku? Biasanya juga seperti ini" jawab Tiffany sedikit gugup.
Ia tidak mungkin bilang kepada Taeyeon jika ia habis menangis semalam. Apalagi ia membaca buku milik Taeyeon yang menurutnya sangat privasi bagi gadis tersebut. Bisa-bisa Taeyeon bisa marah kembali setelah tau ia dengan lancang membaca buku miliknya.
"Aku akan pulang dulu Taeyeon-ah, aku harus bersiap-siap berangkat sekolah" Sebelum Taeyeon menjawab Tiffany sudah berlari keluar dari kamar Taeyeon. Sedangkan Taeyeon hanya menatap heran gadis tersebut.
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
"Aisssh untuk apa Tiffany meminjam buku pelajaran seperti ini? Setahuku dia hanya membaca novel romance dan komik" ucap Sooyoung yang sedang berusaha mencari buku yang dipesankan oleh Tiffany.
Gadis manja itu menyuruh Yuri dan Sooyoung untuk meminjam 2 buah buku di perpustakaan. Sebenarnya Yuri dan Sooyoung menolak karena beralasan malas, tapi Tiffany sangatlah brisik jika tidak dituruti kemauannya. Sehingga dengan terpaksa akhirnya mereka menurutinya.
"Yak cari saja bukunya, aku tidak pernah datang ke perpustakaan, jadi tidak paham dimana letak buku-buku itu" ucap Yuri menanggapi Sooyoung.
"Ahhh merepotkan sekali anak itu" keluh Sooyoung.
Setelah 30 menit lebih akhirnya Sooyoung dan Yuri telah menemukan buku yang mereka cari tersebut dan kembali ke kelas.
"Ini bukumu, ahh lelah sekali mencarinya" ucap Yuri sambil menyerahkan dua buah buku pada Tiffany.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME (COMPLETED)✅
FanfictionTaeyeon dan segala sisi kelamnya dengan sabar menanti takdir yang lebih indah dapat berpihak kepadanya. Hingga ia bertemu gadis yang manja, keras kepala, dan kasar. Akan tetapi gadis tersebutlah yang dapat menarik dirinya dari keterpurukan. WARNING...