Part 11

461 23 0
                                    

📍Markas Delard

BRAKKKK

Pintu markas terbuka, terlihat Zakky yang sangat marah disana. Ia mencengkram dagu Alex. Melepas selotip hitam yang berada di mulutnya

Zakky pun sedikit menjongkok, "Udah gue bilang kan, geng lo pengecut."

Alex pun meludahi wajah Zakky

"Bangsat!" Ujar Zakky

BUGH!

"Lo bakalan gue bawa ke rumah sakit dan nyuruh lo buat sujud di kaki Axelio! pas dia udah siuman"

BUGH!

Pukulan kedua kalinya mendarat di pipi kiri Alex.

Alex yang menerimanya hanya mengeluarkan smirk.
——
Disisi lain ini adalah kesempatan Zidan untuk mendekati Xiella untuk kesekian kalinya.
——
Beberapa hari sudah dilewati

5 gadis ini belum mengetahui bahwa Axelio mendapatkan luka tusuk dari Alex.

Sungguh, perkelahian kali ini terjadi sangat tiba-tiba. Arga pun tak ingin memberitahu siapapun tentang hal ini.

Saat pulang sekolah, Xiella yang tak membawa mobil pun menunggu di halte sekolah karena ia meminta jemput sang supir.

Padahal Yeriqa sudah menawarkan tumpangan tadi, ia menolak bahwa ia tak mau merepotkan temannya.

"Yaudah masa bodohlah" Ujar Yeriqa.

Detik itu juga Xiella dibuat terkejut saat mendengar suara motor yang tak asing di telinganya.

"Cel?"

Benar apa yang ia duga, hanya ada satu orang memanggilnya dengan sebutan "Cel" . Panggilan sayang semasa pacaran tentunya.

Ia enggan menoleh, tapi ia terlalu kepo, "Yaudah noleh aja lah" batinnya.

"Engga pulang?"

"Nunggu jemputan" Jawabnya singkat

"Bareng gue aja ayo"

"Gak"

Kringgg... 📞 . Panggilan masuk , Supirku.

"Non maaf ini ban nya bocor ditengah jalan, gimana non? mau nunggu gak?"

Sial, kenapa pada situasi seperti ini ban mobilnya harus bocor sih! batinnya.

"Iya pak gausah deh"

Call end..

Jika ia tau situasinya akan seperti ini, ia akan ikut pulang dengan Yeriqa tadi. Huft.. Penyesalan memang datang diakhir

"Udah sama gue aja cel"

Mau tak mau, ia ikut dengan Zidan. Karena ia tak bisa memesan ojek online karna ia tak memiliki kuota.

Ya, Laki laki yang berbicara pada Xiella tadi adalah zidan.

Diperjalanan, Xiella dibuat bingung oleh Zidan. Ini kan bukan jalur ke arah perumahannya?

Xiella pun memberanikan diri untuk bertanya.

Xiella : Dan ini kan bukan tempat ke perumahan gue?
Zidan : Gue tau kok, mau ngajak ke cafe depan dulu bentar.

Sudah Xiella duga, ini pasti akan terjadi.
——
📍Cafe

"Lo mau pesen minuman apa cel?" Tanya Zidan

"Engga dan"

"Udah lama ga ngopi bareng gue cel, sekali aja hargain gue kek?"

"Gue udah ngehargain lo berkali-kali tapi lo nya aja yang gatau diri!" Kesal Xiella

Akhirnya Zidan memesan Coffe yang dulu sering Xiella minum disini.

Tapi tampaknya hujan turun, setelah menikmati coffe. Xiella dan Zidan pun kembali ke parkiran yang cukup jauh dengan berlari.
——
📍Rumah sakit

Axelio yang baru siuman tadi pagi pun mendapat kabar sms dari orang tak dikenal dengan sebuah foto.
0831xxxxxxxx
Gebetan lu? Hahaha.
📍Cafe ......... (sharelock)

—————
"Brengsek! Ini zidan, manfaatin keadaan." Ujar Axelio

Axelio pun mencoba bangkit dan melepas infus ditangannya, dilihatnya kunci mobil Arga diatas meja.

Ia mengambilnya dan pergi ke lokasi.

Sementara itu, Arga yang sedang menunggu kedatangan Zakky yang katanya akan membawa Alex ke rs pun menoleh ke arah Axelio.

Ia berfikir itu hanya orang yang mirip dengan Axel.

Saat Zakky tiba dengan Alex, mereka langsung ke ruangan dimana Axelio dirawat.

Dan betapa terkejutnya Arga yang tak menemukan sosok Axelio disana.

Dengan memanfaatkan keadaan, Alex pun kabur dengan secepat kilat dari hadapan Zakky.
——
📍Parkiran Cafe

Axelio tiba dengan sangat cepat, ia melihat Zidan dan Xiella berteduh disana.

Ia berteriak dari kejauhan "Oi brengsekk!"

Semua orang yang sedang berteduh pun terkejut.

Xiella yang melihat Axelio berbaju pasien rumah sakit pun ikut terkejut bukan main.

Dan dengan Zidan yang tak habis fikir, bagaimana bisa Axelio yang terbaring lemah di rs bisa tau keberadaannya.

Dengan kekuatan yang Axelio punya, ia memukul pipi kiri Zidan dengan kepalan tangannya.

BUGH

Zidan yang terkena pukulan pun terkekeh pelan, "Xel xel, mending lo latihan jalan dulu deh, pukulan lo gaada rasanya."

Axelio yang geram ingin memukulnya lagi, tapi dihentikan oleh Xiella.

Xiella mengatakan pada zidan ia akan pulang bersama Axelio.

Xiella menuntun Axelio ke mobil Arga, dan menanyakan seribu pertanyaan yang ada di benaknya tentang keadaan Axel sekarang.

Axelio hanya menjawab "Bawa gue ke Rumah sakit ... "

AdelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang