O1.

447 109 43
                                    

"Hei, ada apa?!"

Pria yang sedang membereskan salah satu rak buku di perpustakaan, memasukan kembali tisu kedalam kantungnya dan langsung berlari panik ketika mendengar temannya berteriak.

Nafasnya terengah dengan peluh yang juga membasahi wajahnya. Tubuhnya dingin kala pria itu menyentuh tangan temannya.

"Yak! Kau baik baik saja?!" Yeonjun memastikan dengan mengguncang pelan tubuh Soobin.

Soobin sedikit terlonjak ketika matanya menatap cairan merah kental yang mengalir dari pelipis Yeonjun. "Kak, d-darah!"

Pria itu memegang pelipisnya "Ah ini, tadi aku tidak sengaja tertimpa buku tebal dan ujung bukunya mengenai pelipisku" Lantas ia mengeluarkan kembali tisu yang akan ia gunakan barusan dan membersihkan lukanya.

"Sakit?"

"Perih sedikit sih"

Mereka sedang berada di perpustakaan. Lebih tepatnya sedang diberi hukuman untuk membersihkan perpustakaan karna mereka ketahuan datang terlambat.

Mereka berada satu tingkat dan kelas yang sama. Karna kesibukan Yeonjun dalam kursus seninya, ia jadi tertinggal sekolah 1 tahun dan berakhirlah berada 1 tingkat bersama Soobin sekarang.

"Ada apa Soobin? Kenapa berteriak?"

"Aku.. hanya bermimpi saja hehe"

"Tidur?! Hei, dari tadi aku berteriak minta tolong padamu tahu!" Gerutu Yeonjun karna masih kesal atas insiden tertimpa buku beberapa saat yang lalu

"Maaf"

"Yasudah, sekarang bereskan bagianmu sana aku sudah lelah!"

Srrtt...

Gerakan Yeonjun terhenti ketika Soobin menahan lengannya cepat. Sorot matanya bergerak tak nyaman.

Yeonjun menautkan kedua alisnya. Pria yang lebih muda darinya itu terlihat ketakutan. Itu jelas. "Itu hanya sebuah bunga tidur, Soobin. Tenanglah" Kini giliran Yeonjun yang memeluk teman yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri itu. Mengelus pelan punggungnya, mencoba untuk menyalurkan ketenangan.

"HUEK!!"

Keduanya terkejut, langsung melepaskan pelukan masing masing. Ada Beomgyu yang sudah berdiri di ambang pintu perpustakaan sambil menutup mulutnya.

Bocah itu menggeleng sambil bersedekap dada. Menatap kedua pria disana bergantian dan menggeleng lagi.

"Heh bocah, mau masuk itu permisi dulu!" Perasaan Yeonjun mulai tak enak. Beomgyu pasti akan mengira macam macam setelah memergoki mereka tadi. Ayolah, siapa yang tidak tau bocah menyebalkan Choi Beomgyu?

Beomgyu berjalan mendekati keduanya. Sedikit menjaga jarak dari keduanya dan bergaya ala seorang detektif.

"Berdua.... Perpustakaan sepi..... berpelukan.... " Beomgyu menjeda kalimatnya. Kembali menatap kedua pria dihadapannya bergantian sambil mengetukan jari telunjuk di dagunya.

Gerakan jari nya berhenti. Matanya memicing penuh selidik. "Sejak kapan?"

"a-apa?!" Kenapa Yeonjun jadi panik sendiri sih

"Hubungan kalian, sudah berapa lama?"

Ptak!

Beomgyu meringis mengusap keningnya. Lemparan pulpen dari Soobin lumayan keras menghantam jidat mulusnya.

"Hubungan apa maksudmu?!" Pelototan yang diberikan Soobin sukses membuat anak itu menciut.

"Tumben sekali kamu kesini" celetuk Yeonjun. "Pasti sedang membolos" lanjutnya yang tepat sasaran. Beomgyu hanya menyegir dan membentuk huruf V dengan jarinya.

THE DREAM || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang