O2.

337 98 33
                                    

Semua menu makan malam sudah tersusun rapih. Banyak menu disuguhkan yang berhasil membuat perut berdemo tak sabar.

"Huaaa bingung sekali, aku ingin menghabiskan semuanyaaa" Ucapan Beomgyu sepertinya mewakili perasaan keempat pria lainnya juga. Ayolah siapa yang tidak pusing ketika banyak makanan enak disajikan di depan mata. Rasanya sayang jika melewatkan salah satu dari mereka.

Yeonjun, selagi chef yang memasak semua makanan ini tersenyum puas. "Masakanku memang tidak diragukan lagi, benar?" Semuanya mengacungkan jempol dengan tatapan yang masih tertuju pada makanan-makanan diatas meja dan mulut yang menganga. Mereka sudah tidak sabar!!

"Bisa kita makan sekarang?" Taehyun bersuara yang mendapatkan anggukan dari si chef

"YEAY!!!" Mereka berujar kompak dan langsung menyantap makanan-makanannya.

'Tak'

Taehyun dan Hueningkai langsung bertukar pandang. Memicing satu sama lain sambil mengeraskan pegangan sumpit mereka pada sebuah daging besar disana.

"Lepaskan Kai." Taehyun berujar santai sambil menggeser sedikit sumpit Kai

"Ini miliku Tae!" Kai yang tak mau kalah menggeser sumpit Taehyun lebih keras.

"Sumpitku menyentuh duluan."

"Sumpitku duluan tau!"

"Hey!hey! Sudah jangan berebut seperti anak kecil saja. Sini berikan saja padaku biar adil" Sahut Beomgyu bermaksud menengahi, namun kedua adiknya itu malah memicing padanya. Memangnya aku salah?

Yeonjun dan Soobin hanya geleng geleng melihat ketiga adiknya saling beradu mulut berebut makanan. Lihatlah bagaimana rusuhnya suasana di meja makan. Tangan yang dengan barbar bergerak mengambil ini itu. Mulut yang terus berujar protes memperbutkan sesuatu.

Soobin dan Yeonjun juga sempat terpancing acara rebut rebutan makanan. Beomgyu menyentuh pundak Soobin lalu menunjuk ke arah dapur. Soobin yang penasaran dengan apa yang di tunjuk Beomgyu pun melihat ke arah dapur, matanya menjelajah mencari sesuatu. Tapi, sama saja tidak ada yang aneh disana.

Dia pun kembali pada piringnya. Tunggu, ko malah ada yang aneh di piring nya?. Matanya langsung menatap Beomgyu yang tengah menyengir dengan mulut penuh."Aish dasar bocah ini, kenapa kau mencuri makanan ku?!"

"biur usuk hyung" Soobin pun hanya menghela nafas. Mencoba sabar dengan adiknya yang satu ini. (biar asik hyung)

Akhirnya acara makan malam yang menjadi acara pertarungan berebut makanan pun selesai. Kini mereka berkumpul di ruang tengah dengan kesibukannya masing masing.

Yeonjun dengan ponselnya. Beomgyu dan Hueningkai yang sedang bertanding game di PS nya. Taehyun dengan novelnya. Dan Soobin, duduk dengan mulutnya yanh fokus mengunyah roti.

Sudah seminggu sejak kejadian disekolah waktu itu. Dan setelah hari itu, Soobin tak pernah mendapatkan mimpi buruk lagi. Hingga saat ini pun Yeonjun masih baik baik saja. Dia terlalu berlebihan untuk terus memikirkan mimpi itu yang jelas-jelas hanya sebuah Bunga tidur.

Mungkinkah?

Taehyun beranjak dari tempatnya dan menghampiri Soobin. Duduk tepat di sampingnya. "Kak"

"Kenapa?"

"Sudah seminggu dan kau belum bercerita tentang apa yang terjadi padamu di sekolah waktu itu" Aktivitas mengunyah Soobin terhenti. Ia membenarkan posisi duduknya dan membuang nafas pelan.

Apakah dia harus menceritakannya? Maksudnya lihat lah Taehyun. Dia adalah anak pintar yang selalu memikirkan segala hal dengan logika. Menceritakan hal yang tak masuk akal kepada anak itu dia rasa sangat memalukan. Memalukan untuk dirinya sendiri pastinya.

THE DREAM || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang