Part 6 ✒

6 2 0
                                    

" Iya kamu, kamu kan yang tadi pagi ketemu. Kamu ingat tidak, tadi name text kamu jatuh karena tertabrak orang yang sedang lari-lari,"tanya dia dengan pasti.

"Oh i-itu, oh iya-iya...aku ingat. Kamu yang tadi nolongin aku 'kan? Terimakasih banyak yah?"sahutku dengan tersenyum padanya.

"Eu-eum iya, sama-sama. Oh iya, perkenalkan namaku Muhammad Zulfikar. Aku sering di panggil Fikar, tapi itu juga terserah orang lain enak memanggilku apa saja. Yang terpenting adalah namaku, bukan nama orang lain, hehe"ungkapnya dengan humoris.

"Haha, ya iyalah. Sama aja boong klo manggilnya nama orang lain, hehe.
Kalo gitu, apa boleh aku panggil kamu Zul?"cetusku padanya.

"Zul? Eum...Boleh, dan kayaknya belum pernah ada yang memanggilku itu. Sepertinya kamu orang pertama yang memanggilku itu, hehe. Kalo begitu, namamu?"

"Oh, iya. Namaku Zulaikha Shofiyyah"

"Nama yang bagus, kebetulan sekali nama kita sama depannya "Zul", hehe"

"Oh, eu-eum iya,hehe,"sahutku sambil garuk-garuk kepala yang tak gatal.

"Kalo gitu, aku panggil kamu..."Zul" juga, apa boleh?"

"Ta-tapi itu, panggilannya sama. Apa tidak apa-apa?"tanyaku kebingungan.

"Iyah sih sama, tapi aku suka jika ada nama yang hampir sama denganku. Boleh yah?"pungkasnya dengan penuh harapan.

"Eu-eum...i-itu, bo-bolehlah...I-yah boleh,"jawabku tersipu malu.

"Yeahh, makasih yah"

"Iya, sama-sama. Kamu ikut lomba ini Zul?"tanyaku penasaran pada Zulfikar.

"Iya Zul, aku ikut lomba. Alhamdulillah, amanat dari guruku. Karena tadinya aku gak ikut sih, tapi tiba-tiba aja kemarin di hari terakhir aku persiapan lomba baru dikasih tahu. Jadinya, aku merasa down aja ikut lomba ini. Karena persiapan yang kurang maksimal,"tuturnya dengan agak sedih.

"Oh, begitu yah. Aku juga sama, malahan karena tidur terlalu malem aku ampe kesiangan bangunnya. Terlebih, malem tuh aku gak tidur di kasur coba. Aku pas bangun-bangun tuh malah masih di kursi belajar, hehehe"

"Hahaha, kamu ini lucu juga. Segitunya banget yah, hehe"tawanya mendengar ceritaku.

"I-iya, hehe"

"Aku sepertinya pernah bertemu dia? Tapi, dimana yah? Aku lupa, arghhhh"tutur Zulfikar dengan penasaran sambil memegangi kepalanya yang agak pusing.

Setelah aku bersosialisasi dengan pemuda yang bernama Muhammad Zulfikar itu, aku kemudian berjalan-jalan dekat jalan raya.

Hari itu, aku mendapat kawan baru. Aku merasa aneh, karena aku dari kecil sampai sekarang belum pernah dekat dengan laki-laki kecuali dengan satu sosok misterius yang masih menjadi tanda tanya besar, hingga Sekarang.

Tapi anehnya, kenapa aku tadi merasa biasa dengannya yah? Seperti aku pernah dekat dengannya saja.

" Mungkin karena nama yang hampir sama jadinya, aku bisa akrab dengannya tadi,"pikirku membatin.

Saat itu, aku bertanya-tanya dalam hati yang penuh penasaran.

Tiba-tiba....

"Aaarrgghhh!!!"
Wusshhh...Brukkk....

💨💨💨

Beberapa jam kemudian....
"Pengumuman pemenang lomba... Setelah lama kita menunggu, akhirnya juri telah memberi penilaian. Baiklah, hasil dari lomba ini...
juara ketiga, diraih oleh Ananda Saeputri....,"teriak moderator diatas panggung.

"Prok...prok...prok....,"tepuk tangan semua penonton dengan meriah.

"Juara kedua...dia raih oleh...
Ananda Muhammad Zulfikar....,"

"Prok...prok...prok....,"tepuk tangan semua sangat meriah, karena dia adalah perwakilan dari sekolah tersebut.

"Dan untuk juara pertama, diraih oleh... Ananda pena..."

"Hah??Pena, sepertinya nama itu tak asing ditelingaku?apa aku pernah mengenal nama itu? Arrghh"tanya Zulfikar sembari kebingungan sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit.

Beberapa menit setelah pengumuman, pena tidak datang ke atas panggung.

"Maaf pak ini namanya salah, peserta ini malah menggunakan nama panggilan dalam karyanya. Harusnya ini bernama ini,"bisik juri kepada moderator yang tidak diketahui siapa pun saat itu.

"Maaf, kami salah mengumumkan pemenang. Juara pertama sebenarnya adalah....
Selamat kepada... Ananda Zulaikha Shofiyyah..."

"Prok...prok...prok...wikkwiww...yeaahh....,"teriak semua yang mendengar dengan sangat meriah.

Saat ditunggu lama, tapi nama Zulaikha Shofiyyah tak kunjung menaiki panggung. Kemudian, digantikan oleh perwakilan yang datang dari sekolahnya.

"Zul kemana yah? Kenapa dia tiba-tiba tidak ada? Padahalkan... beberapa jam sebelum pengumuman dia bersamaku. Dia kemana yah? Kenapa aku merasa khawatir dan merasakan sesuatu yang tak enak. Apa mungkin dia sudah pulang? Arrghh,"celoteh Zulfikar membatin, sambil memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit lagi ketika mengingat sesuatu.

Oke guys segini dulu yah, Semakin banyak tanda tanya besar. Semakin seru cerita ini.

✒Kira-kira apa yang terjadi dengan Pena? Kemanakah dia pergi?

✒ Apa yang terjadi dengan Zulfikar dan Pena, yang tiba-tiba saja merasakan hal yang aneh?

✒Akankah Zulfikar bertemu dengan Zulaikha lagi?

✒Apa yang terjadi dengan Zulfikar yang sakit tiba-tiba?

✒ Akankah semua kebingungan ini terjawab di Part selanjutnya?

Kalian penasaran? Tunggu Part selanjutnya yah guys, jangan lupa vote dan komentarnya yah. See you next time...🙏😇

"HAPPY READING"🔎📖

" Gadis Pena "✒ [Alhamdulillah, Selesai✔]    [🔎Menunggu Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang