part 2. What is sexy?

134 7 0
                                    

Waktu menunjukan pukul 01.30 malam, acha terbangun dari mimpi buruknya, acha pun bangkit dari kasur menuju meja belajarnya, dia mulai menulis tentang isi hatinya di buku diary. Buku yang selalu menemai acha saat sedih dan senang, setiap hari acha menulis tentang hari-harinya, semua yang dia rasakan disimpan oleh buku itu, buku yang selalu menemani saat ray masih hidup.

Dia menulis surat untuk tuhan, agar selalu menjaga ray, surat yang disertai tetes air bening di atas kertas, diary yang berwarna hijau dan biru, bertulis diary of acha buku yang masih banyak itu tersimpan beberapa tulisan tangan ray. Buku itu sengaja dibuat oleh ray untuk acha, agar acha tidak kesepian.

Tuhan acha titipkan papah acha, jaga papah disana jangan buat papah sedih, tuhan tolong sampaikan pesan acha untuk papah ray, acha disini masih tersenyum, acha gak akan sedih dan marah untuk papah. Acha akan menahan sakitnya, acha disini baik-baik aja, papah gak usah khawatir ya sama acha. Acha kangen sama papah, acha pengen ketemu sama papah, kata raja el barak Papah ada sama tuhan, kata alfino anak jintomang kalo kita bisa kirim doa masa gak bisa kirim makanan, acha mau kirim makanan kepapah suatu hari nanti acha sayang papah selamanya.

Acha mengusap wajahnya yang basah karena tetesan air bening yang terus mengalir deras. "hiks...hiks... Jaga papah disana ya tuhan"

Tok... Tok...

"acha, bunda boleh masuk?" ucap maria menunggu didepan pintu kamar acha. "acha udah tidur ya, yaudah deh gakpapa kalo acha udah tidur."

Acha masih terduduk dimeja belajarnya menatap diary dengan mata sembab "acha belum tidur bunda masuk aja"

Maria membuka pintu berjalan dan berdiri disamping acha, merasakan apa yang dirasakan acha menatap kemeja belajar mendapati buku diary, yang tengah basah, karena air hujan yang terus keluar dari mata acha. Maria memeluk erat tubuh munggil acha mencoba menahan tangisnya tapi sia-sia, mengecup kening acha dan mengecup punggung tangan acha berkali-kali.

"acha kenapa nangis?, ada yang jahatin acha ya"

"bunda acha kangen sama papah, acha pengen ketemu sama papah!"

"acha, papah udah tenang disana, kalo acha kangen sama papah satu-satunya cara, ya berdoa untuk papah"

"acha mau kirim doa untuk papah, dan kirim makanan untuk papah juga"

"kirim makanan untuk papah!?"

"iya kata alfino anak jintomang bisa"

"ah... iya bisa ko, tapi acha bobo lagi ya, bunda temenin bobonya"

"iya bunda, bunda jangan pergi ya, acha gak suka ditinggal sama orang yang acha sayang, acha takut kehilangan untuk kedua kalinya" maria memeluk tubuh munggil acha kedalam kedapannya, mengecup kening acha, mereka berdua pun tidur dengan mata yang sembab.

***

Alfino berteriak memanggil sang ayah, dari lantai satu, untuk menanyakan sesuatu, mencari-cari keberadaan mahesa disetiap sudut ruangan tetap saja nihil hasilnya, diruangan terakhir alfino berhasil menemukan sang ayah yaitu masih tertidur pulas dikasur dengan memeluk guling. Yang sudah basah akibat keringat mahesa.

"pah...bangun jangan tidur mulu, alfino mau nanya"

"--"

"papah....."

"iya kenapa si alfino berisik banget pagi-pagi, usap air liur mu itu, sudah sekolah masih aja ileran"

"biarin aja itu gak penting"

"gak penting gimana, tadi kamu mau nanya apa"

"pah.., sexy itu apa?, kemarin endut bilang, kalo endut itu sexy, tapi alfino gak tau apa itu sexy?"

ACHAWhere stories live. Discover now