15💚

499 69 34
                                    

.
.
.
.
🕊

02.00

Jaehyun mengecek pergelangan tangannya , ternyata sudah berganti hari dari hari sebelumnya. Ia baru saja memindahkan Taeyong yang tak sengaja tertidur disofa dengan bekas air mata disekitar pipinya. Taeyong memang bar bar tapi jika sudah menyangkut orang tersayang, ia bak kucing yang kehilangan pemiliknya. Ia bahkan tak berhenti menangis walau tak ada suara dari sejam yang lalu hingga lelah dan terlelap.

Sudah 6 jam berlalu , Mark masih belum ditemukan. GPS motor yang diikuti tadi mengarah pada sebuah rumah Mewah berlokasi ditengah kota. Aneh bukan? Jika memang pencuri yang mengambil motor Mark seharusnya langsung dibawa ke bengkel atau shorum jual beli. Tapi ini kerumah mewah?

Apa Mark diculik? Tapi siapa pelakunya. Jaehyun tidak bisa memungkiri bahwa pekerjaannya dengan Mark bisa membawa malapetaka begitu berat. Seperti sekarang , sehebat apapun Mark dalam pekerjaanya disaat ia lengah musuh pun mengambil celah dengan mudah.

Jaehyun melihat ke sekeliling bascampnya, beberapa masih bekerja didepan komputer sisanya tertidur disofa.

"Bang, sini deh" panggilan Jaemin barusan membangunkan Jaehyun dari lamunannya, ia segera berjalan menghampiri Jaemin

"Kenape?"

Jaemin coba menghela nafas sebelum bersuara kembali. "Rumah mewah itu dikomplek yang pernah gue datengin, ehm deket rumah Jeno" ia memelankan nada bicaranya diakhir

"Jeno? Kayak ga asing. Gebetan lu?" Tanya Jaehyun kemudian mengambil duduk disamping Jaemin

Jaemin menggeleng pelan."B-bukan kok! Cuman temen"

Terkekeh pelan." Gue kenal lu udah 3 taun, baru kali ini lu maen ke rumah cowo selain anak VIP, kalo emang dia baik sama lu, ya sok lanjutken. Lu juga berhak bahagia Fi, gue dukung"

Mendengar ucapan Jaehyun barusan mau tak mau mengundang senyum Jaemin tanpa permisi. Lelaki dingin itu sangat senang 'abang' nya merestui .

"Gue coba telepon Jeno deh bang, sapa tau dia tau itu rumah sape"

Jaehyun menganggukan kepalanya dan menyamankan duduknya dikursi.

Setelah dering ketiga Telephon Jaemin pun diangkat.

"Halo?"

"Oh, halo jen"

"Kenapa telpon jam 2 malem gini? Kangen ya lu?"

"Idiw kagak ya!, gue mau nanya"

"Nanya apa bidadariku?"

"Lu tau ga rumah yang paling gede yang ada dikompleklu itu rumah sapa? Yang gerbangnya tinggi kek gerbang gereja"

"Ehm .......

.......

"OH! itu mah rumah si Lucas . Kenal ga lu? Kakel badboy , capten basket itu!"

HOLYSHIT! mendengar jawaban Jeno barusan membuat Jaehyun mengepalkan tangannya erat erat, berusaha meredam emosi sebelum benar benar meledak.

"Oh yaudah jen, makasih infonya, maap ya ganggu lu tidur "

"Gapapa Fi, gue juga abis ngegame tadi"

"Okey deh. Bye"

"Bye"

Setelah sambungan telephon terputus , Jaehyun menggebrak meja dengan kedua tangannya membuat semua anak buahnya kaget. Bahkan yang tertidurpun langsung bangun berdiri.

FUCKBOY || {MARKHYUCK}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang