skz bangchan - menuju asik

858 72 5
                                    

16+

"anjing itu dosen curi-curi pandang ke lo mulu, curiga gue jangan-jangan naksir dia." bisik somi.

"pasti naksir, gue nya aja cantik gini." kataku dengan pede nya.

"nyesel gue ngomong, sialan."

kali ini kelas terasa membosankan, apalagi kalau dosennya kak chan. kan bosen, aku tiap hari udah ketemu dirumah eh ini malah dikampus lagi.

sstt jangan bilang-bilang, kak chan itu suamiku. gak ada yang tau, bahkan somi sekalipun.

kak chan bersikeras untuk memberitahukan hubungan kita, tapi aku enggan--backstreet keliatannya lebih menantang.

coba kalian tebak, aku menikah di umur berapa?

ya, 18. disaat kalian masih sibuk nongkrong, aku malah sudah sibuk mengurus suami. bukan karena perjodohan, tapi berlandaskan beberapa faktor.

yang pertama, mama kak chan mendesaknya untuk cepat menikah ketika umurnya sudah 21 tahun.

yang kedua, papa ku ingin melihat aku bahagia dengan laki-laki pilihan sebelum tuhan memanggilnya. tepat seminggu setelah aku menikah, papa pergi.

"itu yang di pojok, jangan bengong." tegur kak chan.

"maaf pak."

awas aja, nanti aku gak mau masak makan malem.

"baik, cukup sampai disini pertemuan kita pada siang hari ini. saya harap materi dapat kalian pahami, terima kasih."

baru tiga menit kak chan keluar, ada pesan masuk.

sayang:
aku tunggu di parkir?

"anjing kepo banget gue sama cowo lo, mau liat dong." kata somi sontak setelah melihat pesan masuk itu.

aku bersyukur karena hari ini kak chan tidak memasang foto profil.

"ah jangan ah, pacar gue gak suka digituin. nanti aja kapan-kapan pasti gue liatin."

"pelit banget lo, awas aja ye."

di minimart
sent

"pulang sama siapa?" tanya kak changbin.

"ada yang jemput kak."

"yah baru aja mau dianter pulang."

"hehe gabisa kak, udah di depan yang jemputnya."

"udah ada pawangnya bro, mending deketin gue." celetuk somi, orang itu benar-benar tidak tahu malu.

sekedar info,
kak changbin itu crush ku waktu smp sampai kelas satu sma, ya dia nya cuek banget dari dulu.

hmm changbin, sekarang gantian lo yang ngejar gue. kenapa gak daridulu ajas--oh gak, udah punya kak chan. maaf, kadang-kadang suka khilaf.

***

aku meneguk cola yang kuambil dari lemari pendingin barusan, menghiraukan alasan kenapa kak chan menjadi diam.

"jangan banyak-banyak. gak baik." katanya.

"kakak juga, kurangin." tegurku ketika ia mengambil sebotol beer.

"ini alkoholnya rendah, sayang."

kurasa kak chan ini ber kepribadian ganda, sekarang cuek nanti flirty nanti manja besok judes. ada ada saja kelakukan nya.

aku duduk di atas sofa, kembali menghiraukan kak chan yang sibuk menenggak beer nya.

"aku perlu pelukan, capek banget."

"backhug aja ya, tangan aku masih pegang makanan." kak chan setuju, sekarang ia telah berada di belakangku. tangannya sudah melingkar sempurna di perutku, jangan lupakan bentukan tangannya yang--WAH

ia menghirup aroma tubuhku dari punggung, walau belum mandi aku masih tetap wangi kok.

"besok besok kalo dirumah, jangan pake yang ada kawatnya. walau keliatan gede, kan gak baik juga." nasihatnya berniat baik, tapi nyatanya tangan kak chan berkata sebaliknya. ia melepaskan kaitan braku dan dengan cekatan membuka nya, tenang saja aku masih akai baju teman-teman.

"duh gini kan enak, gak ada yang ganjel." dia kembali mengusak wajahnya di punggungku dan kurasa kak chan mulai terpejam.

"kakak sesayang itu sama kamu, tapi buatin jus sirsak dulu dong." pinta kak chan dengan suara berat, matanya terpejam sembari mengutarakan permintaannya.

"hilih,"

"bercanda."

"...."

"kamu malesin. istri yang masih deket-deket sama mantan gebetannya harus dikasi hukuman apa ya." sekarang kak chan terduduk, suaranya terdengar tegas namun mengandung godaan.

"kak changbin cuma nanyain pulang sama siapa, trus aku bilang udah ada yang jemput."

"ah, gamau tau besok aku anter sampe gedung falkutas."

"gamau, wle."

"kakak mau kamu aja deh."

"apasih--KAK!"



















bonus:

"somi babi, ini beneran rumahnya?"

"bener anjing, gue nyuri data di daftar nama."

"gede banget anjing rumahnya."

"ya kan emang holkay,"

"bangsul salah rumah lah babi, gue denger suara desahan fuck."

"yeu siapa tau kan suara emak bapaknya, masuk yok?"

"gak ah. salah rumah tar gue yang malu,"

"BANGS--PAK CHAN!?"




visualisasi bang chan as dosen a

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

visualisasi bang chan as dosen a.k.a pak chan




time to sleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang