EMPAT BELAS

16 2 0
                                    

Hera pov
Saat ini gue,mama almira,dan om bahtiar berangkat ke butik yang katanya sih punya temen tante almira.Eh tapi wait,ko nama butiknya nama mama nya kak Krisna ya? Aneh banget,katanya punya temennya.Yakali nama tante Almira dipinjem.

"Eumm mah,ko nama butiknya nama mama almira pah? Katanya punya teman tante almira,eh mama"

Mereka berdua pun hanya tersenyum.

"Selamat datang,ibu dan bapak.Selamat sore" Ucap resepsionis

"Sore juga din."

"Ehiya bu,sudah disiapkan semuanya ada di ruang ibu"

Dalem hati guee yang paling terdalam.Bertanya:
1.semuanya apa?
2.ruangan? Katanya punya temennya mama almira?
3.haduh pusing pala hera.

"Yaudah ayo pah,ra.Kita ke sana"

"Iya mah"

"Oke mam,"

Mereka berdua ke lantai dua.Sedangkan gue bertanya sama resepsionis nya.

"Mba,ini tu sebenernya butik siapa?"
"Ini non,punya bu Almira.Tapi di kelola oleh temannya."
"Oke,makasih ya mbak."
"Siap non Hera samasama."
"Lhoo,ko mba tau nama saya?."
"Iya,non.Ibu sering cerita ke pegawai tentang non.Ternyata bener yaa non Hera cantik.hehe"

Aslii dong bro,gue terbangg kelangit ke 7 haaaaaaaaaaaaa.Skip alay*.Subhanallah,masya allah,alhamdulilah..

"Ih mbak,Hera jadi malu tau.Hera pamit kesana dulu ya mbak,nyamperin tante sama om."

"Okee non"

Hera pov end

Setibanya Hera di ruangan almira,ia sangat takjub dengan isi dari ruangan itu.Bagaimana tidak,kaca jendela yang langsung menghadap ke jalan raya melihatkan aktivitas kendaraan yang berlalu lalang,ada kasur berukuran king size,tidak lupa kamar mandi.Sebuah set meja kantor dengan sofa di sampingnya.Tidak lupa sebelum masuk ada tanda pengenal yang hanya bisa dimasukki oleh Almira saja.

"Pa,ma.Ini beneran punya mama?"

"Iya sayang, ini punya mama.Mama kalau ditinggal tugas papa menghabiskan waktunya disini.Jadi ga terlalu inget papa banget."

Lalu, almira beranjak menuju tempat kerjanya.

"Pah,itu beneran tante eh..eh mama almira kan? Ko beda?"

Bahtiar pun hanya tertawa melihat tingkah Hera.

"Iya,kamu juga pasti bingung kan? Sama seperti papa juga saat awal bertemu Almira.Dia diam-diam merintis usaha butiknya.Disamping dia mengajar.Papa tau saat dia hendak melahirkan Krisna." Jelas Bahtiar

"Hebat banget yaa mama Almira,ihh papa good job deh nyari pendampingnya" ucap Hera sambil tertawa

Bahtiar hanya ikut tertawa sambil mengacak rambut Hera gemas.Jujur,dalam lubuk hati Bahtiar ia juga menginginkan seorang putri kandung.Namun,takdir berkata jantan semua jadi yasudahlah.

Hingga tiba datang seorang pegawai membawa manaquen (patung yang biasa di baju-baju itu lohh kalo di butik atau di toko pakaian) Yang tertutup seperti kado dan satu lagi resepsionis tadi membawakan minuman dan makanan untuk cemilan.

"Nah,itu sudah datang.Ayo sini duduk,nak" kata Bahtiar

"Apa yang sudah datang pah?" Tanya Hera

"Papa,ish" kata Almira.

"Ini bu,pak,non sudah disiapkan sekaligus cemilannya.Silahkan di nikmati" Ujar resepsionis itu

"Iya makasih ya Din" kata Almira

HERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang