4. INC telat bareng aska

614 63 4
                                    


HAPPY READING !!

.

.

.

Ara mendengus kesal menatap pagar sekolah yang sudah tertutup rapat. Jika saja ia tidak meminjam kan mobil nya pada reyhan dan berakhir kehabisan bensin di tengah jalan. Menyebalkan

Tiit..tit..

"Telat juga lo ?!" tanya aska

Ara menatap datar laki laki yang baru saja turun dari motor besar nya "Menurut lo ?!" jawab ara sinis

"Padahal masih pagi, muka dah kaya ketiban sial "

Ara menekuk wajah nya "Iya karena lo! "

Aska terkekeh pelan "Lucu banget sih, pengen gue gigit " ujar aska tersenyum manis

"Fakboy cap kadal kaya lo gak mempan sama gue " bohong, nyata nya gadis itu mengumpat di dalam hati. Senyum laki laki itu mengacaukan detak jantung nya

Aska mendekat "Tapi gue dengar suara.." aska melangkah maju mengikis jarak "Deg..deg..deg.." ucap aska tepat di telinga ara

Ara diam bak patung, laki laki sialan itu mengambil kendali. Aska mendekatkan wajah nya mengurung gadis itu diantara lengan kekar nya

Nafas ara tercekat, wajah laki laki itu makin dekat "M-minggir "

Aska menyeringai "Nafas dong beb! Ntar gue ga punya jodoh kalo lo mati"

Plak..!

***

"Kusut kenapa muka lo?" tanya nesa pada gadis yang baru mendudukan tubuh nya kasar pada kursi kantin

"Kasian kursi nya, kalo patah gimana ?" sahut ana menyerumput orange jus

Ara memutar mata malas "Lo aja bisa gue beli !" tubuh ana menegang, ia tersenyum kecut

"Jadi lo kenapa ?" tanya nesa

"Ketiban sial gue " jawab ara sembari mengunyah nasi goreng favorit nya, Level terpedas

"Sial gimana?" ana mulai bertanya

"Bensin mobil gue habis, gue telat, bertemu aska sialan, ketahuan burik manjat dinding belakang sekolah, terakhir hukuman" Jelas ara dengan memperagakan jemari tangan nya

"Wah bagus dong " Ucap ana antusias

Ara berhenti menyuap nasi goreng ke dalam mulut nya, lalu menggeleng ribut "Ga baik "

"Ga baik gimana ?"

"Jantung "

"Ha? Jantung ?" kedua gadis itu menyergit bingung dengan ucapan ara yang singkat

"Iya jantung " jawab ara semakin membuat mereka tak paham

Ana menatap ara kesal "Heh njir kita beda spesies kalo lo lupaa"

"Ngomong panjang ga akan nambah dosa bejibun lo !" sahut nesa geram

Gadis itu mengangguk setuju "Kebiasaan"

Kedua gadis itu menghela nafas pasrah, berdebat dengan ara bukan lah ide yang bagus.

"Gue ga pernah liat ketos nya " ujar ara seraya mengedarkan pandangan ke penjuru kantin

"Olimpiade " jawab nesa

"Sendiri ?"

"Sama aska tapi dia nya ga mau jadi digantiin sama mantan nya deh " jelas ana

"Kemana?" tanya ara lagi

"Tumben banyak tanya" ara memutar mata malas mendengar kalimat sinis nesa

"answer "

"Negeri Sakura"

Ara mengangguk paham lalu kembali berujar "Aska punya mantan ?" Tanya ara terlihat tertarik

Nesa melirik ana, lalu berdecak "Curiga ni gue !"

Ara mengangkat bahu acuh, menatap ana meminta jawaban " Nama nya Chika Leteshia menjabat sebagai wakil ketua osis dan kata nya sih pemegang sabuk hitam "

"Sikap nya minus "sahut nesa disetujui oleh ana

" Why? "

"Sombong and berapa kali terciduk bully murid lain "

"Dan gue heranin, yang dia bully bening bening semua " tambah nesa

"Takut kalah saing " Kekeh ana

"Ga turun jabatan ?" tanya ara tertarik

Ana dan nesa menggeleng miris "Ayah nya donatur terbesar setelah aska "

Ara mengangguk mengerti "Dia donatur terbesar? " gumam ara menyeringai

***

Thanks bagi yang udah nyempatin vote dan komen!

Jangan lupa vote and koment !
See you !

I NEVER CRY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang