PROLOG

20 3 5
                                    

Angin semilir sore berhembus menerbangkan kelopak-kelopak bunga mawar yang rapuh. Dan seorang gadis berada ditaman itu memandangi matahari yang sebentar lagi tenggelam. Angin berhembus kencang membuat gaun putih nya berantakan.

Gadis itu menutup mata nya, membiarkan angin menyapu dirinya. Seolah-olah dia adalah bunga mawar terakhir ditaman itu. Dia ingin terbang seperti kelopak-kelopak mawar yang ia pandang sedari tadi.

Andai saja dia bunga mawar, tapi tidak. Dia bukan bunga yang berterbangan itu.

Dia hanya seorang wanita. Wanita yang tak berdaya. Yang ia miliki hanya masa lalu. Masa lalu yang tak bisa ia terima dengan lapang dada.

Dia menyesal. Sangat menyesal. Meninggalkan pujaan hati nya demi seorang bayi yang ada di kandungan nya.

Tidak! Jika ia mati pun dia juga takkan pernah bahagia. Bukan kah begitu?

Yang ia lakukan di hidup nya sekarang hanya lah menunggu, dan menunggu. Menunggu takdir yang akan membalas semua nya.

Membalas penderitaan. Membalas semua yang terjadi pada masa lalu nya yang kejam.

Dan dari sini lah takdir itu terbentuk. Di sebuah taman mawar yang cantik. Taman pemberian mendiang suami nya.

Sebuah taman yang indah yang akan berubah menjadi neraka.

ROSETTA

ROSETTA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ROSETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang