19💚

524 74 43
                                    

          

             ̄︶ ̄° ۝ ° ̄︶ ̄ ̄︶ ̄° ۝ ° ̄︶ ̄ ̄



Sudah tiga hari Mark dipindahkan ke ruang rawat inap biasa, semua keluarga juga sudah berkumpul. Mereka benar-benar bersyukur atas sadarnya Mark. Luka-luka ditubuh Mark perlahan sembuh hanya tinggal bekas dan proses pemulihannya.

Ruang rawat inap Mark sebelas dua belas dengan markas VIP sekarang ini. Lihat saja, didepan ranjangnya ada karpet bulu yang sudah ditiduri 4 orang laki-laki dengan televisi menyala dihadapannya. Jangan lupakan adu mulut mereka berempat saat drama itu dimulai; dengan si suami yang selingkuh dibelakang istrinya. Belum lagi snack dan minuman yang bertebaran disekitarnya.

Disofa ada orang tua Mark dan orang tua Donghyuck; mereka berkunjung untuk menjenguk Mark. Oh satu lagi, di pojok ruangan ada pasangan kekasih yang asyik sender-senderan dan melempar gombal murah satu sama lain. Iw jyjyk

Mark menggeleng pelan. Bukan ia tak suka, hanya saja bagaimana jika dokter atau perawat masuk keruangan ini, dan mengusir mereka semua? Mereka benar benar berisiiik.

"Udah lah San, biarin aja hahaha"

Mendengar alunan tawa serenyah kerupuk udang, mengalihkan perhatian Mark yang sebelumnya dari para 'pengganggu' ke arah pemilik tawa, yang duduk dikursi sebelah ranjangnya.

Manis batin Hasan kesemsem

"Gue laper Lanii, suapin dong" ucap Mark menaik turunkan alisnya.

"Yang bermasalah kaki lu, ga usah lebay deh" jawab Donghyuck; si pemilik tawa. Kemudian menyerahkan piring berisi lauk pauk yang diberi rumah sakit kepada Mark.

Mark menggelengkan kepalanya ribut. "Gue baru sadar Lani, tangan gue kebas dan kesemutan"

Donghyuck memperhatikan tangan Mark lamat-lamat. "Mana? Kok ga ada semut nya?"

Bodo amat anying - batin Mark lagi ingin menggetok kepala Donghyuck

"udahlah cepet suapin,nanti gue kasih hadiah deh"

"Beneran ya?" Tanya Donghyuck memastikan,takut takut dia kena tipu si bucin semangka kan.

Mengangguka pelan." Hmm"

Donghyuck mulai menyuapi Mark perlahan, ia seperti istri yang sedang merawat suaminya yang sedang sakit. Ehe

Semua itu tak luput dari penglihatan para 'pengganggu' dan seisi ruangan.

"Udah cocok ya anak mama jadi istri Sholehah" ucap Seongwo sambil terkekeh ringan.

"Waah, besanan kita pak Daniel" timpal ayah Mark tersenyum senang;ntah senang menggoda anaknya atau senang, benar-benar senang?

Donghyuck dan Mark yang digoda begitu hanya bisa cengengesan tak tahu malu. Tidak mungkin kan mereka melempar hinaan satu sama lain? Nanti orang tua mereka ikut bertengkar , runyam masalahnya. Jadi di'iya' kan saja biar cepat.

"Hasan itu dua pacar lu apa kabs?" Tanya Jaemin yang masih asik mengunyah keripik kentang dengan tatapan ke arah televisi.

"Berisik lu!" Jawab Mark kemudian melempar butiran nasi kearah Jaemin.

"Iih Hasan! Lengket kunyuk!" Ia balas melempar keripik nya kearah Hasan.

Adegan lempar-lemparan pun tak terelakan. Astaga! Bukankan tangan Mark kebas dan kesemutan? Kok bisa-bisanya melempar buah-buahan yang ada di nakas samping ranjang nya? Dasar modus!

Seisi ruangan hanya menatap Jaemin dan Mark malas. Malas untuk memisahkan, Sampai seseorang mengetuk pintu kamar Mark.

Tok! Tok!

FUCKBOY || {MARKHYUCK}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang