"AKHHHHHHHHHHH"
Teriak Jessica dengan dolphin screamnya. Ia menutup mulutnya terkejut saat melihat pria misterius yang mengejar mereka tersebut akhirnya membuka topi dan memperlihatkan wajahnya.
"Omoyaaaaaa.." ucap Jessica masih dengan keterkejutannya.
Tiffany juga terkejut saat melihat pria itu, tapi ia tidak peduli saat ini. Pergelangan kaki dan bokongnya sangat sakit, ia paling benci saat kakinya harus terkilir seperti dulu. Itu akan membuatnya susah berjalan kemana-mana.
"Ahjussi... Apa yang kau inginkan? Kenapa mengejar kami?" Tanya Taeyeon pada pria gagah itu.
"Taeyeon-ah, kau tidak mengenalnya?" Tanya Jessica pada Taeyeon, dan Taeyeon pun menggeleng tanda tidak tahu.
Jessica sungguh heran bagaimana bisa Taeyeon tidak mengenal pria di hadapan mereka ini. Pria itu adalah seorang penyanyi senior, yaitu Kang Ta yang merupakan personil dari boy grup terkenal. Apakah Taeyeon memiliki rabun jauh? Atau dia tidak pernah menonton tv sejak kecil? Ia berpikir jika sepertinya Taeyeon benar-benar tinggal di dalam gua selama ini.
"Mianhae haksaeng, telah membuat kalian ketakutan. Saya hanya bermaksud memberi ini kepada anda yang bernyanyi di kafe tadi. Saya sangat tertarik dengan suara anda. Jika berminat, datanglah ke kantor SM Entertainment dan tunjukkan kartu ini" ucap Kangta panjang lebar sambil memberikan sebuah kartu kepada Taeyeon.
Taeyeon hanya mengangguk sambil menerima kartu itu walaupun ia masih kurang paham dengan apa yang di ucapkan pria tersebut.
"Omo!! Apa anda sampai terjatuh karena berlari tadi?? Jeongmal mianhamnida" ucap Kangta yang baru menyadari ada satu gadis yang masih terduduk.
"Gwenchana oppa, berikan saja satu tanda tangan untuku hehehe" ucap Tiffany sambil memberikan sebuah buku kecil dan bolpoin.
"Aku juga Oppa, ibuku sangat mengidolakanmu" ucap Jessica yang juga memberikan bukunya.
"Ne, arraseo" ucap Kangta kemudian menandatangani kedua buku itu.
Sedangkan Taeyeon hanya diam melihat semua itu. Ini sungguh konyol baginya, mereka bertiga berlari karena dikejar oleh seorang yang katanya penyanyi terkenal, Bukankah ini kebalik? Ia juga tidak meminta tanda tangan seperti yang dilakukan Tiffany dan Jessica. menurutnya itu sangatlah tidak penting.
Kini Kangta pun sudah pergi dari hadapan mereka. Dan mereka masih duduk di pinggir jalan, karena Tiffany masih kesulitan berjalan. Sepertinya tidak bisa jika menaiki bus umum dengan keadaannya yang seperti ini, sehingga ia menelfon Kim Ahjussi. Tapi sayangnya sebelum panggilan itu tersambung, ponselnya sudah mati karena kehabisan baterai.
"Taeyeon-ah, ponselku mati. Tolong telfon Kim Ahjussi" ucap Tiffany pada Taeyeon.
Bukannya menelfon ayahnya, Taeyeon malah menyodorkan ponselnya pada Tiffany.
"Weeyo? Kenapa malah memberikan ponselmu padaku? Telfonlah ayahmu" ucapnya pada Taeyeon lagi.
"Kau saja" ucap Taeyeon singkat.
"Memangnya kenapa harus aku?" Tanya Tiffany.
"Memangnya kenapa juga harus aku?" Tanya Taeyeon balik bertanya.
"Kau anaknya" ucap Tiffany.
"Kau majikannya" ucap Taeyeon tak ingin kalah dengan Tiffany.
Sebenarnya Tiffany sudah tahu jika Taeyeon masih canggung dengan ayahnya, walaupun sudah satu tahun ini mereka tinggal di atap yang sama. Hanya saja ia ingin lebih tahu tentang Taeyeon, tapi ia tidak ingin bertanya mengenai privasi gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME (COMPLETED)✅
FanficTaeyeon dan segala sisi kelamnya dengan sabar menanti takdir yang lebih indah dapat berpihak kepadanya. Hingga ia bertemu gadis yang manja, keras kepala, dan kasar. Akan tetapi gadis tersebutlah yang dapat menarik dirinya dari keterpurukan. WARNING...