Hal paling menyakitkan yaitu ketika ku tahu kabarmu dari orang lain; )
🍁Jingga menyusuri koridor dengan tatapan kosong. Kedua tangannya berpegangan erat di tali tasnya. Wajahnya sedikit sembab mengingat kejadian tadi pagi. Gadis dengan jepit kelinci itu nampak tak bersemangat untuk hari dan mungkin hari-hari selanjutnya. Tinggal sedikit waktu lagi masa putih abu-abu akan sirna dan terganti dengan lembaran baru. Gadis itu berjalan dengan menggembungkan pipinya dan mata yang sedikit memerah.
Namun, tiba-tiba ada seseorang yang menarik kasar lengan Jingga yang membuat gadis itu terlonjak kaget dan dengan sigap terhuyung ke belakang. Sementara itu, seorang laki-laki tadi menatap Jingga dengan raut selidik.
"Kenapa lo gak bilang ke gue?" kata cowok itu yang masih mencengkeram kuat lengan Jingga.
Jingga masih diam karena ia bingung. Apa maksudnya?
"Gue udah tau semua Ga, kenapa Rara jauhin lo? Itu semua karena status ini, 'kan?" kata cowok itu lagi yang membuat Jingga mengerjapkan matanya pelan.
Cengkeraman itu terlepas, lalu Jingga merapikan kembali letak tasnya.
"Lo tau dari mana Al? Gue gak pernah cerita apapun sama lo, dan bahkan gue berusaha buat nutupin dari lo biar masalah ini selesai sendiri," jawab Jingga menuntut penjelasan.
Aldo maju satu langkah." Gue tau dari Langit. Dia nyuruh gue jelasin semua ke Rara. Dia bela lo mati-matian Ga, masalah gak akan selesai kalo kita gak meluruskan. Dan gue akan lakuin itu buat lo," terang Aldo yang membuat Jingga syok. Jadi, si kadal kemarau benar-benar melakukan itu untuknya?
"Apa yang bakal lo lakuin?" tanya Jingga bingung. "Gue nggak papa Al, jangan salahkan status ini, karena takdir gak bisa milih," lanjut Jingga.
Aldo diam, kemudian ia kembali menatap Jingga."Gue bakal putusin Rara,"
Jingga melebarkan matanya mendengar itu."Al! Lo gila?" kata Jingga dengan nada kesal. "Jangan gini,"lirih Jingga."Sikap lo yang kayak gini malah semakin buat gue merasa bersalah Al. Rara ngira gue penyebab kalian pisah," Cewek itu mengeram kesal dengan keputusan Aldo.
"Tapi dia nyakitin lo Ga ... gue gak mau itu! Gue udah janji sama mama buat jaga lo, " Cowok itu terlihat di keputusan yang bingung.
Jingga memejamkan matanya."Al, dengerin gue, "ujar Jingga lemah. "Jangan lo korbankan perasaan lo hanya untuk menjaga seseorang yang baru ada. Rara sayang sama lo Al, "ujar Jingga lirih. "Gue mohon, jelasin semua baik-baik tanpa ada kata putus, "sambung gadis itu.
"Sekali lagi, gue nggak papa,"kata Jingga memegang bahu Aldo guna meyakinkan.
Dari arah berlawanan ada tiga cewek yang berjalan berdampingan dengan tas di pundak mereka masing-masing.
"Baru kali ini gue sayang sama seseorang sampai kayak gini, "kata Rara lesu. "Biasanya gue, kalo bosen langsung gue tinggalin. Tapi, entah kenapa baru kali ini cinta gue menyakitkan dan bodohnya gue masih bertahan,"lanjutnya lalu menatap kedua temannya meminta saran.
Zea mengetuk-ketuk dagunya."Menurut ramalan gue, lo kena azab." Mulutnya yang enteng itu berujar yang membuat Rara memekik tak terima, sementara Raya menahan tawanya.
"Sembarangan lo dukun palsu, mentang-mentang lama gak ngeramal aja sekali ngeramal langsung jleb," dumel Rara tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit dan Jingga [Completed]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA^^ Cover by; @AL GRAPHIC Tidak akan ada senja jika tak ada Langit sebagai wadahnya. Dua insan yang sengaja di pertemukan jingga akhirnya terjerat sebuah janji yang tak seirama dengan hati. Lika-liku kisah persahabatan...