hopeless dawn

52 5 6
                                    

"Jangan kehilangan harapan, karena saat matahari terbenam, bintang-bintang mulai gemerlapan"

Note :Ini adalah cerita dengan alur maju mundur. Mohon perhatikan setiap tanggal yang ada di awal cerita

 Mohon perhatikan setiap tanggal yang ada di awal cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11 November 2016

Semilir angin fajar menerpa surai hitam berkilau di atas gunung. Pemukiman di sekitar gunung ini memang selalu sejuk, untungnya matahari mulai tampak memberi kehangatan di pagi hari.

Seorang pria yang sudah bangun sejak embun masih melekat di dedaunan itu kini sedang menyantap makanannya. Asap kasat mata terlihat cukup jelas menandakan jika makanan itu masih panas, semoga saja lidah pria itu tidak terbakar.

Tapi tampaknya tidak begitu, ia masih terlihat santai memakan makanan panas dengan tatapan kosong yang menatap ke luar jendela kamarnya. Juan meringis, lidah manusia memang luar biasa pikirnya.

Pria di depannya, sebut saja dia Nathan. Pria yang saat ini sedang memikirkan masa depannya kala kedua orangtuanya di kabarkan meninggal dunia 3 hari yang lalu. Sudah 3 hari juga Juan menjadi penjaga mimpi Nathan dan hari ini Nathan sudah keluar dari kamarnya, ia mengurung dirinya 2 hari lamanya dan keluar dengan mata sembab.

Sudah tugasnya menjaga dan memberikan energi positif kepada manusia yang baru saja kehilangan seseorang atau sesuatu yang berharga. Untungnya, ia jarang sekali gagal menjalankan tugasnya. Itu membuat Juan memiliki gelar Peritum di punggung tangannya.

Kembali ke Nathan, saat ini dia sedang bingung harus mencari uang. Dia tidak terlahir kaya, asuransi orangtuanya mungkin bisa membuat sesuatu yang berguna seperti membuka usaha atau melamar pekerjaan.

Juan mengehela nafas lega. Puncak energi negatif Nathan ada pada sehari setelah kematian orangtuanya. Pria itu kewalahan menjaga Nathan agar tidak memikirkan atau mengharapkan hal-hal bodoh terjadi. Bunuh diri misalnya. Tentu saja Dia, Sang Pencipta, sangat tidak menyukai manusia yang tidak menghargai nyawanya.

Jujur saja, Juan sedikit bangga pada Nathan. Energi negatif itu cukup besar jika hanya dengan usaha Juan saja, itu belum tentu berhasil. Nathan juga berperan penting dalam menghadapi masa sulitnya.

Kring Kring

Benda persegi panjang yang Juan lupa namanya, bergetar dan menimbulkan suara yang cukup nyaring.

Dengan segera, kaki panjang Nathan mengambil benda yang 3 hari ini ia acuhkan.

"Ha--"

"DEMI KERANG, NATHAN KAMI MENCEMASKANMU!"

Sepertinya sehabis ini, Nathan perlu memeriksa pendengarannya.

Pria dengan surai kecoklatan itu terkekeh mendengar teriakan sahabatnya.

"Maafkan aku, Sa. Aku hanya ingin menenangkan diri sejenak, tidak tahu kalian akan secemas itu" Mata kecoklatan itu kembali berkaca-kaca, astaga Juan tebak ia akan menangis lagi. Kalian tahu sudah berapa kotak tisu yang dihabiskannya? 4 kotak. Juan bahkan sampai menghapalnya.

Harmony Of DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang